Analisis Eks Atlet MMA: Jefri Nichol Harusnya Defense Hindari El Rumi, Wasit Sudah Sesuai
Eks atlet MMA Rudy Agustian memberikan analisis mendalam terhadap insiden Jefri Nichol kalah tinju 38 detik dari El Rumi
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan artis peran Jefri Nichol dalam pertandingan tinju melawan sesama artis, El Rumi pada Sabtu (9/8/2025) masih menyisakan cerita, termasuk menuai sorotan dari berbagai pihak.
Gelaran tinju selebritas berjudul Superstar Knockout Vol. 3 ini digelar di Jakarta International Convention Center (JICC).
Putra kedua musisi Ahmad Dhani, El Rumi menang atas Jefri Nichol lewat TKO. Bahkan wasit harus menghentikan pertandingan yang telah berlangsung selama 38 detik itu.
Hal ini memicu pro dan kontra di kalangan penggemar olahraga bela diri, dengan tuduhan bahwa keputusan wasit terlalu cepat atau bahkan ada unsur pengaturan.
Namun, eks atlet MMA Rudy Agustian memberikan analisis mendalam terhadap insiden ini, menyoroti aspek miscommunication, persiapan petarung, dan peran wasit.
Untuk diketahui, pertemuan kedua artis itu merupakan pertemuan kedua alias rematch.
Duel tinju El Rumi vs Jefri Nichol sebelumnya digelar pada 17 November 2023 lalu.
Dalam duel Superstars Knockout Vol.1, El Rumi mengalahkan Jefri Nichol di Mahaka Square, Jakarta Utara.
Adapun kembali pada pertandingan Sabtu malam, seorang mantan atlet Mix Martial Arts (MMA) dan juga pelatih, Rudy Agustian turut berkomentar terhadap pro dan kontra kemenangan El atas Jefri Nichol.
Rudy Agustian yang akrap disapa Rudi Golden Boy ini dulunya pernah mengharumkan Merah Putih di ajang MMA internasional bernama global ONE Championship.
Mantan Juara Flyweight Nasional OPMMA menilai, kontroversi ini berakar dari kesalahpahaman komunikasi antara petarung dan wasit.
Baca juga: Kompak, Ahmad Dhani-Maia Estianty Bela El Rumi Usai Dihujat Menang Tinju 38 Detik Lawan Jefri Nichol
Menurutnya, saat dislokasi lengan terjadi, Jefri Nichol seharusnya tetap memberikan sinyal cedera sambil mempertahankan perlawanan atau pertahanan yang solid.
"Harusnya Jef tetap memberikan sinyal dislokasi tapi tetap memberikan perlawanan atau memiliki defense yang tetap rapi," ujar Rudy, dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @rudygoldenboy.
Namun, dalam pertandingan tersebut, Jefri justru membiarkan El Rumi melancarkan pukulan bertubi-tubi hingga mencapai sekitar 10 pukulan tanpa pertahanan yang memadai.
Demikian membuat wasit berpikir bahwa situasi sudah terlalu berbahaya, karena Jefri tampak tidak mampu bertahan sama sekali.
Rudy menekankan, protokol yang benar adalah petarung tetap bertahan, seperti mengelak, berputar, atau melakukan apa pun untuk mempertahankan diri—sambil menunggu wasit memberikan waktu istirahat.
"Baru dia meminta waktu sampai waktu itu diberikan wasit," tambahnya.
Kesalahan ini, menurut Rudy, menyebabkan wasit terpaksa menghentikan pertandingan demi keselamatan petarung.
Analisis ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang jelas dan strategi pertahanan di tengah cedera mendadak dalam olahraga bela diri.
Selain itu, Rudy juga memuji persiapan El Rumi yang dinilainya lebih matang dibandingkan lawannya.
El Rumi memilih berlatih di Nelson Nainggolan Gym, yang dikenal kental dengan disiplin boxing.
"Saya lihat persiapan El Rumi ini lebih matang, dan juga dia memilih sasana yang kental banget dengan boxingnya," kata Rudy.
Persiapan ini membuat El Rumi tampil lebih mantap dan siap, yang pada akhirnya berkontribusi pada dominasinya di awal pertandingan.
Bagi Rudy, faktor kesiapan ini menjadi poin krusial yang sering diabaikan dalam diskusi kontroversi.
Yang tak kalah penting, Rudy menjelaskan bahwa keputusan wasit bukanlah tanggung jawab pemilik event atau promotor, melainkan wewenang dari asosiasi atau sanction body resmi.
Baca juga: Densu Ungkap Pro Kontra Keputusan Wasit yang Bikin Jefri Nichol Kalah TKO, Pantaskah El Menang?
"Keputusan dari wasit ini adalah keputusan dari asosiasi atau sanction body guys, jadi ga ada hubungannya dengan pemilik event," tegasnya.
Sebagai promotor, Rudy mengakui bahwa tujuannya adalah memberikan pertunjukan terbaik agar penonton puas, dan insiden seperti ini tentu tidak diinginkan.
Namun, promotor harus menghormati keputusan wasit yang independen untuk menjaga integritas olahraga.
Kontroversi ini mengingatkan kita pada dinamika kompleks dalam dunia bela diri, di mana keselamatan petarung selalu menjadi prioritas utama.
Rudy Agustin mengajak semua pihak untuk berpikir bijak dalam memberikan pendapat.
"Jadi buat teman-teman berpikir bijaklah dalam berpendapat," pesannya.
Tanggapan Densu
Denny Sumargo menjelaskan tentang pro kontra keputusan wasit dalam pertandingan tinju Superstar Knockout Vol. 3: King of The Ring, Jefri Nichol vs El Rumi.
Sebagai atlet, Denny Sumargo menjelaskan tentang keputusan wasit yang memilih menghentikan pertarungan demi keselamatan kedua petarung.
"Sebenarnya keputusan yang dilakukan wasit kemarin kalau berdasarkan keselamatan lawan, itu boleh diambil," terang Denny Sumargo dalam video TikTok pribadinya yang diunggah Minggu (10/8/2025).
Aktor yang pernah memerankan petinju ternama Ellyas Pical tersebut menerangkan seharusnya ada beberapa tahap terlebih dahulu sebelum wasit menyatakan TKO.
"Tapi karena pertandingan baru dimulai dan Jefri tidak dalam posisi terjatuh, (wasit harusnya) menghentikan pertandingan dahulu kemudian memeriksa Jefri dan kalau ada masalah dan dari situ baru diambil keputusan," terang mantan atlet basket nasional tersebut.
"Nah kalau bahunya bermasalah, apakah bisa di-stop? Bisa-bisa aja, tapi harus dicek dulu sama dokter, dokter memutuskan bisa lanjut atau tidak dari situ dia mengambil keputusan," jelas Densu.
Baca juga: Kalah Tinju Lawan El Rumi dalam 38 Detik, Jefri Nichol Minta Maaf: Tak Berjalan Sesuai Rencana
Keputusan wasit diambil untuk keselamatan petarung, hal ini membuat Densu berpendapat jika Jefri Nichol melanjutkan pertandingan ia akan kalah segala sisi.
"Kalau ditanya dia melakukan keputusan yang tepat atau tidak, kembali netizen. Karena aturannya dibuat untuk keselamatan daripada pemain. Apabila Jefri melanjutkan pertandingan, dengan kondisi seperti itu ada kemungkinan yang paling besar, El akan sangat mendominasi, dia udah menang mental, menang angin, menang kondisi. Jefri bisa lebih babak belur lagi mungkin bisa jatuh (hingga) KO," tegas Densu.
Lalu pria berusia 43 tersebut menilai aksi El Rumi dan Jefri Nichol di atas ring.
Menurutnya El Rumi bermain cukup baik meski laga baru dibuka.
Sedangkan untuk Jefri, kemampuan tinju aktor muda tersebut dinilai belum terlihat karena kondisi bahu yang sudah tak bisa diangkat sejak awal laga.
"Jadi kalau ditanya El bermain bagus kemarin, ya El bermain bagus dia pantas jadi juara,"
"Tapi kalau ditanya Jefri bermain buruk kemarin? Gak kelihatan, itu pertandingan baru mulai kita gak bisa menentukan Jefri bermain buruk atau tidak," jelasnya.
Denny Sumargo menerangkan kondisi Jefri pasca-TKO membuat dirinya blank dan tak tahu menahu alasan dirinya bisa dinyatakan kalah.
"Hanya Jefri sempet nge-blank dia bener-bener nggak tahu 'whats goin on' itu mengakibatkan kondisi di mana mental dia pasti secara gak langsung kena," terangnya.
Densu lantas memberi motivasi bagi Jefri Nichol agar tetap semangat untuk bangkit dari kekalahan.
"Buat Jefri, kemarin itu tidak akan mengubah bahwa lu tetap Jefri Nichol you're fighter, you are good person, you fight dari segala kondisi kekalahan dan kejatuhan lu, lu pernah bangkit dari beberapa kondisi. Masa depan lu masih panjang, jangan ragu sama diri lu sendiri. Buat El Rumi you deserve to be champions, you are the king of the ring. Kita lihat gimana lu jatuh, tapi gimana lu bangkit. Good luck," pungkasnya.
Sempat Denial, Jefri Nichol Akhirnya Menerima Kekalahan
Bintang film Jakarta vs Everybody itu tak menyangka dirinya kalah hanya dalam hitungan detik.
"Gua nggak ngerti. Tadi gue cuma bilang dislokasi (bahu), terus dibilang TKO," kata Jefri Nichol setelah laga.
"Gua bingung, belum berantem nih."
"Kenapa nggak dihitung?" beber Jefri bingung.
Kini, melalui unggahan Instagram Story @jefrinichol, mantan kekasih Shenina Cinnamon itu mengaku sudah menerima kekalahannya.
Pasalnya, bahu aktor yang dikenal berkat perannya dalam film Dear Nathan itu terkilir hingga tak bisa melanjutkan pertandingan.
"I accept my defeat. Sometimes things don't go as plannet, i dislocated my shoulder, and the officials decided i couldnt continue the match.
(Aku menerima kekalahanku. Terkadang segalanya tak berjalan sesuai rencana, bahuku terkilir, dan wasit memutuskan aku tak bisa melanjutkan pertandingan.)," tulis Jefri, dikutip Minggu (10/8/2025).
Meski tak merasakan pertarungan yang panjang, Jefri bahagia dapat kembali beradu tinju melawan putra sulung Ahmad Dhani dan Maia Estianty.
"I'm glad i stepped into the ring again, even though el rumi and i didn't get the full fight.
(Aku senang aku kembali ke ring, meskipun aku dan El Rumi tak mendapatkan pertarungan penuh.)," lanjutnya.
Di akhir, aktor berusia 26 tahun itu menyampaikan rasa terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada para pendukungnya.
"Terima kasih banyak buat semua orang yang udah nonton dan ngasih supportnya dan gua minta maaf kalian ga dapet pertunjukkan yang kalian pengen lihat," tutup Jefri.
Adapun El Rumi dan Jefri Nichol sebelumnya pernah bertanding tinju pada Superstar Knockout Vol.1, 17 November 2023.
Pada pertandingan tersebut, El Rumi juga berhasil menang.
El Rumi Menang TKO atas Jefri Nichol
El Rumi mengawali pertandingan melawan Jefri Nichol dengan cepat dan menekan.
Putra musisi kenamaan, Ahmad Dhani tersebut, memanfaatkan keunggulan jangkauan dengan menggunakan jab-jab sebagai pembuka.
Hal itu sempat membuat Jefri Nichol kelabakan menutup jarak.
Jefri mencoba agresif dengan menerjang ke arah El Rumi.
Namun keputusan tersebut tak jitu baginya.
El Rumi bisa mengatasi terjangan itu dengan baik.
Beberapa pukulan hook dan straight malah membalikkan momentum kepada El Rumi.
Setelah itu, El Rumi balik menyerang ke arah Jefri Nichol.
Ia menemukan momentum dengan melancarkan pukulan bertubi-tubi ke arah sang lawan.
Beberapa pukulan straight mendarat telak di kepala Jefri Nichol yang seperti sudah pasrah dan kebingungan menahan serangan lawan.
Pada akhirnya wasit menghentikan duel tersebut dan menyatakan kemenangan bagi El Rumi.
Kemenangan tersebut membuat El berhak mendapatkan sabuk juara Indonesian Cruiserweight Champion, sebagaimana tertera dalam unggahan Instagram Superstar Knockout.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Siti N, Yurika, Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.