Rabu, 1 Oktober 2025

Ada Pengenaan Pajak 10 Persen Ini Tanggapan dari Komunitas Padel

Demam olahraga padel kini terjadi dimana-mana. Semua orang kini gandrung olahraga tersebut.

|
Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
istimewa
PERMAINAN PADEL - Ilustrasi permainan padel. Komunitas Padel tidak setuju pengenaan pajak 10 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Demam olahraga padel kini terjadi dimana-mana. Semua orang kini gandrung olahraga tersebut.

Untuk itu guna memfasilitasi para pemain, komunitas padel bernama 'Kapan Padel' bakal menggelar turnamen yang melibatkan 140 orang dan terbagi dalam 15 grup putra dan 2 grup putri. Turnamen tersebut bakal digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu(5/7/2025).

Pendiri KapanPadel, Hakri Pradipa mengatakan turnamen tersebut digelar untuk menumbuhkan minat dan kebersamaan di antara para penggemar padel.

KapanPadel Open 2025, tambah Hakri, akan menghadirkan pertandingan dengan berbagai teknik pukulan, ketekunan dalam setiap poin, dan momen-momen servis yang akurat. 

"Lebih dari sekadar kompetisi, turnamen ini menekankan nilai sportivitas di antara seluruh partisipan," ujarnya, Jumat(4/7/2025).

Di tempat yang berbeda, Prima, selaku Panitia Penyelenggara turnamen menyampaikan bahwa dirinya berharap KapanPadel Open 2025 dapat menjadi wadah bagi para pemain padel pemula untuk merasakan pengalaman bertanding, mengasah kemampuan, serta memperluas jejaring dalam komunitas padel. 

"Di turnamen ini setiap pemain akan bermain lebih banyak, karena akan ada babak play-off dan consolation bagi yang tidak lolos grup.

Sehingga bermain lebih puas," kata Prima.

Kompetisi ini terselenggara berkat kolaborasi dari PadelRank, OZ Media, Asha Dental Care, dan BRIEFER Digital Public Relations serta dukungan dari RS Pondok Indah, The Rubi Anagataa, NK Health, Unusual, Balihai, Susu Mbok Darmi, Mizone, Aqua, RedBull, Kahf, Padel Pro, Asics, Stuja, Rumu, SSNAPP, RULO, dan FELLOW.

Mengenai rumor penerapan pajak untuk olahraga Padel 10 persen, Prima yang juga seorang Padel Enthusiast menyebut bahwa dirinya tidak setuju pengenaan pajak 10 persen untuk olahraga.  Seharusnya menurut Prima, pembangunan sarana olahraga yang murah dan dapat diakses secara publik adalah tanggung jawab pemerintah juga.

Baca juga: Jakarta Padel Festival 2025 Angkat Semangat Olahraga dan Kebersamaan Keluarga

"Pengenaan pajak justru menambah biaya kepada kita-kita ini yang malas berolahraga ini. Contoh saya yang sudah hampir 20 tahun tidak olahraga, sejak tahun lalu rajin dan aktif padel membuat saya semakin sehat, berat badan turun 28kg dalam 4 bulan. Mungkin kalau olahraga semakin mahal, akan mengurangi intensitas saya dalam bermain padel. Lalu, bukankah kalau rakyatnya sehat akan mengurangi beban negara di BPJS Kesehatan?” ujar Prima.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved