Minggu, 5 Oktober 2025

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Di Balik Gelar Juara Dunia: Chen/Toh Jatuh Bangun, Lawan Sinus & TB Tulang hingga Sempat Berpisah

Perjalanan Chen Tang Jie-Toh Ee Wei menuju podium tertinggi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Paris dengan penuh liku dan perjuangan.

WANG ZHAO / AFP
JUARA DUNIA - (Foto Arsip 2023) Chen Tang Jie dari Malaysia (depan) dan Toh Ee Wei dalam pertandingan melawan Seo Seung-jae dan Chae Yu-jung dari Korea Selatan di Piala Sudirman pada 20 Mei 2023. Chen Tang Jie/Toh Ee Wei sukses menempati podium tertinggi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Paris dengan raihan medali emas. 

TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan pasangan ganda campuran Malaysia Chen Tang Jie/Toh Ee Wei meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia BWF 2025 menuai sorotan.

Hal itu bukan karena adanya kontroversi yang menyertainya. Melainkan keberhasilan mereka didapat setelah melalui perjalanan penuh liku, bahkan nyaris bubar.

Pasangan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei mulai diperhitungkan setelah meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2016 di Bilbao, Spanyol. 

Namun perjalanan ketika menapak panggung senior hingga menuju puncak dunia, jalan yang mereka tempuh penuh ujian.

Dari masalah kesehatan serius hingga dinamika perpisahan harus dilalui pasangan yang kini menempati peringkat tiga dunia ini.

Pada 2019, Toh Ee Wei keluar dari pelatnas Malaysia. Ia memutuskan pensiun dari bulutangkis karena masalah sinusitas yang dideritanya.

Namun berkat ketekunan rehabilitasi, ia bisa pulih dan kembali setahun kemudian.

Meski begitu, itu bukanlah masalah kesehatan terakhirnya.

Pada 2021, atlet wanita 24 yahun itu didiagnosis menderita tuberkulosis tulang di punggungnya.

Ia harus menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk mengatasi rasa sakit yang terus-menerus, Ee Wei sering kali mengandalkan obat untuk meredeakannya.

Berkat ketekunan rehabilitasi, dukungan tim medis BAM serta tekad pribadinya, Ee Wei bangkit kembali.

Baca juga: Raih Medali Emas Kejuaraan Dunia BWF 2025, Chen/Toh Beberkan Peran Besar Nova Widianto

Dua tahun kemudian, ia kembali dan berpasangan dengan Chen Tang Jie, merebut gelar Orleans Masters. Terobosan ini membawa mereka ke 20 besar dunia.
 
"Perjalanan saya tidak mudah. Banyak suka duka yang saya lalui. Saya sakit dan hampir menyerah bermain bulu tangkis sekitar empat tahun yang lalu," kata Ee Wei, dikutip dari New Straits Times.

Selain faktor kesehatan, perjalanan Chen/Ee Wei juga diwarnai pasang surut hubungan di dalam lapangan. 

Enam bulan lalu, keduanya sempat dipisahkan oleh asosiasi bulu tangkis Malaysia (BAM) karena ketidakharmonisan. 

Bahkan, Ee Wei sempat menghapus seluruh unggahan bersama Chen di media sosial. 

Chen sempat dipasangkan dengan Wong Vin Sean, sedangkan Toh bertandem dengan Loo Bing Kun.

Namun pada Mei lalu, setelah desakan agar keduanya menghormati kontrak program Road To Gold (RTG), pasangan ini dipertemukan kembali.

Keputusan itu terbukti tepat. Perlahan mereka menemukan kembali chemistry. 

Memang belum sempat juara, tapi mereka bisa mencapai semifinal di Indonesia Open 2025, Japan Open 2025, dan Macau Open 2025.

Mereka seolah menemui masa puncak di waktu yang tepat, di Kejuaraan Dunia BWF 2025 akhir Agustus lalu.

Perlu diketahui, Kejuaraan Dunia BWF berdiri sejajar dengan Olimpiade sebagai panggung turnamen tertinggi bulutangkis.

Turnamen ini telah menjadi tolok ukur utama prestasi seorang atlet. Tidak semua pemain bisa tampil, hanya yang memenuhi kualifikasi.

Di final, Chen/Toh sukses menumbangkan pasangan nomor dua dunia dari China, Jiang Zhenbang/Wei Yaxin dengan skor 21-15, 21-14.

Nova Widianto bersama dengan pasangan ganda campuran Malaysia, Toh Ee Wei/Chen Tang Jie ketika berhasil menjuarai Iran Fajr Intervational Challenge 2023.
Nova Widianto bersama dengan pasangan ganda campuran Malaysia, Toh Ee Wei/Chen Tang Jie ketika berhasil menjuarai Iran Fajr Intervational Challenge 2023. (Instagram @toh.eewei Verified)

Baca juga: Kejutan Hasil Final Kejuaraan Dunia BWF 2025: Chen/Toh Juara, Sebuah Sejarah Rusak Pesta Wakil China

Kemenangan itu mengantarkan mereka jadi ganda campuran pertama Malaysia yang meraih medali emas Kejuaraan Dunia.

Lebih spesial lagi karena kemenangan mereka bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus lalu.

"Kami mengalami pasang surut selama dua setengah tahun, tetapi dia tetap bersama saya. Saya bersyukur pasangan saya adalah Toh Ee Wei," kata Chen yang kini berusia 27 tahun.

Sementara pasangannya juga mengungkapkan hal yang sama.

"Saya berterima kasih kepadanya atas kepercayaan yang diberikan kepada saya di lapangan depan. Saya juga percaya padanya di lapangan belakang," 

"Kami bermain dengan bendera di dada. Kami bangga akan hal itu dan ingin menang untuk Malaysia," kata Ee Wei.

Kemenangan Chen/Toh tidak hanya bersejarah, tetapi juga menjadi bukti keberhasilan program RTG Malaysia dalam mendukung atlet elite.

Gelar dunia ini menegaskan ketahanan dan tekad pasangan muda tersebut setelah bertahun-tahun menghadapi rintangan.

Dari hampir menyerah karena sakit, perpisahan pahit, hingga kembali bersatu dan juara, kisah Chen Tang Jie-Toh Ee Wei adalah pengingat bahwa jalan menuju puncak tidak pernah lurus.

Namun dengan keyakinan dan keteguhan, mimpi yang semula terasa mustahil pun bisa menjadi kenyataan.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved