Piala Dunia 2014
Bertabur Bintang, Timnas Belgia Jaga Keseimbangan Ego
Di Piala Dunia 2014, Belgia menjadi satu di antara tim dengan taburan bintang yang merata di semua lini.
TRIBUNNEWS.COM - Di antara seluruh partisipan putaran final Piala Dunia 2014, Belgia menjadi satu di antara tim dengan taburan bintang yang merata di semua lini. Bahkan, bisa dibilang 23 nama pemain yang dibawa Pelatih Marc Wilmots ke Brasil, memiliki kualifikasi kelas wahid semua.
Bahkan, persaingan untuk merebut satu tempat di setiap lini terbilang menjadi satu di antara yang terketat dibanding tim lain. Karena itulah, tim nasional Belgia yang berlaga di Brasil bisa disebut memiliki dua kombinasi tim yang mempunya kualitas sama. Kata lainnya, Belgia tak memiliki pemain cadangan.
Kondisi tersebut menyembulkan harapan tinggi bagi para pendukungnya, agar generasi Belgia sekarang bisa melangkah lebih baik dibanding dengan para pendahulu mereka. Kans itu terbuka lebar jika melihat komposisi pemain.
Namun, bukan berarti tak ada masalah besar di sana. Punya sederet bintang yang terbiasa bermain sebagai starter atau pemain inti di klub masing-masing sepanjang musim lalu, berpotensi menciptakan masalah besar. Masing-masing dari pemain mengklaim, kalau mereka punya kualitas untuk berstatus tim inti atau starter.
Pelatih Marc Wilmots-pun sadar dengan apa yang terjadi di tubuh timnya. Bahkan, ia mengungkapkan kalau seluruh apa yang dipandang orang luar, justru berstatus beda bagi mereka yang terlibat di dalam timnas Belgia.
"Orang bisa bilang, Anda cukup memilih siapapun yang bermain, mereka akan menemukan sendiri coraknya. Tapi itu bukan kenyataannya. Banyak tekanan yang mengarah padaku, karena semua pemain itu punya peluang sama besar untuk bermain pertama, atau menjadi cadangan atau bahkan tak perlu merumput sepanjang 90 menit," tukas Wilmots, di Daily Record, kemarin.
Persaingan memang menjadi hal menarik di tubuh Belgia. Bagaimana tidak, di setiap lini pemain berkualias tinggi memang ada. Sebut saja di posisi kiper, nama Thibaut Courtois dan Simon Mignolet jelas setara dari sisi penampilan sepanjang musim lalu.
Belum lagi di posisi pemain bertahan. Nama-nama seperti Toby Alderweireld (Aletico Madrid), Thomas Vermaelen (Arsenal), Vincent Kompany (Man city), Jan Vertonghen (Tottenham Hotspur), Daniel Van Buyten (Bayern Muenchen) sampai Laurent Ciman (Standard Liège), adalah jaminan mutu.
Begitu juga dengan posisi di lini tengah, yang penuh sesak dengan talenta tinggi. Ada nama Axel Witsel (Zenit Saint Petersburg), Marouane Fellaini (Manchester United), Steven Defour (Porto), Mousa Dembélé (Tottenham Hotspur), Nacer Chadli (Tottenham Hotspur), Eden Hazard (Chelsea), Kevin Mirallas (Everton) sampai gelandang asal Napoli, Dries Mertens, serta pemain muda Adnan Januzaj (Manchester United)
Paling simpel hanya ada di lini depan. Status Romelu Lukaku sebagai bomber utama tak tergantikan.
"Kami memang berasal dari aneka klub, dan itu memaksa kami untuk membuang rasa egoisme. Sekarang kami tampil membela negara, dan itu lebih penting ketimbang pemain bintang," tegas Lukaku.