Calon Ketua Umum PSSI
Hak Suara Persigo Gorontalo Dilenyapkan PSSI
Jelang kongres PSSI yang akan mulai digelar 25 Maret 2011 di Pekanbaru, Riau, sejumlah kejanggalan dan kecurangan mulai diperlihatkan
Penulis:
Alie Usman
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang kongres PSSI yang akan mulai digelar 25
Maret 2011 di Pekanbaru, Riau, sejumlah kejanggalan dan kecurangan
mulai diperlihatkan kubu PSSI pimpinan mantan terpidana kasus korupsi,
Nurdin Halid.
Setelah kemarin ramai suara sumbang yang diteriakan para pemilik suara PSSI soal keterlambatan undangan kongres, dan soal Peraturan Organisasi (PO) yang tak kunjung di sebarkan, kini sejumlah pemilik suara mulai mempertanyakan haknya di kongres PSSI mendatang.
PSSI dituding telah menggelapkan sejumlah undangan yang dinilai sangat menguntungkan kubu Nurdin Halid. Bahkan, Persigo Gorontalo merasa dikadali PSSI lantaran hak suara mereka dilenyapkan secara sistematis.
Asisten Manajer Persigo Gorontalo, Aven Henelo, mengungkapkan, Persigo Gorontalo kehilangan satu hak suara mereka akibat perlakuan tak adil PSSI. Mereka mengaku telah secara sistematis dikondisikan PSSI agar tak bisa menyuarakan suara mereka yang mendukung George Toisutta-Arifin Panigoro.
Persigo Gorontalo tiba-tiba dihilangkan hak suaranya dengan keputusan PO PSSI yang tiba-tiba mengatakan, patokan peringkat klasemen Divisi Utama yang berhak mendapat jatah suara, diambil per 18 Maret. Itu berarti, Persigo yang kini menempati posisi 7 klasemen dinyatakan tak punya hak suara.
"Pada saat kongres di Bali, kami pemilik suara. Karena memang, untuk kongres tahun ini sudah ditentukan diambil dari peringkat akhir per Januari. Kami peringkat tiga saat itu. Yang aneh, entah dasarnya dari mana, sekarang tiba-tiba berubah, mengambil patokan klasemen per 18 Maret 2011, berdasarkan ranking up date," ujar Aven Henelo, Kamis (24/3/2011).
Yang paling menyedihkan, proses penghilangan hak Persigo tersebut dilakukan dengan cara yang sistematis. Mereka secara tidak sadar dipermainkan lewat jadwal pertandingan yang disusun Badan Liga Indonesia (BLI). Anehnya, mereka belum diberi jadwal bertanding dua laga dibanding klub lain.
"Posisi kami merosot juga karena tidak diberi jatah bertanding seperti yang lain. Kami masih defisit dua pertandingan. Bagaimana nilai kami bertambah. PSSI telah menghilangkan hak suara kami secara sistematis. Mereka sangat rapi dalam bermain. Saya sangat kecewa," ujar Aven Henelo.
Setelah kemarin ramai suara sumbang yang diteriakan para pemilik suara PSSI soal keterlambatan undangan kongres, dan soal Peraturan Organisasi (PO) yang tak kunjung di sebarkan, kini sejumlah pemilik suara mulai mempertanyakan haknya di kongres PSSI mendatang.
PSSI dituding telah menggelapkan sejumlah undangan yang dinilai sangat menguntungkan kubu Nurdin Halid. Bahkan, Persigo Gorontalo merasa dikadali PSSI lantaran hak suara mereka dilenyapkan secara sistematis.
Asisten Manajer Persigo Gorontalo, Aven Henelo, mengungkapkan, Persigo Gorontalo kehilangan satu hak suara mereka akibat perlakuan tak adil PSSI. Mereka mengaku telah secara sistematis dikondisikan PSSI agar tak bisa menyuarakan suara mereka yang mendukung George Toisutta-Arifin Panigoro.
Persigo Gorontalo tiba-tiba dihilangkan hak suaranya dengan keputusan PO PSSI yang tiba-tiba mengatakan, patokan peringkat klasemen Divisi Utama yang berhak mendapat jatah suara, diambil per 18 Maret. Itu berarti, Persigo yang kini menempati posisi 7 klasemen dinyatakan tak punya hak suara.
"Pada saat kongres di Bali, kami pemilik suara. Karena memang, untuk kongres tahun ini sudah ditentukan diambil dari peringkat akhir per Januari. Kami peringkat tiga saat itu. Yang aneh, entah dasarnya dari mana, sekarang tiba-tiba berubah, mengambil patokan klasemen per 18 Maret 2011, berdasarkan ranking up date," ujar Aven Henelo, Kamis (24/3/2011).
Yang paling menyedihkan, proses penghilangan hak Persigo tersebut dilakukan dengan cara yang sistematis. Mereka secara tidak sadar dipermainkan lewat jadwal pertandingan yang disusun Badan Liga Indonesia (BLI). Anehnya, mereka belum diberi jadwal bertanding dua laga dibanding klub lain.
"Posisi kami merosot juga karena tidak diberi jatah bertanding seperti yang lain. Kami masih defisit dua pertandingan. Bagaimana nilai kami bertambah. PSSI telah menghilangkan hak suara kami secara sistematis. Mereka sangat rapi dalam bermain. Saya sangat kecewa," ujar Aven Henelo.