Voli
SEA Games - Fenomena Voli Tarkam Resahkan PBVSI, Ada Sanksi bagi Pemain Timnas Indonesia yang Nakal
Ketum PBVSI Imam Sudjarwo memastikan akan ada sanksi bagi pemain Timnas Voli Indonesia yang nekat main tarkam ketika menjalani pemusatan latihan.
TRIBUNNEWS.COM - Seruan sanksi dari PBVSI menggema bagi para atletnya yang 'bandel' nekat bermain Tarkam atau turnamen antar kampung, ketika menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Voli Indonesia.
Disampaikan Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI), Imam Sudjarwo, beberapa evaluasi dilakukan jelang agenda Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025, termasuk soal fenomena tarkam.
Diketahui SEA Games 2025 berlangsung di Thailand pada Desember mendatang.
PBVSI berencana mengirimkan Timnas Voli Indonesia baik sektor putra dan putri untuk meraih hasil terbaik. Di sektor putra, tim voli Merah Putih dipatok target mempertahankan keping medali emas.
Sementara sektor putri, srikandi voli Indonesia dipasang target untuk membawa pulang medali perunggu dari SEA Games 2025.
PBVSI melalui Imam Sudjarwo menegaskan, pemusatan latihan atau TC untuk skuad Timnas Voli Indonesia menuju SEA Games 2025, berlangsung lebih dari satu bulan.
Oleh karena itu PBVSI mengambil langkah dengan memajukan gelaran Livoli Divisi Utama. Hal ini berkaitan agar para pemain memiliki waktu recovery dari Livoli menuju pemusatan latihan.
"Untuk training camp-nya kita bisa satu setengah bulan, jadi waktunya lebih panjang. Kita target untuk sektor putra medali emas, sementara putri di posisi ketiga," buka Imam Sudjarwo, seperti wawancaranya dalam YouTube Sportase Official yang tayang, Rabu (3/9/2025).
Lebih lanjut Imam Sudjarwo menyoroti para pemain yang 'bandel' nekat bermain tarkam saat libur pemusatan latihan. Hal itu terjadi di beberapa momen, termasuk SEA V League beberapa waktu lalu.
Ketua Umum PBVSI menyadari, kecolongan pemain nekat bermain tarkam saat pemusatan latihan bersama timnas, merupakan kelemahan pihaknya.
Di sisi lain, dia menjanjikan ada tindakan tegas bagi pemain yang tetap ngeyel mencuri waktu untuk bermain tarkam saat bergabung menjalani TC di Timnas Voli Indonesia.
"Kita sudah siasati karena itu salah satu kelemahan kita. Nati lihat saja, setelah kita umumkan siapa satlet yang akan main di SEA Games, nanti kita punya metode bagaimana dia (pemain-red) tidak melakukan itu (tarkam-red)."
"Supaya atlet-atlet itu fit, staminanya bagus, kemudian dia fokus pada SEA Games," lanjutnya.
Baca juga: Jadwal Voli Hari Ini: Megawati Main di Turki, Ada Livoli Divisi Utama & Kejuaraan Voli Dunia Putri
"Kita akan atur (soal sanksi-red). Pasti ada sanksi," tegas Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo.
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan volimania Tanah Air bahwa tarkam menjadi magnet tersendiri bagi pevoli Nasional.
Selain bisa mengisi waktu luang di jeda kompetisi, tarkam menghadirkan iming-iming bayaran yang tak kalah fantastis dari kompetisi resmi.
Hal ini kemudian menjadi 'sampingan' bagi para atlet voli Nasional mencari pundi-pundi cuan, selain dari bergabung ke tim di kompetisi resmi seperti Proliga dan Livoli.
Akan tetapi PBVSI melalui pernyataan Imam Sudjarwo akan mengetatkan aturan melihat tren prestasi Timnas Voli Indonesia.
Sebab diakui atau tidak, grafik permainan Timnas Voli Indonesia baik putra dan putri cenderung menurun.
Di sektor putra bahkan Rivan Nurmulki dkk. mulai terkejar secara kualitas permainan dari tim-tim rival sesama Asia Tenggara seperti Thailand, dan Vietnam. Bahkan Filipina yang notabene-nya negara tersebut lebih populer cabang olahraga basket, juga mulai berbenah di sektor bola voli.
Terbukti Filipina ambil bagian di FIVB Men's World Championship 2025 pertengahan September ini. Sedangkan Timnas Voli Indonesia secara prestasi malah cenderung jalan di tempat, bahkan mengalami penurunan tajam untuk sektor putri.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.