Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Sorotan Kejuaraan Dunia BWF 2025: Asa Ginting Revans atas Wakil Tuan Rumah, Tebus Hasil Olimpiade
Laga perdana Kejuaraan Dunia BWF 2025 akan menjadi kesempatan bagi Anthony Sinisuka Ginting untuk menebus kegagalan di Olimpiade Paris 2024 lalu.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Laga perdana Kejuaraan Dunia BWF 2025 akan menjadi kesempatan bagi Anthony Sinisuka Ginting untuk menebus kegagalan di Olimpiade Paris 2024 lalu.
Sektor tunggal putra Indonesia mendapat sorotan yang cukup besar di ajang kejuaraan Dunia BWF 2025 yang digelar pada 25-31 Agustus di Paris Prancis ini.
Dari total 13 wakil Indonesia, tiga diantaranya adalah sektor tunggal putra, yakni Jonatan Christie, Alwi Farhan dan Anthony Sinisuka Ginting.
Nama yang terakhir di sebut, Anthony Ginting, memiliki misi yang lebih personal saat tampil di Kejuaraan Dunia BWF 2025 ini.
Misi yang dimaksud adalah menebus kegagalan Olimpiade 2024 lalu yang digelar di arena yang sama, di Porte de La Chapelle Arena atau yang dikenal Adidas Arena.
Terkhusus di babak pertama atau 64 besar, ada tantangan besar yang bakal dihadapi Anthony Ginting.
Tunggal Putra asal Cimahi ini akan berhadapan dengan lawan yang sama saat di Olimpiade Paris 2024.
Lawan yang dimaksud adalah Toma Junior Popov, yang merupakan wakil tuan rumah sekaligus menjadi unggulan ke-15.
Duel Ginting vs Toma di Kejuaraan Dunia ini akan menjadi pertemuan keempat bagi kedua pemain.
Pada Olimpiade 2024 lalu, Ginting dikalahkan Toma melalui permainan rubber gim dengan skor 19-21m 21-17, 15-21.
Kekalahan itu begitu menyesakkan lantaran Ginting gagal ke 16 besar atas hasil itu.
Ginting lebih diunggulkan menang, mengingat secara ranking lebih tinggi dan ia memiliki pengalaman saat berlaga di turnamen sekelas Olimpiade karena di edisi sebelumnya mendapat medali perunggu.
Baca juga: Hasil Drawing Kejuaraan Dunia BWF 2025: Ginting Dapat Lawan Berat, Alwi Peluang Jumpa Kunlavut

Namun, secara mengejutkan Ginting justru kalah saat tampil di hadapan ribuan publik Paris, yang memberi dukungan kepada Toma Junior Popov.
Dari tiga pertemuan yang ada, hasi; Olimpiade 2024 itu menjadi satu-satunya kemenangan yang diraih Toma atas Ginting.
Ginting pertama menang atas saudara dari Christo Junior Popov itu pada Prancis Open 2023, dengan skor 21-11, 17-21, 19-21.
Setelah Olimpiade, Ginting bertemua Toma pada Hong Kong Open 2024 di babak 32 besar dan menang 9-21, 21-12, 10-21.
Namun demikian, kemenangan di Hong Kong itu kiranya belum cukup untuk menebus kegagalan di Olimpiade saat dihentikan Toma, mengingat secara prestise turnamen jauh berbeda.
Kini, di Kejuaraan Dunia BWF 2025, kesempatan Ginting untuk membalas kekalahan tahun lalu terbuka.
Perlu diketahui, ajang Olimpiade adalah level tertinggi di dunia Badminton, merupakan turnamen grade 1.
Sedangkan untuk Kejuaraan Dunia BWF juga merupakan turnamen dengan grade 1, yang mana tidak semua pemain bisa berkompetisi di turnamen ini.
Hanya pemain yang memenuhi kualifikasi yang mendapat undangan dari BWF untuk tampil di Kejuaraan Dunia.
Meski begitu, beberapa memang menilai Olimpiade dianggap masih lebih tinggi lantaran penyelenggaraannya bisa menggantikan Kejuaraan Dunia.
BWF biasanya tidak menggelar Kejuaraan Dunia ketika bersamaan dengan tahun digelarnya Olimpiade empat tahunan.
Jika melihat dari rekor pertemuan yang ada, pertemuan melawan Toma Junior Popov selalu membuat Ginting memainkan tiga set.
Itu artinya tidak mudah bagi seorang Ginting untuk melawan tunggual putra berusia 26 tahun asal Prancis ini.
Kemenangan melawan Toma di babak pertama ini sangat penting bagi Ginting karena itu bisa membuat kepercayaan dirinya meningkat di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Baca juga: Jalan Baru Indonesia Akhiri Puasa Gelar Tunggal Putra Kejuaraan Dunia BWF 2025, Ada Alwi Farhan
Sektor tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia ini akan cukup menarik mengingat ketiga pemain berada di bagan bawah.
Alwi Farhan yang menjalani debut di Kejuaraan Dunia akan menantang wakil Vietnam, Nguyen Hai Dang, dan berpotensi bertemu pemenang antara Rasmus Gemke (Denmark) dan Lin Chun-Yi (Taiwan) di babak berikutnya.
Jonatan Christie berada dalam jalur yang sama dengan Alwi Farhan. Keduanya berpeluang bertemu di babak 8 besar.
Namun untuk mewujudkan pertemuan itu, laga berat harus dijalani Alwi Farhan. Jika menembus ke babak 16 besar, ia akan bersua juara bertahan Kunlavut Vitidsarn.
Alwi sudah pernah bertemu Kunlavut pada Japan Open Juli lalu. Tunggal putra 20 tahun asal Solo mampu mereportkan Kunlavut sebelum akhirnya kalah lewat rubber gim.
Selain skenario bertemu di 8 besar, ada skenario lanjutan yang bisa menghadirkan all Indonesia di semifinal.
Hal itu tinggal nanti menunggu hasil apa yang didapatkan Anthony Sinisuka Ginting karena ia juga berada di bagan bawah.
Menarik untuk dinanti bagaimakan kiprah para wakil Indonesia di BWF World Championship atau Kejuaraan Dunia 2025 ini.
Hasil Drawing Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2025
Tunggal Putra
- Jonatan Christie vs Matthias Kicklitz (Jerman)
- Anthony Sinisuka Ginting vs Toma Junior Popov (Prancis)
- Alwi Farhan vs Nguyen Hai Dang (Vietnam)
Tunggal Putri
- Gregoria Mariska Tunjung vs Petra Maiznerova (Ceko)
- Putri Kusuma Wardani vs Lo Sin Yan Happy (Hong Kong)
Ganda Putra
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs bye
- Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani vs bye
- Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana vs bye
Ganda Putri
- Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi vs bye
- Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs bye
Ganda Campuran
- Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu vs bye
- Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Ming Che Lu/Hung En-Tzu (Taiwan)
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.