Inter Island Cup 2012
Hasil Sriwijaya vs Persisam: Kashartadi, Kami Menang Karena Beruntung
Sriwijaya FC akhirnya berhasil keluar sebagai juara Inter Island Cup (IIC) untuk kali kedua

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tim Sriwijaya FC akhirnya berhasil keluar sebagai juara Inter Island Cup (IIC) untuk kali kedua. Di laga final di stadion Manahan Minggu (23/12), Laskar Wong Kito menaklukkan Persisam Samarinda lewat drama adu penalti setelah kedudukan imbang 2-2.
Sriwijaya menjadi juara lewat usaha susah payah. Sebab pada babak normal, tim asuhan pelatih Kashartadi itu sempat tertinggal sebanyak dua kali sebelum akhirnya bisa menyamakan kedudukan. Saat laga tos-tosan adu penalti, keberuntungan menghinggapi tim asal kota Palembang itu karena satu penendang Sriwijaya gagal mencetak gol lantaran bola membentur tiang gawang.
“Kami menang karena beruntung. Beruntung karena satu penendang Persisam gagal memasukkan bola saat adu penalti,” kata Kashartadi seusai pertandingan. Pemain Persisam yang gagal mencetak tersebut adalah Isdianto yang mendapat giliran terakhir. Imanuel Parmanas, eksekutor terakhir Sriwijaya mulus menceploskan bola dan memastikan timnya menjadi juara.
“Para official dan pemain sengaja memakai blangkon karena dulu kita memang berasal dari Solo saat masih menjadi Persijatim. Dan saat kembali ke Solo ini, kita menjadi juara. Sungguh sebuah kenangan,” katanya lagi. Titel juara IIC akan dijadikan modal bagi Sriwijaya untuk mengarungi kompetisi musim 2013/2014 yang akan segera bergulir.
Alex Nurdin, Gubernur Sumatera selatan yang juga Pembina Sriwijaya FC datang langsung ke Solo memberikan dukungan. Kedatanganya ke kota Bengawan tak sia-sia karena terbayar dengan bisa langsung mengangkat trofi IIC. Ia pun sudah menyiapkan bonus besar kepada para pemainnya. “Kemenangan ini sudah diprediksi. Tentu ada bonus bagi para pemain menang ataupun kalah. Besarnya berapa, rahasia,” kata Alex.
Sartono Anwar, pelatih Persisam Samarinda mengakui keunggulan materi tim Sriwijaya. Meski kalah, ia tetap merasa bangga pada para pemainn karena bisa memberikan perlawanan. Apalagi kekalahan itu hanya karena faktor kurang beruntung saja. “Inilah sepakbola. Kami sudah unggul, namun lengah dibabak terakhir dan kalah di adu penalti,” katanya.(dik/tribun jogja)