Wasit Kontroversial Warnai Malaysia Masters 2025, Herry IP Minta BAM Protes ke BWF

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan wasit yang kontroversial mewarnai gelaran Malaysia Masters 2025 yang kini tengah berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Hal itu terjadi di laga 16 besar Malaysia Masters 2025 saat memainkan sektor ganda putra, Kamis (22/5/2025).

Aaron Tai/Kang Khai Xing selaku wakil tuan rumah berhadapan dengan pasangan Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard.

Wasit yang memimpin jalannya laga bernama Peter Meszaros dari Swiss.

Sementara Tai/Kang adalah ganda putra pelatnas BAM di bawah asuhan Herry Iman Pierngadi alias Herry IP.

Dalam pertandingan tersebut, tercatat sudah dua kali Peter memberikan keputusan yang merugikan Tai/Kang.

Puncak ketegangan terjadi ketika Tai/Kang tertinggal 12-14 di gim ketiga.

Baca juga: Tersingkir di Malaysia Masters 2025, Putri KW Genjot Fisik Tatap Indonesia Open 2025

Smes Kjaer yang melebar keluar lapangan justru dinilai mengenai telinga Aaron Tai.

Wasit menganggap fault dan akhirnya memberikan poin kepada pasangan Denmark.

Sontak, hal itu langsung membuat Herry IP murka dan sampai mengajukan protes saat pertandingan masih berlangsung.

Sayangnya, protes Herry IP tak membuahkan hasil.

Kjaer/Sogaard langsung memanfaatkan momentum dengan terus menambah keunggulan.

Pertandingan berakhir dengan skor 10-21, 26-24, 16-21 untuk kemenangan Kjaer/Sogaard.

Baca juga: Update Hasil Malaysia Masters 2025: Lanny/Fadia Kalah, All Indonesian Semifinal Ambyar

Seusai pertandingan, Herry IP tidak bisa menutupi rasa kecewa dan kesalnya kepada wasit.

Dikutip dari New Straits Times, Herry IP dengan tegas mempertanyakan kepemimpinan wasit yang sangat tidak adil.

"Kami bisa menerima kekalahan tetapi tidak dengan cara seperti ini," tegas Herry IP.

"Menang dan kalah itu biasa, tetapi wasit ini sudah tidak adil."

"Kami tidak punya challenge lagi dan kalaupun ada, kami tentu akan meminta untuk ditinjau ulang."

"Saya berdiri dan menghampirinya, saya bilang ke wasit 'Anda tidak adil' karena dia sudah melakukannya tiga kali," tambah Herry IP.

Herry IP terus mempertanyakan keputusan wasit yang merugikan anak didiknya.

"Yang pertama bola keluar dibilang masuk, lalu yang kedua bola masuk dibilang keluar."

"Tetapi yang ketiga ini, wasitnya bilang bahwa kok sudah menyentuh Aaron."

"Padahal kami melihat lagi tayangan ulangnya dan shuttlecock itu tidak kena karena Aaron menghindarinya."

"Kalau misalnya keputusan wasitnya tepat, mungkin saja hasilnya bisa berubah. Di poin itu, ganda putra kami sedang mengejar 12-14 dan harusnya bisa jadi 13-14 dan apa saja bisa terjadi setelahnya," ujar mantan pelatih ganda putra Indonesia itu.

Pelatih berjuluk Naga Api itu pun meminta BAM selaku federasi badminton Malaysia untuk melaporkan insiden ini ke BWF.

"Aaron/Khai Xing jadi emosional dan tidak bisa main dengan baik setelah itu. Mereka masih muda dan kekuatan emosi dan mental mereka mudah tergoyahkan dengan insiden semacam itu."

"Ritme permainan mereka bukan terganggu hanya sekali, tapi sampai tiga kali."

"Saya akan minta BAM agar membuat laporan resmi kepada BWF tentang keputusan yang salah dan agar mereka meningkatkan kualitas wasit ke depannya," pungkas Herry IP.

(Tribunnews.com/Isnaini)