Pra Piala Dunia
GPSehat: Aksi Boikot Timnas Coreng Citra Suporter
Kendati demikian, TEN menilai pencinta sepakbola sejatinya tetap mendukung Timnas Indonesia terlepas buruknya manajemen PSSI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Pemuda Sehat (GPSehat), Taufan Eko Nugroho miris melihat keputusan kontroversial yang kerap dikeluarkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Keputusan tersebut berimbas pada suporter sepak bola. Menurutnya, indikasi perpecahan di tubuh suporter klub sepakbola Indonesia lantaran PSSI memiliki manajemen konflik yang buruk. Karena itu, PSSI harus hati-hati menangani organisasi pendukung sepakbola.
"Tidak bagusnya manajemen konflik di PSSI membuat perpecahan di tubuh suporter. Hal ini lantas berdampak terhadap dukungan kepada Timnas Indonesia,” ujarnya, dalam rilis, yang diterima Tribunnews.com, di Jakarta, Selasa (11/10/2011).
Taufan yang akrab dipanggil TEN menambahkan, dukungan suporter sangat dibutuhkan untuk mendongkrak semangat Tim Garuda. Jika dukungan itu meredup, bukan tidak mungkin prestasi Timnas bakal kembali melorot.
TEN lantas mencontohkan kekecewaan pendukung Persija Jakarta terhadap keputusan PSSI yang membuat Jakmania, sebutan pendukung Persija, memboikot laga Timnas Indonesia melawan Qatar.
Menurutnya, jika konflik-konflik semacam ini tidak diselesaikan, maka masa depan persepakbolaan nasional bakal suram. “Kalau sudah begini, mau dibawa kemana masa depan sepakbola Indonesia?” imbuhnya.
Kendati demikian, TEN menilai pencinta sepakbola sejatinya tetap mendukung Timnas Indonesia terlepas buruknya manajemen di tubuh regulator sepakbola Tanah Air. Pasalnya, perilaku tersebut akan melukai industri sepakbola nasional.
“Dengan tidak mendukung Timnas berarti suporter Indonesia telah mengotori lahan bekerjanya. Pemboikotan ini juga mencoreng citra suporter itu sendiri. Mari kita sama-sama mendukung kemajuan olahraga nasional,” pungkasnya.