Selasa, 7 Oktober 2025

Coach Raymond Mollet Latih Atlet DKI Jakarta, Korfball Indonesia Bidik Panggung Asia

Coach Raymond Mollet latih atlet DKI Jakarta, Korfball Indonesia bidik panggung Asia lewat pembinaan dan kompetisi internasional.

Penulis: Abdul Majid
Istimewa
KORFBALL — Pengurus Provinsi (Pengprov) Korfball DKI Jakarta menggelar kegiatan coaching clinic dan main bareng bersama pelatih asal Belanda, Raymond Mollet, di The Forum Sport Hub, Bintaro, Jakarta, Sabtu (9/8/2025). Agenda ini jadi langkah nyata memperluas pembinaan dan eksistensi Korfball di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pelatih asal Belanda, Raymond Mollet, memimpin sesi coaching clinic Korfball bersama atlet dan pelatih DKI Jakarta di The Forum Sport Hub, Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini digelar oleh Pengprov Korfball DKI Jakarta sebagai bagian dari agenda resmi Federasi Korfball Internasional (IKF) Asia.

Raymond, yang juga menjabat sebagai Duta IKF Asia untuk Indonesia, memberikan pelatihan teknik dasar dan strategi bermain kepada peserta dari berbagai daerah.

“Potensi atlet Indonesia sangat bagus. Dalam lima hingga enam tahun ke depan, Indonesia bisa jadi tim top di Asia,” kata Raymond.

Ketua Pengprov Korfball DKI Jakarta, Adi Dwiariono, menyebut pelatihan ini bertujuan memperkuat pembinaan atlet sekaligus memperluas sosialisasi Korfball ke masyarakat umum.

“Kami undang Coach Raymond karena enam pelatih DKI sudah punya lisensi level 1 dan 2. Ini momen penting untuk transfer ilmu,” ujarnya.

Selain atlet DKI, peserta juga datang dari PKSI Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Komunitas Liga Basket Emak-emak (Libamak) turut ambil bagian dalam sesi latihan bersama.

“Rata-rata mereka bilang teknik Korfball tidak sulit, tapi lebih menguras energi dibanding basket,” kata Adi.

Pengprov DKI Jakarta baru saja meraih juara umum di PON Aceh–Sumut. Adi berharap coaching clinic seperti ini bisa rutin digelar sebagai ajang pembinaan dan fun Korfball. Namun, ia mengakui masih ada kendala fasilitas.

“Lapangan khusus Korfball belum tersedia. Kami harap tahun ini Kejurnas bisa digelar,” ujarnya.

Baca juga: Update Cedera Kadek, Berpeluang Absen Bela Indonesia di Laga Sisa Piala Dunia Voli U21 2025

Raymond menekankan bahwa postur tubuh bukan hambatan dalam Korfball.

“Yang penting kecerdasan bermain, kelincahan, dan kerja sama tim,” katanya.

Ia berharap Timnas Indonesia dan tim DKI Jakarta bisa tampil lebih banyak di kompetisi internasional.

Apa Itu Olahraga Korfball?

KORFBALL — Pertandingan olahraga Korfball di ajang internasional. Korfball adalah permainan beregu campuran yang melibatkan pria dan wanita dalam satu tim, menekankan kerja sama dan strategi tanpa kontak fisik.
KORFBALL — Pertandingan olahraga Korfball di ajang internasional. Korfball adalah permainan beregu campuran yang melibatkan pria dan wanita dalam satu tim, menekankan kerja sama dan strategi tanpa kontak fisik. (korfball-sport)

Korfball adalah olahraga beregu campuran yang melibatkan pemain pria dan wanita dalam satu tim.

Diciptakan oleh guru asal Belanda, Nico Broekhuysen, pada tahun 1902, Korfball terinspirasi dari permainan Swedia bernama ringball. Permainan ini menekankan kerja sama tim, kecerdasan bermain, dan kesetaraan gender, dengan aturan ketat yang melarang kontak fisik berlebihan seperti blok atau tekel.

Lapangan Korfball terbagi menjadi dua zona—serangan dan pertahanan—dengan keranjang setinggi 3,5 meter tanpa papan pantul. Format pertandingan terdiri dari dua babak berdurasi 35 menit, dan setiap tim menurunkan empat atau delapan pemain sesuai nomor pertandingan.

Di Indonesia, Korfball mulai dikenal luas setelah tampil perdana di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumatera Utara pada 2024.

Sejak itu, Pengprov Korfball DKI Jakarta aktif mempromosikan olahraga ini melalui pelatihan, kompetisi, dan kegiatan komunitas.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved