Divisi Utama IPL
Abdul Rahman Gurning Pilih Saktiawan Jadi Kapten PSMS
Pelatih kepala PSMS, , menetapkan Saktiawan Sinaga sebagai kapten tim PSMS Medan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih kepala PSMS, , menetapkan Saktiawan Sinaga sebagai kapten tim PSMS Medan hasil Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) Hotel Santika (Tribun menyebutnya PSMS "Birokrat"). Sebelumnya ada tiga kandidat untuk melakoni peran vital tersebut. Dua lainnya merupakan pemain senior yang sudah tak asing lagi yaitu Donny Fernando Siregar dan Zulkarnain.
Keputusan ini cukup mengejutkan. Pasalnya, Si Naga -julukan Saktiawan Sinaga merupakan pemain kontroversial. Soal kualitas teknik dan naluri menciptakan gol, eks penyerang Timnas Indonesia tak perlu disangsikan. Namun, sikap temperamental atau emosi yang meledak-ledak menjadi kelemahan mendasar.
Gurning kukuh dengan keputusannya. Bukan tanpa alasan, penyematan ban kapten merujuk evaluasi lima laga ujicoba yang telah dilakoni. Kriteria baku yang digariskan yakni kemampuan kepemimpinan di dalam dan luar lapangan.
"Saktiawan mempunyai kriteria itu. Dia bisa menjadi penghubung antara pemain dengan pelatih, termasuk antara pemain dengan manajemen. Berani dan punya jiwa kepemimpinan, itulah Sakti," kata pelatih yang mengantongi lisensi A AFC ini saat berbincang dengan Tribun di Medan (Tribunnews.com Network), Minggu (20/1/2013).
Pun demikian, Gurning tak membantah sikap Sakti yang temperamental. "Ya, benar sekali dia memang emosional dan kadang-kadang kekanak-kanakan. Tapi, saya melihat jelas dalam dirinya jiwa kepemimpinan itu. Saya akan berbicara empat mata dengannya. Sakti pemain berpengalaman dan kalau dipoles sedikit saja, ia akan memberikan sesuatu yang luar biasa bagi tim. Saya yakin itu," ungkap eks Persegres Gresik United ini.
Bagaimana dengan Donny dan Zulkarnain?. "Kedua pemain ini punya kedewasaan bersikap dan bertanggungjawab di posisi masing-masing. Mereka akan jadi wakil kapten. Donny, Zul dan Sakti adalah pemain inti di PSMS, ini juga satu syarat untuk memimpin tim. Kalau Sakti cedera atau akumulasi maka ada pengganti yang sepadan," jelasnya.
Terkhusus Sakti, pada uji coba kelima saat menjajal Pulau Pinang FC (Penang FA) mendapat ganjaran kartu merah. Hal itu dikarenakan ia terlibat aksi-aksi keras menjurus kasar atas lawannya. Terlepas dari itu, ia juga menceploskan sebiji gol ke gawang lawan. "Pada dasarnya, ia hanya mengemop (menggertak) lawan sekaligus memotivasi rekan-rekannya. Namun, ia sedikit terpancing saat itu. Saya pikir, ini tanggungjawab saya untuk mengarahkannya," kilah Gurning.
Dihubungi di tempat terpisah, Si Naga punya alasan khusus atas aksinya itu. Meski ia mengakui perbuatannya mengasari lawan sungguh keliru. "Aku pribadi enggak suka PSMS itu main kalem dan terlena dengan permainan lawan. PSMS itu identik dengan keras tapi sportif. Kita enggak perlu main cantik, yang penting menang. Aku akui aku salah waktu itu, tapi aku ingin memotivasi kawan-kawanku untuk lebih mem-press lawan," jelasnya sembari tertawa.
Bagi Sakti ia tak ambisius untuk mengenakan ban kapten di lengannya. "Kapten itu harus punya wibawa, disegani kawan dan lawan, dan sosok pemimpin. Jujur saja, aku merasa enggak punya itu. Siapapun yang jadi kapten tidak ada masalah. Kalau aku ditunjuk pelatih, aku siap. Kalaupun yang lain, itu bagus," ucap eks bomber Mitra Kutai Kartanegara ini.
Sementara itu Donny Siregar juga mengaku siap mengemban kepercayaan dari pelatih. Gelandang angkut air ini sudah pernah mendapat tugas sebagai kapten saat membela PSIS Semarang musim lalu. Ia juga pernah jadi wakil kapten Persijap Jepara selama dua musim (2009-2011).
Donny merupakan figur yang tenang, dan mudah akrab dengan rekan-rekannya. Namun, pemain bertipikal pekerja keras ini juga vokal menyuarakan hak-hak pemain. Karena ketegasannya, ia didepak oleh Manajemen PSMS Medan ISL musim 2010-2011. Padahal, ia menjadi figur penentu kelolosan tim ke babak delapan besar Divisi Utama PT LI di Kalimantan. Kala itu, ia mendesak manajemen untuk mengakomodir tunggakan gaji pemain. Termasuk memimpin rekan-rekannya beraudiensi dengan KONI Medan.
"Aku siap jika memang ditunjuk pelatih. Namun yang lebih penting dari itu, tim bisa kompak sepanjang musim demi kemenangan dan prestasi," tandasnya.