Tren Aura Farming Olahraga Pacu Jalur, Ada 4 Elemen Unik Bersatu di Atas Perahu
Olahraga khas Indonesia, Pacu Jalur, sedang menjadi sorotan di tengah tren aura farming yang viral di TikTok.
TRIBUNNEWS.COM - Olahraga khas Indonesia, Pacu Jalur, sedang menjadi sorotan dunia dengan viralnya tren aura farming.
Tren aura farming di Tiktok ikut mengangkat olahraga Pacu Jalur yang dijadikan objek utama dalam konten tersebut.
Saking viralnya di TikTok, tren aura farming Pacu Jalur juga merambah ke media sosial X.
Konten-konten yang tersebar di media sosial menyoroti keberadaan anak-anak di ujung kapal yang digunakan untuk Pacu Jalur.
Anak-anak tersebut menari-nari seakan tak menggubris risiko tercebur ke dalam sungai yang menjadi venue Pacu Jalur.
Ia terus menari hingga menimbulkan decak kagum bagi beberapa kalangan di media sosial.
Dari situlah muncul tren aura farming yang mengambil olahraga Pacu Jalur sebagai objeknya.
Di tengah viralnya olahraga Pacu Jalur, tak ada salahnya mengenal lebih detail terkait unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Ada beberapa hal yang sekiranya bisa menjadi catatan bagi penggemar atau penonton yang baru akan menyaksikan olahraga ini.
Baca juga: Pacu Jalur Kuansing Riau Viral, Tim Perahu Dapat Sponsor Rp20 Juta, Jumlah Peserta Membludak

1. Anak Pacuan
Anak pacuan adalah para pendayung dewasa yang mendominasi isi kapal yang digunakan.
Mereka memiliki tugas mendayung serempak untuk membawa kapal finish tercepat.
Mereka melambangkan kekuatan gotong royong dan kerja sama demi mencapai tujuan bersama.
2. Tukang Tari (Anak Joki)
Anak-anak berusia 10–13 tahun yang berdiri di haluan sambil menari-nari.
Mereka memberi irama dan penanda posisi jalur.
Filosofinya mencerminkan semangat dan keberanian anak-anak Kuansing menghadapi tantangan hidup.
Keberadaa Tukang Tari inilah yang menyedot perhatian banyak pihak kepada olahraga Pacu Jalur.
3. Tukang Timbo Ruang
Orang dewasa yang memberikan aba-aba dan semangat kepada pendayung, serta menimba air dari dalam perahu.
Sosok ini melambangkan pemimpin yang memberi arah dan menjaga keberlangsungan.
4. Tukang Onjai
Berada di buritan, berperan memberikan dorongan akhir dan memastikan jalur tetap lurus.
Kini banyak diperankan anak usia 13–15 tahun, mencerminkan regenerasi dan kelanjutan tradisi.
Keberadaan empat elemen itu yang membuat olahraga Pacu Jalur memiliki nilai dan keunikan tersendiri.
Dengan viralnya olahraga ini, diharapkan akan banyak atensi yang membuat Pacu Jalur semakin dilirik di skala nasional atau internasional.
(Tribunnews.com/Guruh) (TribunPekanbaru/Syaiful Misgio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.