Olimpiade 2028
Cabut dari Pelatnas, Jonatan Christie Janji Tak Berleha-leha dan Tetap Bidik Olimpiade 2028
Bagi Jojo, fleksibilitas adalah kunci. Ia mengaku butuh ruang lebih untuk mengatur jadwal latihan, lokasi, dan waktu bersama keluarga, sesuatu yang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski keluar dari pusat pelatihan nasional (pelatnas) PBSI Cipayung, pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menegaskan ambisinya tak surut, bahkan masih membidik satu target besar untuk tampil di Olimpiade Los Angeles 2028.
Jojo, sapaan akrabnya, kini memilih jalur sebagai atlet profesional non-pelatnas. Keputusan ini bukan tanpa pertimbangan. Salah satu motivasi kuatnya adalah membuka ruang lebih luas bagi regenerasi atlet muda.
“Saya punya pemikiran yang lain dari itu adalah justru mungkin kesempatannya akan lebih banyak bisa dipergunakan oleh mereka (pemain junior -red). Mungkin mereka akan bisa lebih banyak jam terbang untuk bertanding di beberapa pertandingan,” kata Jojo kepada awak media di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Ia berharap dengan tidak adanya dirinya di pelatnas, lebih banyak kuota dan peluang bisa dinikmati para pemain muda.
“Kalau saya masih stay, katakanlah ada 8 junior yang berangkat tapi mungkin ketika saya tidak ada di sini mungkin bisa jadi 10. Jadi ada tambahan pengalaman buat mereka bisa dapatkan,” lanjutnya.
Baca juga: Gagal Raih Emas, Ketum PBSI dan Taufik Hidayat Tetap Bangga Sambut Kepulangan Tim Piala Sudirman
Meski tak lagi berstatus sebagai atlet pelatnas, Jonatan Christie tak mengendurkan semangat.
Ia menegaskan, menjadi atlet profesional justru membuatnya lebih leluasa dalam mengelola waktu latihan tanpa mengurangi intensitas.
“Olimpiade LA ya itu pasti masih ada karena jujur masih ada api juga di diri saya juga untuk tetap masih mau berprestasi pastinya dan gak ada terbesit sedikit pun di pikiran saya untuk di luar malah jadi lebih santai,” tegas juara All England 2024 itu.

Bagi Jojo, fleksibilitas adalah kunci. Ia mengaku butuh ruang lebih untuk mengatur jadwal latihan, lokasi, dan waktu bersama keluarga, sesuatu yang sulit didapat ketika masih dalam sistem pelatnas yang ketat.
“Yang saya butuhkan memang sebenarnya hanya lebih fleksibel dari jam latihan dan juga dari tempat latihan juga. Jadi, kalau ditanya seperti itu, enggak ada sama sekali pemikiran kayak di luar jadi lebih santai atau apa. Cuma, jadi lebih fleksibel dan lebih bisa me-manage semuanya itu dengan lebih baik,” ujarnya.
Baca juga: Thailand Open 2025: Kekalahan Sabar/Reza Bikin Skenario All Indonesian Final Buyar
Selain Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo juga mengikuti langkah serupa.
Chico memutuskan keluar dari pelatnas untuk mencari tantangan dan pengalaman baru sebagai atlet non-pelatnas.
Langkah dua tunggal putra elite ini menandai fase baru dalam karier mereka.
Meski tidak lagi berada dalam struktur PBSI, keduanya tetap menegaskan komitmen penuh untuk terus bersaing di level tertinggi, termasuk kualifikasi menuju Olimpiade 2028.
Jonatan Christie
Jojo
pebulutangkis profesional Indonesia
Pelatnas Cipayung
Pelatnas PBSI Cipayung
Olimpiade 2028
Olimpiade 2028
Targetkan Berkuda Tampil di Olimpiade LA 2028, Langkah PP Pordasi Dapat Sambutan Kemenpora dan KOI |
---|
Tatap Asian Games dan Olimpiade LA, PP Pordasi Siapkan Implementasi Teknologi di Olahraga Equestrian |
---|
Belajar dari Paris, PSSI Siapkan Program Demi Tak Masuk Lubang yang Sama di Olimpiade LA 2028 |
---|
Tatap Olimpiade 2028, Mulyo Handoyo Sebut Regenerasi Atlet Bulutangkis Indonesia Perlu Dipercepat |
---|
PP PORDASI Sambut Baik Target NOC Indonesia Loloskan 100 Atlet ke Olimpiade 2028 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.