Piala Dunia 2014
Preview Argentina vs Belanda, Duel Striker Oportunis
Duel Argentina kontra Belanda adalah duel penyerang kelas dunia, Gonzalo Higuain dan Robin van Persie
TRIBUNNEWS.COM - Duel Argentina kontra Belanda di semifinal sejatinya adalah duel penyerang kelas dunia, Gonzalo Higuain dan Robin van Persie. Kedua negara bertemu di Arena Corinthians, Sao Paulo, Kamis (10/7/2014) dinihari.
Kedua gol getter akan bertempur di lapangan mengusung misi yang sama. Tiket ke final dan meraih gelar juara merupakan target. Berbicara di gelaran Piala Dunia 2014, Higuain tenggelam atas kegemilangan Lionel Messi.
La Pulga seolah bekerja sendiri dalam membangun serangan dan mengeksekusi peluang. Dia mencetak empat gol dari total delapan gol Albiceleste. Sisanya dicetak Marcos Rojo, Angel Di Maria, Higuain dan bunuh diri pemain Bosnia-Herzegovina, Sead Kolasnic.
Penyerang Napoli tersebut memang baru mencetak satu gol dari lima penampilan. Namun, gol semata wayang di pertandingan perempatfinal melawan Belgia mengantarkan Argentina meraih tiket ke semifinal untuk pertama kali setelah 24 tahun.
Higuain berjuang keras untuk meyakinkan publik Argentina atas kritik yang mengarah kepadanya. Semula, penyerang berusia 26 tahun tersebut diragukan tampil di Piala Dunia 2014 karena menderita cedera.
“Saya merasa frustasi. Saya tahu gol tersebut akan datang cepat atau lambat. Jelas, saya sangat senang mencetak gol terutama gol tersebut mengantarkan kemenangan bersejarah bagi Argentina,” tutur Higuain seperti dilansir belfasttelegraph.
Performa Higuain melawan Belgia menunjukkan dia sudah sembuh dari cedera. Dia melakukan tiga kali tendangan, 21 umpan, dan menjelajah lapangan sejauh 8847 meter selama 81 menit bermain.
Pelatih Argentina, Alejandro Sabella, merasa optimistis mantan pemain Real Madrid tersebut akan kembali menunjukkan kemampuannya di laga melawan Belanda. Perannya dibutuhkan terutama apabila Messi bermain lebih ke dalam dalam posisi gelandang.
Absennya, Angel Di Maria yang menderita cedera hamstring membuat Sabella akan meminta kepada Messiah untuk menjalankan peran ekstra sebagai pemberi umpan dan pencetak gol.
“Saya bermain di posisi berbeda dan saya berlari lebih jauh daripada biasanya, tetapi kami bermain sebagai sebuah tim. Kami berlari lebih dari sebelumnya bahkan jika kita tidak menciptakan peluang dalam pertandingan lainnya,” kata Messi.
Sementara, Robin Van Persie kembali menjadi andalan pelatih Belanda, Louis van Gaal. Sejauh ini RvP telah mencetak tiga gol dari lima pertandingan. Namun, gol-gol tersebut tercipta di fase grup.
Dua gol dicetak ketika mengalahkan Spanyol 5-1, sementara satu gol lainnya dicetak ke gawang Australia. Setelah itu, dalam tiga pertandingan selanjutnya, penyerang Manchester United tersebut tak mencetak gol.
Persiapan Van Persie menghadapi turnamen ini rumit mengingat fakta dia menghabiskan enam pekan di pinggir lapangan karena cedera lutut sehabis melawan Olympiakos pada Liga Champions Maret lalu.
Penyerang berusia 30 tahun hanya sekali menjadi starter di MU sebelum akhir musim dan tidak diturunkan penuh pada pertandingan persahabatan Belanda saat mencetak dua gol ke gawang Ekuador dan Ghana, namun segera diganti pada tiga laga persahabatan.
Pelatih Belanda Louis van Gaal berhati-hati terhadap Van Persie. RvP tak bermain selama 90 menit dalam tiga pertandingan pertamanya, namun memelihara harmoni dalam skuat yang sangat diterima oleh sang kapten.
"Kami skuat 23 pemain," kata Van Persie. "Atmosfernya luar biasa. Saya sama sekali tak punya keluhan apa-apa."