Liga Super Indonesia
Choli Misrun Hampir saja Gebuk Wasit Saat PSMS Ditahan Imbang Persisko
Persisko Tanjung Jabung Barat bermain imbang 0-0 saat dijamu PSMS Medan versi PT Liga Indonesia
Tribun Medan/aya
TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Persisko Tanjung Jabung Barat bermain imbang 0-0 saat dijamu PSMS Medan versi PT Liga Indonesia di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang, Kamis (14/3/2013).
Kericuhan mewarnai duel penutup paruh musim ini. Safrizal, wasit yang memimpin laga menjadi bulan-bulanan setelah ia dituding tidak tegas saat memberi keputusan selama jalannya pertandingan. Kekecewaan skuat PSMS Medan memuncak tatkala penyerang Persisko, Chamara terjatuh di tengah lapangan dan wasit menghentikan jalannya pertandingan jelang laga bubar.
Saat Safrizal meniup pluit panjang, lemparan botol air mineral dari tribun penonton pun tak terelakkan. Pelatih kiper Mardianto, Asisten pelatih Choli Misrun dan beberapa ofisial PSMS masuk ke tengah lapangan mengejar wasit. Beruntung bagi Safrizal tak jadi bulan-bulanan setelah aparat keamanan dengan sigap mengevakuasinya.
Kapten Tim, Afan Lubis menyesalkan banyaknya keputusan wasit yang dinilai merugikan PSMS
"Kami sudah bermain maksimal, tapi perangkat pertandingan merusak semuanya. Pemain lawan banyak yang bersandiwara sehingga memperlambat jalannya laga normal. Wasit tidak bisa tegas dengan situasi itu. Soal hasil, memang tidak begitu bagus tapi kami harus menerimanya," katanya.
Sejak pluit kick off ditiup, pasukan Ayam Kinantan mewantahkan dominasi penguasaan bola yang baik. Situasi ini mampu menciptakan ragam peluang emas. Baru berjalan tiga menit, Riko Simanjuntak yang penetrasi ke kotak penalti nyaris menceploskan gol sekiranya Bogey tak bereaksi cepat.
Berikutnya, Edgar Rolon Dacak yang menerima sodoran umpan matang dari Riko masih melenceng dari mistar. Persisko nyaris membuat gol lewat tendangan bebas yang dieksekusi Chamara di menit 32, namun tembakannya berada tipis di atas gawang. Praktis hanya ini peluang emas yang diperoleh tim tamu. Hingga turun minum skor kacamata tak berubah.
Di babak kedua, alur permainan tak juga berubah. PSMS mampu mendikte permainan lawan dengan mengurung Laskar Paduka, julukan Persisko di sepertiga wilayah pertahanannya. Sayang, tiga peluang emas yang sepatutnya berbuah gol kembali terbuang sia-sia.
Sebaliknya, Chamara dan kawan-kawan cukup ciamik membangun barikade pertahanan. Terbukti, dominasi tuan rumah tak lantas diikuti keleluasaan hingga ke kotak penalti. Skuat besutan Yusran ini nyaris mencuri gol lewat skema serangan balik. Sayang, Fransiskus dan Cristian Alejandro gagal memberi sentuhan akhir maksimal. Skor 0-0 bertahan hingga usai.
Pelatih kepala PSMS, Suimin mengapresiasi kerja keras anak asuhnya. "Anak-anak bermain penuh semangat dan total. Dari sisi permainan tim ini punya peningkatan drastis. Kerjasama tim bagus tapi penyelesaian akhir tidak maksimal. Saya senang walaupun tak bisa meraih tiga poin," katanya.
Pelatih Persisko, Yusran mengakui timnya mengusung taktik defensif.
"Benar, dari awal saya memang tekankan kepada pemain untuk bermain defensif dan tenang. Ini karena cuaca di Deliserdang teramat panas. Pemain bisa menerapkan dengan baik, kami berambisi dapat tiga poin. Namun, satu poin juga sudah bagus," kata mantan pemain PSDS Deliserdang ini tersenyum.
Perihal kericuhan, Yusran enggan mengomentari.
Dengan hasil ini PSMS tetap tak beranjak di klasemen sementara, mengemas enam poin dari lima lakon laga liga. Sedangkan Persisko turun ke peringkat dua, setelah di pertandingan lain PS Bangka menaklukkan PSAP 2-0.
Baca juga: