Piala AFF 2010
Gantian Timnas Bakal Dibombardir Publik Malaysia
Pertemuan Timnas dengan Harimau Melayu di Stadion Bukit Jalil ini diprediksi akan berlangsung seru dan panas, melibatkan isu politik dan sosial.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
lihat foto
IST/ASEANFOOTBALL
Pemain Timnas Malaysia merayakan keberhasilan mereka menembus final Piala AFF 2010, setelah mengalahkan Vietnam dengan agregat 2-0.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai kemarin, Senin (20/12/2010) skuad timnas sudah fokus melakukan persiapan melawan Malaysia di leg pertama. Pertemuan dengan Harimau Melayu di Stadion Bukit Jalil ini diprediksi akan berlangsung seru dan panas.
Laga ini tidak hanya mempertaruhkan gengsi untuk meraih prestasi tapi juga harga diri kedua negara yang kerap terlibat pertikaian politik dan sosial.
Mengantisipasi hal tersebut, pemain timnas Indonesia mengaku telah mempersiapkan diri sebaik mungkin, tidak hanya persiapan teknis namun juga mental baja. Mereka tidak akan peduli dengan publik Malaysia yang pastinya akan memberikan tekanan dahsyat.
"Pertandingan ini memang berat tapi kami tak keder menghadapi mereka. Kami tahu Malaysia akan melakukan pressure ketat, untuk itu kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin," kata gelandang Ahmad Bustomi usai latihan.
Menurut Bustomi, hal utama yang akan diwaspadai adalah provokasi dari pemain Malaysia saat terjadi clash di lapangan nanti. Ia pun akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak akan terpancing dengan provokasi tersebut.
"Pastinya kami harus mampu mengendalikan emosi dan tidak terpancing dengan mereka. Sekuat tenaga kami tidak akan emosi yang nantinya bisa merugikan tim kami sendiri," kata pemain Arema Malang ini.
Skuad timnas Indonesia yang dihuni mayoritas pemain muda memang masih berada dalam kondisi yang labil. Sedikit terjadi bentrok di lapangan, pemain timnas sering kali terlibat emosi hingga mendapatkan kartu kuning.
Bustomi sudah mengantongi satu kartu kuning yang artinya jika ia mendapat kartu kuning lagi di leg pertama final, maka ia akan absen di leg kedua nanti. Tim pelatih timnas sudah mengantisipasi hal ini untuk meminimalisir terjadinya kartu kuning.
"Ada lima pemain kita yang sudah mengoleksi kartu kuning, jika salah satu mereka mendapat kartu kuning lagi maka mereka akan absen di leg kedua. Kami tak berharap itu terjadi," kata Pikal.(Tribunnews/ali/mun/cen)
Laga ini tidak hanya mempertaruhkan gengsi untuk meraih prestasi tapi juga harga diri kedua negara yang kerap terlibat pertikaian politik dan sosial.
Mengantisipasi hal tersebut, pemain timnas Indonesia mengaku telah mempersiapkan diri sebaik mungkin, tidak hanya persiapan teknis namun juga mental baja. Mereka tidak akan peduli dengan publik Malaysia yang pastinya akan memberikan tekanan dahsyat.
"Pertandingan ini memang berat tapi kami tak keder menghadapi mereka. Kami tahu Malaysia akan melakukan pressure ketat, untuk itu kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin," kata gelandang Ahmad Bustomi usai latihan.
Menurut Bustomi, hal utama yang akan diwaspadai adalah provokasi dari pemain Malaysia saat terjadi clash di lapangan nanti. Ia pun akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak akan terpancing dengan provokasi tersebut.
"Pastinya kami harus mampu mengendalikan emosi dan tidak terpancing dengan mereka. Sekuat tenaga kami tidak akan emosi yang nantinya bisa merugikan tim kami sendiri," kata pemain Arema Malang ini.
Skuad timnas Indonesia yang dihuni mayoritas pemain muda memang masih berada dalam kondisi yang labil. Sedikit terjadi bentrok di lapangan, pemain timnas sering kali terlibat emosi hingga mendapatkan kartu kuning.
Bustomi sudah mengantongi satu kartu kuning yang artinya jika ia mendapat kartu kuning lagi di leg pertama final, maka ia akan absen di leg kedua nanti. Tim pelatih timnas sudah mengantisipasi hal ini untuk meminimalisir terjadinya kartu kuning.
"Ada lima pemain kita yang sudah mengoleksi kartu kuning, jika salah satu mereka mendapat kartu kuning lagi maka mereka akan absen di leg kedua. Kami tak berharap itu terjadi," kata Pikal.(Tribunnews/ali/mun/cen)
