Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Kisah Victor Lai: Bagi Waktu antara Bulu Tangkis dan Studi Kuliah hingga Raih Medali Kejuaraan Dunia
Victor Lai menorehkan sejarah besar di Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris. Ia menjadi pemain Kanada pertama yang meraih medali dunia bulutangkis.
TRIBUNNEWS.COM - Victor Lai mungkin bukan nama yang akrab di telinga pecinta bulutangkis dunia, terlebih sebelum Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang digelar di Paris, Prancis 25-31 Agustus lalu.
Usianya saat ini baru 20 tahun, dan ia juga berstatus sebagai mahasiswa di York University, Toronto, Kanada.
Namun, di Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris, ia menorehkan sejarah besar dengan menjadi pemain Kanada pertama yang meraih medali dunia bulutangkis sektor tunggal putra.
Lai bukanlah atlet penuh waktu. Ia menyeimbangkan hidup sebagai mahasiswa jurusan kinesiologi sambil berlatih dan bertanding.
"Saya mulai kuliah minggu depan," ujarnya sembari tersenyum setelah memastikan mendapat medali di Kejuaraan Dunia BWF 2025, dilansir laman Olympics.
Apa yang dicapai Victor Lai di Paris beberapa hari lalu seakan adalah sebuah perjalanan ajaib, hanya jeda singkat sebelum kembali ke bangku kuliah.
Namun, proses Victor Lai menuju podium medali Kejuaraan Dunia BWF ini bukanlah sebuah hal yang bisa dikatakan kebetulan.
Lai menyingkirkan sederet pemain unggulan. Di babak 32 besar ia menyingkirkan unggulan ke-11 dari China, Lu Guangzu.
Lai membuat kejutan lebih besar dengan menumbangkan juara dunia 2021, Loh Kean Yew, 22–20, 21–18 di babak 8 besar.
Kemenangan atas Loh Kean Yew itu memastikan medali perunggu untuk pemain kelahiran 19 December 2004 itu.
Baca juga: Kejutan Hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025: Tunggal Putra Kanada Ranking 50 Ukir Sejarah Raih Medali
Di babak semifinal, Lai memberikan perlawanan ketat saat bersua Shi Yuqi, bahkan nyaris menang.
Lai mengambil kemenangan set pertama dan sudah mencapai match poin di set kedua.
Namun Shi Yuqi comeback dan yang akhirnya membuatnya kalah 13-21, 22-20, 21-16. Shi Yuqi sendiri akhirnya keluar sebagai juara dunia tunggal putra.
Meski begitu, nama Victor Lai sudah lebih dulu tercatat sebagai pembuka jalan sejarah bagi Kanada, peraih medali pertama bagi negara tersebut di Kejuaraan Dunia BWF.

Antara Studi Akademik dan Olahraga
Selama ini Victor Lai hanyalah pemain dengan pengalaman terbatas di level BWF Super 300, bahkan baru sekali mencoba Super 500.
Berbeda dengan lawan-lawannya yang berstatus atlet profesional, Lai tetap memikirkan tugas kuliah dan studi.
Namun dengan perjalannya baru-baru ini, mau tak mau Lai akan berpikir ulang soal masa depannya.
Usia Victor Lai masih cukup muda. 10 hari sebelum tampil di Paris, Lai masih ikut event multi olahraga kelompok junior.
Ia tampil di Pan Am Junior Games 2025. Ini merupakan ajang multi-olahraga internasional tingkat junior untuk atlet berusia 17-22 tahun di Amerika.
Di ajang itu, Victor Lai turun di dua nomor. Ia sukses meraih medali emas di tunggal putra, dan meraih medali perak dari ganda campuran.
"Sekolah selalu bisa ditunda. Saya kuliah paruh waktu, jadi tergantung bagaimana saya bisa menyeimbangkan antara sekolah dan bulutangkis."
"Itu pasti jadi sesuatu yang akan saya pikirkan," ucapnya.
Di balik kesederhanaan itu, Lai mengungkapkan satu kunci suksesnya, yakni disiplin latihan.
"Latihan tahun ini membantu saya secara fisik. Dulu kondisi saya tidak setara dengan pemain top lain."
"Saya tidak punya kekuatan seperti mereka, tapi saya menutupinya dengan mental dan keterampilan," jelasnya.
Baca juga: Hasil Lengkap Final Kejuaraan Dunia BWF 2025: Akane Cetak Rekor, Putri KW Berbagi dengan An Se-young
Di Paris, Lai merasakan perhatian media internasional untuk pertama kalinya.
Ia bahkan ditanyai jurnalis Tiongkok dalam bahasa Kanton, bahasa yang ia pahami karena keluarganya berasal dari Hong Kong.
"Itu sesuatu yang belum pernah saya alami," katanya.
Awal tahun 2025, peringkat dunia Lai ada di 99. Ia memasuki Kejuaraan Dunia di peringkat 50. Dengan hasil ini, lonjakan besar sudah menantinya.
"Sebenarnya, target saya hanya masuk 50 besar. Sekarang saya sudah mencapainya, tekanannya hilang. Saya bisa bermain lepas dan menikmati setiap pertandingan," ujarnya.
Sementara itu, Mike Butler, Pelatih Kepala Tim Kanada mengaku cukup bangga dengan apa yang diraih Lai.
"Minggu ini sungguh luar biasa bagi Victor dan bulu tangkis Kanada," kata Mike, dikutip dari laman resmi federasi Kanada.
"Lai menunjukkan bahwa dia mampu bersaing dengan yang terbaik di dunia di panggung terbesar. Dia meraih medali Kejuaraan Dunia pertama kami dan hanya terpaut satu poin dari emas, "
"Dia menunjukkan ketenangan yang luar biasa dalam situasi seperti ini, padahal usianya baru 20 tahun. Dia memiliki masa depan yang cerah. Selamat, Victor," terangnya.
Perlu diketahui, Kejuaraan Dunia BWF berdiri sejajar dengan Olimpiade sebagai panggung tertinggi bulutangkis.
Sejak digelar pada 1977, turnamen ini telah menjadi tolok ukur utama prestasi seorang atlet. Tidak semua pemain bisa tampil, hanya yang memenuhi kualifikasi.
Kini, di edisi ke-29, nama Victor Lai menjadi catatan baru. Bukan hanya karena prestasi, tetapi juga karena ceritanya.
Victor Lai seorang mahasiswa paruh waktu yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari perjalanan sederhana.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.