Miroslav Janu Meninggal
Persebaya DU Tanggung Pengurusan Jenazah Miroslav Janu
Jenazah Pelatih Persebaya yang bermain di kompetisi Divisi UtamaMiroslav Janu dipastikan dikremasi di Surabaya.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jenazah Pelatih Persebaya yang bermain di kompetisi Divisi UtamaMiroslav Janu dipastikan dikremasi di Surabaya. Kini manajemen Persebaya tinggal menunggu perwakilan keluarga dan Kedutaan RepublikCeko kapan prosesi kremasi jenaah Janu bisa dilakukan. Semua biaya ditanggung Persebaya.
Manajemen Persebaya DU sudah berkominikasi dengan Ny Jitcha Janu (istri almarhum Mirozlav Janu) yang saat ini berada di Negara Republik Ceko. Dia meminta supaya jenazah suaminya dikremasi di Surabaya.
Direktur PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) selaku pengelola Persebaya DU, Diar Kusuma Putra menjelaskan, awalnya jenazah Janu akan dikirim ke Republik Ceko.
"Tapi istrinya minta dikremasi di sini (Surabaya). Kami terus berkomunikasi lewat telepon dan email," sebut Diar Kusuma kepada Surya, Jumat (25/1/2013).
Diar menuturkan, pihaknya masih menunggu kabar apakah istri dan keluarga Janu mau datang ke Surabaya untuk mengikuti prosesi kremasi atau tidak. Hingga kini belum ada kepastian kapan mau berangkat dari Ceko.
"Kalau keluarga (Janu) mau kesini, kami akan fasilitasi. Mulai tiket perjalan dan akomodasi selama berada di Surabaya. Sampai sekarang belum kasih kabar lagi," aku Diar.
Selain menjalani komunikasi dengan keluarga Janu, manajemen Persebaya juga juga melakukan komunikasi dengan kantor Kedutaan Ceko di Jakarta. Ini dilakukan sebagai langkah mempercepat dan memperlancar penanganan kremasi jenazah Janu.
Diar mengaku, dirinya terus menunggu kabar dari kantor Kedutaan Ceko. Komunikasi dan urusan administrasi harus dilakukan manajemen Persebaya dengan Kedutaan Ceko.
"Dokumen-dokumen dari sini (Indonesia) harus melalui Kedutaan Ceko. Prosesnya membutuhkan waktu, karena nanti harus ditranslit ke bahasa Ceko. Kapan selesainya, ini yang saya belum tahu. Mudah-mudahan cepat lah," harap Diar.
Manajer tim Persebaya DU Bambang Pramukantoro menambahkan, dirinya belum tahu keluarga Janu di Republik Ceko akan ada perwakilannya yang datang ke Surabaya atau tidak. Keluarga Janu masih musyawarah terkait meningganya pelatih Persebaya DU.
"Kami masih menunggu kepastian dari istri Janu. Kapan mau datang ke Surabaya, kami menunggu dan siap," tutur Bambang.
Jika nanti dikremasi di Surabaya, manajemen sudah siap. Ada dua tempat yang biasanya untuk kremasi jenazah, yakni Krematerium Eka Praya Surabaya dan Krematerium Juanda Sidoarjo.
Bambang mengungkapkan, semua biaya prosesi kremasi dan urusan jenazah Janu bakal ditanggung manajemen Persebaya. "Nanti, semua yang menanggung kami. Bahkan, kalau istri Janu dan keluarganya mau ke sini (Surabaya), kami siap menyediakan tiket dan keperluan selama di Surabaya," ucap Bambang.
Mantan manajer tim sepak bola Jatim di PON 2012 Riau memastikan, pihaknya sudah menyelesaikan urusan kontrak Janu. Janu dikontrak Persebaya DU selama satu musim kompetisi.
"Sudah tidak ada masalah (urusan kontrak)," tegas Bambang tanpa menyebut nilai kontrak Janu selama satu musim.
Bambang menegaskan, pelatih dan pemain Persebaya DU telah melakukan tes kesehatan. Tes kesehatan tersebut sudah dilakukan sebelum mensndatangani kontrak.
"Termasuk Janu, juga sudah dites kesehatan. Waktu dites kondisi kesehatan Janu bagus. Tidak ada masalah. Jadi, kita tidak tahu kalau kemudian Janu karena serangan jantung," beber Bambang.
Saat ini jenazah Janu yang meninggal di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, Kamis (24/1), masih disemayamkan di Adi Jasa Ruang 32 Jl Demak. Jenazah ditempatkan di peti dan mengenakan baju jas warna hitam.
Satu hari sepeninggal Janu, para pemain sepak bola di Surabaya terus melayat ke Adi Jasa tempat jenazah Janu disemayamkan memberikan penghormatan terakhir. Sebanyak 25 pemain, staf pelatih dan oficial tim Persebaya DU juga terlihat datang dan memberikan penghormatan kepada mantan pelatihnya, Jumat (25/1/2013) sore.
Uston Nawawi dkk tiba di Adi Jasa pada pukul 14.00 Wib dan pulang pukul 15.00 WIB. Para pemain, staf pelatih dan ofecial terlihat masih berduka.
Striker Persebaya DU Basuki merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Janu. Striker didikan kompetisi PSSI Surabaya ini menilai, sosok coach Janu sebagai panutan bagi pemain. "Saya sangat kaget begitu mengetahui coach Janu meninggal. Dia merupakan pelatih yang sangat disiplin bagi semua pemain," sebut Basuki.
Di mata Basuki, coach Janu merupakan figur yang lebih banyak diam, tapi selalu memberi arahan kepada pemain supaya disiplin dan kerja keras.
"Saya memang baru ditangani Janu, tapi sangat terkesan dengan cara melatihnya. Pemain digembleng latihan fisik secara maraton pada awal-awal pembentukan tim, tapi pemain menikmati," jelas Basuki.
Pemain asli Surabaya ini menilai, sosok coach Janu merupakan salah satu pelatih asing di Indonesia yang sukses dalam memegang tim. "Semua pasti tahu, Janu itu pelatih berkualitas saat menangani tim," terang Basuki.
Sebelum memoles Persebaya DU, Janu pernah berlabuh di Arema Malang, Persela Lamongan, PSM Makassar dan Persigo Gorontalo. Saat memegang Arema pada musim 2010/2011, Janu membawa Singo Edan pada posisi runnerup kompetisi Indonesia Super League (ISL). Satu musim berikutnya, Janu yang hijrah ke Persela Lamongan mengantarkan tim Laskar Joko Tingkir pada posisi keempat klasemen akhir ISL musim 2011/2012.(fathkul alami/surya)