Persitara LSI Ajak Persitara LPI Rujuk
"Kompetisi musim depan harus ada penyatuan Persitara, karena hanya ada satu Persitara yang berhak tampil," kata Rizal.
TRIBUNNEWS.COM - Dua klub kebanggaan warga Jakarta Utara, Persitara Jakarta Utara versi Liga Super Indonesia (LSI) dan Persitara versi Liga Prima Indonesia (LPI), diharapkan segera rujuk dan sama-sama membesut klub berjuluk Laskar Si Pitung itu.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Persitara versi LSI Rizal Hafid.
"Kompetisi musim depan harus ada penyatuan Persitara, karena hanya ada satu Persitara yang berhak tampil," kata Rizal kepada Berita Kota Super Ball, Jumat (25/10).
Menurut Rizal, agar tidak saling klaim di antara dua pihak, harus dilakukan pembicaraan.
"Pada dasarnya kami siap jika diajak berunding. Namun apakah mereka mau," ujarnya.
Menurut Rizal, meski klubnya yang diakui PSSI, namun pihaknya menghormati keberadaan Persitara LPI.
"Penyatuan perlu dilakukan agar Persitara semakin besar. Yang terpenting, Persitara bisa memperoleh dana dan sponsor. Perusahaan tidak mungkin memberikan dana jika masih terjadi dualisme klub," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah sudah ada pembicaraan dengan kubu Persitara LPI, Rizal mengaku sejauh ini ada.
"Yang bisa menyatukan dualisme ini adalah pihak ketiga yang berasal dari pengurus-pengurus senior di Persitara atau tokoh masyarakat di Jakarta Utara. Jika yang menjadi mediator orang dari Persitara, rencana rujuk akan sulit dilakukan," imbuh Rizal.
Jika penyatuan sukses, kata dia, akan dibentuk manajemen yang profesional. Tujuannya, agar Persitara menjadi klub yang lebih baik lagi.
"Di kompetisi musim depan, daya saing ketat. Jika ingin eksis atau tembus ke kompetisi strata tertinggi, harus dilakukan perubahan total. Kami juga ingin Persitara lebih maju," ujarnya.
Sayangnya, kubu Persitara LPI sulit dimintai keterangan. Saat Berita Kota Super Ball menghubungi ponsel manajer Persitara LPI Sofyan Wartabone, tidak diangkat.
Selengkapnya baca edisi cetak Berita Kota Super Ball, Sabtu (26/10/2013)