Liga Champions
Demi Martabat Inggris, Chelsea Harus Menyerang
Laga antara Bayern Muenchen dengan Chelsea di partai final Liga Champions, 19 Mei nanti, akan mempertaruhkan nama dua negara besar
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Tak bisa dipungkiri pertemuan antara Bayern Muenchen dengan Chelsea di partai final Liga Champions, 19 Mei nanti, akan mempertaruhkan nama dua negara besar, Jerman dan Inggris, yang masuk dalam raksasa sepakbola dunia.
Namun ada stigma negatif yang dialamatkan kepada Chelsea sebagai wakil Inggris. The Blues dituding keluar dari pakem sepakbola Inggris yang selalu bermain agresif. Ini berdasarkan atas cara Chelsea lolos ke final setelah menerapkan gaya bertahan di semifinal melawan Barcelona.
Untuk itu legenda sepakbola Jerman Gunter Netzer terang-terangan mencela gaya bermain Chelsea yang cenderung defensif. Demi menjaga martabat sepakbola Inggris, Neyzer menghimbau Chelsea agar main menyerang saat meladeni Muenchen.
"Saya tidak akan pernah mendukung filosofi sepakbola yang hanya mencari hasil tanpa mempedulikan keindahan. Bayern Muenchen harus sadar bahwa Chelsea mungkin saja menerapkan cara yang buruk ini di final Liga Champions. Karena itulah saya berharap Bayern yang bermain menyerang bisa menjadi juara Liga Champions musim ini," katanya.
Terlepas dari cara kedua tim main nanti, Bayern dan Chelsea punya catatan tersendiri saat saling berhadapan dalam bingkai sepakbola Jerman dan Inggris. Muenchen musim ini sebenarnya sudah pernah melawan tim Inggris menghadapi Manchester City di babak penyisihan grup.
Overall rekor tim asal Jerman ini melawan tim Inggris mencatat 13 kali kemenangan, 12 seri dan kalah 10 kali dengan mencetak 51 gol dan kebobolan 43 gol. Muenchen juga sangat tangguh di Munich dengan hanya sekali kalah dalam 16 jamuan tim asal Inggris.
Sementara The Blues musim ini pernah menghadapi klub Jerman Bayern Leverkusen. Mereka kalah 1-2 pada matchday kelima tapi kemudian menang 2-0 di London. Keseluruhan rekor Chelsea menghadapi tim Jerman, menang tujuh kali dan kalah empat kali.(Tribunnews.com/cen)
Baca juga: