Timnas U-19 fokus benahi titik lemah
Waktu pelaksanaan Piala AFF 2013 yang semakin mepet membuat pemain harus bekerja keras.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah sukses menahan Timnas Uni Arab Emirates (UAE) tanpa gol, skuas Timnas U-19 kini mulai fokus membenahi titik lemah.
Waktu pelaksanaan Piala AFF 2013 yang semakin mepet membuat pemain harus bekerja keras.
Kapten Timnas U-19 Evan Dimas Darmono mengaku, dia dan rekan-rekan setim perlu bekerja keras untuk memenuhi target menjuarai Piala AFF U-19 2013, September mendatang.
Evan adalah menjadi 'tulang punggung' lini tengah ketika menahan Uni Emirates Arab (UAE) 0-0 pada laga persahabatan di Stadion Shah Alam, Malaysia, Kamis (22/08/2013). Dalam skema 4-3-3, Evan menjadi motor serangan diapit Muhammad Hargianto dan Al Qomar Tehupelasury.
Menurut Evan, Uni Emirates Arab (UAE) lebih bagus dari Arab Saudi U-17 yang ditekuk Indonesia U-17 2-1 pada 2 September 2012 di Malaysia.
"Kami sudah bekerja keras semaksimal mungkin. Tapi hasilnya 0-0. Mungkin perlu berlatih lebih keras lagi supaya pada waktu AFF bisa maksimal," tutur Evan kepada Berita Kota Super Ball, Jumat (23/08/2013) malam.
Bagi Evan, masih banyak titik lemah yang perlu diperbaiki. Soal ban kapten, ia selalu berusaha menjawab kepercayaan dari pelatih.
"Itu (jabatan kapten-Red) merupakan bentuk tanggung jawab yang diberikan pelatih Indra Sjafri. Saya semakin termotivasi," ujar salah satu pemain klub Persebaya Surabaya 1927, klub peserta kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI).
Sementara penjaaga gawang Ravi Murdianto mengaku bersyukur mendapat hasil positif di Malaysia. "Alhamdulillah, kalau lihat hasil kemarin lebih mantap ke depannya dengan tim ini. Ya kami harus terus berlatih menutup kekurangan yang ada biar semakin matang," ujar Ravi.
Kendala yang dialami, kata Ravi, tim pelatih selalu mengingatkan pentingnya Komunikasi antar pemain. Di skuad Garuda Muda, terdapat beberapa pemain baru.
Dari 20 pemain yang dibawa, terdapat enam pemain 'baru'. Lima di antaranya jebolan program pembinaan pemain SAD yang digagas mantan Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Bakrie, yakni Hansamu Yama, Mahdi Fahri, Rudolof Yanto, Maldini, dan Angga Febriyanto.
Khusus Yama, ia diplot menjadi palang pintu bersama Putu Gede Juni Antara. Putu pemain serba bisa. Ia kerap diplot sebagai bek kanan atau gelandang bertahan. Putu ikut mengantar Indonesia menjuarai turnamen di Hongkong tahun 2012 serta 2013.
"Sering ngobrol saja. Itu membuat kami lebih saling kenal," ujar Putu, pemain asal Bali.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball