Deschamps akan Terapkan Taktik Serangan Balik

TRIBUNNEWS.COM – Pelatih timnas Perancis, Didier Deschamps, mengisyaratkan akan menerapkan taktik serangan balik saat menghadapi Spanyol pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 grup I di Vicente Calderon, Rabu (17/10/2012). Kelincahan Franck Ribery tentu akan menjadi penerjemah alias le traducteurs isyarat taktik permainan Les Blues.

Semua tentu sepakat jika Spanyol disebut sebagai tim terbaik di dunia saat ini. Filosofi permainan tiki-taka yang diusung Spanyol, sangat memungkinkan mereka menguasai jalannya pertandingan dan menekan pertahanan lawan.

Menghadapi tim Matador tentu akan menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Perancis yang mengantungi modal kekalahan 0-1 atas Jepang akhir pekan lalu. Ditambah faktor kekalahan Perancis atas Spanyol di perempat final Piala Eropa lalu.

Bertahan dengan baik tentu akan menjadi kunci Perancis saat menghadapi Spanyol. Apalagi, Perancis mendapatkan suntikan tenaga berupa Patrice Evra yang sudah mulai berlatih normal.

Terlalu sibuk menekan pertahanan kokoh Perancis tentu akan menyisakan ruang lowong di lini pertahanan Spanyol. Melancarkan serangan balik dengan cepat akan menjadi kesempatan besar Perancis untuk menjebol gawang kandidat peraih Ballon d’Or, Iker Casillas.

“Saya tidak berpikir kami akan mendapatkan banyak peluang saat melawan Spanyol. Kami harus bertahan dengan baik dan ketika memperoleh kesempatan, kami harus lebih efisien dibandingkan dengan saat melawan Jepang,” ujar Deschamps seperti dilansir Reuters.

Duet penyerang Olivier Giroud dan Karim Benzema tentu bukan pilihan yang tepat sebagai le traducteurs taktik tersebut. Keduanya tipikal penyerang bergaya lamban dan memang lebih baik untuk difokuskan menjebol gawang Spanyol daripada membangun serangan dari belakang. Apalagi, dari delapan pertandingan terakhir, tidak ada satu pun penyerang yang menyumbangkan gol.

Franck Ribery tentu menjadi sosok yang paling tepat didaulat oleh Deschamps untuk menjalankan tugas sebagai penerjemah taktiknya. Winger Bayern Munich tersebut merupakan tipe pemain yang lincah, tricky, dan memiliki kemampuan menggiring bola yang bagus. Si kulit bundar seolah setia digiring dengan kedua kakinya yang hidup. Pergerakan pria 29 tahun tersebut tentu akan merepotkan Alvaro Arbelo yang akan dimainkan sebagai bek kanan. Selain itu, absennya Carles Puyol dan Gerard Pique di lini belakang, bisa menjadi peluang Ribery untuk semakin trengginas.

Ribery tidak hanya lihai menerobos pertahan lawan dengan kemampuan tingkat tingginya. Eks pemain Marseille tersebut juga lihai melepaskan umpan-umpan silang yang bisa menjadi santapan lezat Karim Benzema dan Olivier Giroud. Umpan-umpan seperti ini tentu juga menjadi kunci Si Ayam Jantan untuk mencuri gol ke gawang tim Matador.

“Mereka memiliki pemain-pemain serang yang bisa bermain bola panjang, dan mereka menambah sejumlah pemain yang segar dan kuat,” ujar pelatih Spanyol, Vicente del Bosque di Associated Press.

Ribery hanya bermain sebentar saat kalah dari Jepang di Paris karena mengalami masalah pada pahanya. Namun, jelang lawatan ke Madrid, pria berselera humor tinggi tersebut sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi Spanyol.

“Mengenai pertandingan melawan Jepang, sesuai kesepakatan dengan pelatih, saya tidak bermain sejak awal meski saya bermain sebentar karena penting mempersiapkan diri untuk melawan Spanyol. Saya merasa lebih baik, saya berlatih menantikan pertandingan ini sejak lama. Kita lihat saja apakah saya 100% fit atau tidak. Namun saya tahu kami telah melakukan segalanya untuk membuat saya 100%. Meski tentu saja ada risiko setiap kali saya bermain,” tutur Ribery di ESPN.