Piala Dunia 2014
Saat Tepat untuk Messi
Hasil positif pada setiap laga uji coba jelang putaran final Piala Dunia 2014 memberi secercah harapan bagi publik Argentina
TRIBUNNEWS.COM - Hasil positif pada setiap laga uji coba jelang putaran final Piala Dunia 2014 memberi secercah harapan bagi publik Argentina. Rasa kangen menjadi tim terbaik sejagad dianggap bisa terobati di Brasil. Satu indikasi yang membuat publik Tango optimis adalah penampilan sang ikon, Lionel Messi.
Tak seperti pada perhelatan Piala Dunia 2010 dan Copa America 2011, kali ini Messi mampu memperlihatkan permainan menawan. Bahkan, dalam beberapa pertandingan persahabatan, Sang Messiah justru dianggap bermain lebih bagus ketimbang kala berkostum Barcelona sepanjang musim lalu.
Sebagian besar kalangan pengamat menyebut, kali ini Messi bermain tanpa beban, ditambah turnamen yang berada di zona Amerika Selatan. Meski berada di Brasil, ajang ini tetap membuat Messi seperti bermain di rumah sendiri.
Usai membawa Argentina menaklukkan Slovenia, Messi secara spontan menyebut, kalau dirinya lebih nyaman bermain di timnas sekarang ini, ketimbang sepanjang musim lalu di Los Azulgrana. "Kali ini saya akan menunjukkan siapa sebenarnya Argentina. Ini momen terbaik bagi kami, dan secara taktik, kami semakin dewasa dengan level personel yang lengkap," jelas suami Antonella ini.
Menurut legenda Argentina, Gabriel Batistuta, kunci permainan Argentina memang berada di kaki Messi. Nah, komposisi terkini membuat Batigol yakin, Messi akan mendapatkan sokongan maksimal. "Saya pikir ini saat tepat bagi Messi untuk memimpin Argentina menjadi juara dunia. Jika tak sekarang, dia tak bisa meraih apapun lagi," tegas mantan penggawa AS Roma dan Fiorentina tersebut, di O Globo, kemarin.
Secara teknik, apa yang diungkapkan Batigol bisa benar seratus persen. Kali ini, Pelatih Alejandro Sabella seolah memberikan penyokong yang bisa memberi ruang maksimal bagi Messi untuk berkreasi. Dalam laga kontra Slovenia misalnya, Messi terlihat nyaman kala di samping dan belakangnya terdapat Angel Di Maria, Ricky Alvarez dan Sergio Aguero.
Di luar itu, sederet gelandang juga memiliki mobilitas tinggi. Seperti misalnya Enzo Pérez, Maxi Rodríguez dan Augusto Fernández. Sementara patron di area depan sepertinya lebih membuat nyaman Messi jika Sergio Aguero atau Gonzalo Higuain diturunkan.
Legenda Argentina, Ossie Ardiles yakin Lionel Messi bakal mampu membawa negaranya meraih hasil terbaik di Piala Dunia 2014. Alasannya sederhana, La Pulga sekarang sudah merasa lebih nyaman bermain di timnas.
Selama ini Messi memang dianggap tak terlalu maksimal ketika membela Albiceleste. Dia hanya mampu bersinar kala tampil untuk klubnya, Barcelona. Tapi menurut Ardiles anggapan tersebut sudah tak berlaku lagi karena faktanya Messi kini juga bermain apik bersama Argentina.
Karena itulah, Ardiles sekarang percaya Messi akan membawa Argentina mendulang sukses besar, apalagi dalam tim ada sosok pelatih Alejandro Sabella yang paham benar cara memotivasi bintang 26 tahun itu.
"Kami punya skuat bagus dan ada Messi di sana. Jadi Argentina selalu punya alasan untuk tetap optimistis. Kini kondisinya sudah berbalik. Messi tidak terlalu bagus di Barcelona musim ini, sedangkan bersama Argentina dia melakukannya dengan bagus. Dia memimpin tim melaju ke Brasil dan mencetak gol lebih banyak dari siapapun," kata Ardiles, seperti dirilis Soccerway.
Pria yang ikut mengantarkan Argentina merebut gelar juara dunia pada 1978 itu percaya, justru tuan rumah yang mendapatkan tekanan besar. "Bagi kami, datang ke Brasil adalah sebuah dorongan spirit. Kami selalu memiliki sejarah di sana, dan kini Samba akan mendapatkan sinar terang Argentina," tegas Ardiles.
Kubu tuan rumah juga 'takut' terhadap performa Messi, yang belakangan justru makin bersinar bersama timnas. Bek Brasil, Thiago Silva, menilai Messi sudah pasti akan menjadi satu di antara bomber berbahaya di Brasil 2014. Bahkan, bek Paris Saint Germain itu berkelakar butuh pistol untuk menghentikan laju Messi.
Silva kerap kurang beruntung ketika harus menghadapi Messi. Pada Liga Champions 2012/2013, misalnya, saat Messi bersama Barcelona sukses menyingkirkan Paris Saint Germain di perempat final. "Bagaimana caraku menghentikannya? Dia hanya dapat dihentikan dengan pistol," canda Silva.
Mantan bek AC Milan ini menganggap, Messi adalah pemain yang membuat para pemain bertahan terus berkonsentrasi ketika pemain lainnya memainkan bola. Saat bola dimainkan di satu sisi, Messi sanggup bekerja sendirian di sisi lainnya. "Meski dia mengalami cedera pada musim lalu, dia masih menjadi ancaman di Piala Dunia," tegas Silva.