MotoGP
Terserah Marc Marquez Suka atau Tidak, tapi Ducati Masih Butuh Pecco Bagnaia
Manajer Ducati Lenovo di MotoGP 2025, Gigi Dall'Igna, mengisyaratkan Pecco Bagnaia masih dibutuhkan meski kalah performa dari Marc Marquez.
TRIBUNNEWS.COM - "Terserah Marc Marquez mau suka atau tidak, tapi Pecco Bagnaia masih dibutuhkan oleh Ducati di MotoG".
Itu merupakan penggambaran dari apa yang disampaikan oleh General Manajer Ducati, Luigi 'Gigi' Dall'Igna di MotoGP 2025.
Francesco 'Pecco' Bagnaia masih dipandang sebagai salah satu talenta terpenting oleh Luigi Dall'Igna yang menjabat sebagai general manajer Ducati Corse.
Situasi berbeda sebagai pembalap tim pabrikan Ducati sejak 2021 dialami Bagnaia pada MotoGP 2025 ini, di mana dia bertandem dengan seorang Marc Marquez.

Hadirnya Baby Alien sedikit membawa dampak bagi mental Bagnaia ketika melaju di lintasan dengan motor Ducati Desmosedici GP25, setidaknya hingga delapan seri.
Murid kebanggaan Valentino Rossi tersebut, mendapatkan sorotan tajam karena menorehkan performa yang kalah mumpuni dari Marquez yang notabene rekrutan anyar.
Raihan lima podium dengan satu kemenangan dalam sesi balapan utama belum cukup membawa Bagnaia menghempaskan dominasi peraih delapan gelar juara dunia itu.
Pasalnya, Marquez lebih mentereng hingga berakhirnya GP Aragon usai mengemas total enam podium dengan empat kemenangan.
Untuk sesi sprint race, Bagnaia jelas memiliki catatan yang kalah telak dari Marquez yang selalu menang kecuali di GP Inggris.
Tak ayal, Marquez menjadi wajah utama bagi pasukan Borgo Panigale karena untuk sementara menduduki puncak klasemen MotoGP 2025 dengan 233 poin.
Rider berusia 32 tahun itu, memiliki jarak keunggulan yang cukup jauh atas Bagnaia yang tertahan di peringkat ketiga dengan selisih 93 angka.
Kendati demikian, Bagnaia berhasil menghadirkan angin segar bagi timnya setelah mampu mendapatkan podium dengan finis ketiga di GP Aragon.
Baca juga: Pujian sang Insinyur kepada Marc Marquez, The Baby Alien Jarang Mengeluhkan soal Motor
Itu adalah podium pertama bagi rider Italia tersebut, setelah dalam dua seri beruntun gagal membawa pulang poin di Prancis dan Inggris.
Sambutan hangat dilontarkan oleh Gigi Dall'Igna di mana dia senang dengan hasil yang didapatkan Bagnaia.
Dall'Igna senang karena hasil ini menjadi representasi bahwa juara dunia MotoGP musim 2022 dan 2023 itu, mulai menemukan kembali rasa percaya dirinya.
"Berbicara tentang juara, yang membuat saya sangat senang adalah Bagnaia yang telah menemukan kembali dirinya, reaksinya, dan yang terakhir, senyumnya," ucap Dall'Igna, dikutip dari laman Mowmag.
"Dia berjuang, bertahan, berkendara dengan baik dan bahkan mendekati posisi kedua."
"Bersaing untuk mendapatkan posisi yang diperhitungkan, di antara para protagonis di mana dia seharusnya berada," imbuh pria yang pernah bekerjasama dengan Marc Marquez tahun 2010 di kelas 125cc.
Gigi sendiri tak menampik bahwa Bagnaia sempat dirundung oleh rasa kecewa hingga frustrasi karena kesulitan dalam menemukan sentuhan terbaik dengan motornya.
Selain untuk Bagnaia sendiri, hasil di GP Aragon juga menjadi jalan Ducati dalam mendongkrak mentalitas tim yang sempat dihantam sorotan tajam.
"Bagnaia mendapatkan kembali kepercayaan diri dan kepercayaan pada dirinya sendiri dan motornya yang akhir-akhir ini sempat membuat dia putus asa dan kecewa," ucap Dall'Igna.
"Sungguh melegakan, tempat ketiga yang sangat berharga, posisi yang mewakili banyak hal dari sudut pandang teknis dan mental."
"Sebuah langkah yang memberikan semangat kepada seluruh Tim, yang sangat pantas mendapatkannya," imbuhnya.
Sementara itu, pengamat MotoGP Dennis Noyes menilai, kebangkitan Bagnaia dinilai bisa menjadi ancaman dan hal yang kurang disukai oleh Marquez.
"Marquez tidak ingin Bagnaia mendapatkan kembali kepercayaan diri seperti sebelumnya, selalu ada perang psikologis yang terjadi," kata Noyes.
"Tapi pembalap yang bisa memberikan kejutan adalah Alex Marquez," tegasnya mengakhiri.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.