Pro Duta: Kami Disingkirkan Secara Halus oleh PSSI
Klub berjuluk Laskar Kuda Pegasus tak sembarang menyimpulkan PSSI telah mengeluarkan kebijakan konyol
TRIBUNNEWS.COM – Pro Duta masih menggeram dengan keputusan PSSI menidakloloskan ke kasta tertinggi musim kompetisi 2014. Ketidaklolosan yang tertuang pada Licensing Manager PSSI Nomor: CLD/045/XII/2013 per 12 Desember lalu, berbalas pengajuan banding dari PT Pro Duta FC yang termaktub pada surat dengan nomor 059/PDFC_MGT/XII/2013.
Klub berjuluk Laskar Kuda Pegasus tak sembarang menyimpulkan PSSI telah mengeluarkan kebijakan konyol. Manajemen klub mengendus pekatnya aroma kejanggalan. Banyak ketidakcocokan antara keputusan induk sepakbola nasional tersebut dengan regulasi, tepatnya PSSI Club Licensing Regulations 2013.
Direktur Operasional Pro Duta, Rudi Sihombing mengatakan pihaknya mempertanyakan proses lisensi yang dicetak PSSI. Pasalnya, PSSI menunjuk dan merujuk Club Licensing Department (CLD) untuk memberi putusan apakah klub layak atau tidak.
"Proses lisensi yang dilakukan CLD itu tidak sah. Karena CLD bukan badan pembuat keputusan. Jadi mereka tak memiliki kewenangan untuk menyatakan suatu klub memenuhi kriteria pemberian lisensi atau tidak. Itu ada aturannya, dan aturan itu dibuat oleh PSSI untuk kemudian tidak mereka patuhi," kata Rudi kepada Tribun di Medan, Senin (23/12/2013).
Rudi menuturkan ada dua badan yang berhak memberi keputusan lisensi, yakni Club Licensing Committee (CLC) dan Club Licensing Appeal Committee (CLAC). "Jadi, sederhananya, keputusan itu baru sah kalau yang memberi lisensi kedua badan itu," ucapnya.
"Tugas CLD hanya sebatas memberi masukan. Kami sudah melakukan itu selama proses lisensi. Jadi kenapa pada akhirnya, justru kami yang dinyatakan tidak lolos," lanjutnya.
Perihal dua aspek prioritas yang dinilai PSSI, Rudi bergeming tak ada masalah. Aspek keuangan terakomodir dengan baik, tak ada catatan hitam dalam rupa penunggakan gaji pemain. Aspek infrastruktur pun terbilang beres. Pengajuan Stadion Singaperbangsa, sebagai stadion alternatif sudah diakui sebagai venue penyelenggaraan liga super dan kompetisi tingkat AFC.
Sementara itu, Presiden Pro Duta Wahyu Wahab Usman menyebut PSSI tak objektif memberi penilaian. "Kalau memang objektif, PSSI pasti melibatkan perwakilan klub-klub. Satu lagi, klub-klub diberitahukan secara transparan, apa keunggulan dan kelemahan masing-masing. Itu baru fair," tegasnya.
Sembari tersenyum, Wahyu menyebutkan sudah memprediksi Pro Duta akan dijegal. "Sewaktu mereka putuskan menggelar play off, kami sebenarnya sudah disingkirkan secara halus. Tapi, kami tetap menjalaninya hingga keluar sebagai juara play off. Barangkali, mereka sudah kehabisan akal mengganjal kami, tapi kami tetap berupaya dengan mengajukan banding," ucapnya mengakhiri. (TRIBUN MEDAN/cr8)