Senin, 6 Oktober 2025

Voli

Cerita Konyol Pemuncak Top Skor Liga Voli Korea, Rival Megawati Dikhianati Pelatih Sendiri

Kisah konyol tapi miris dimiliki pemuncak top skor Liga Voli Korea sekaligus rival Megawati, Gyselle Silva, yang bak dikhianati pelatih sendiri.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
BLOK MEGAWATI - Pemain Red Sparks Park Megawati Hangestri (dua kanan) melakukan blok saat Fun Volleyball Match di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Saingan Megawati, Gyselle Silva dibuat heran oleh pelatih GS Caltex yang mencadangkannya saat lawan AI Peppers. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita keputusan konyol menimpa sang pemuncak top skor Liga Voli Korea 2024/2025 putri, Gyselle Silva. Rival Megawati tersebut bak dikhianati pelatihnya sendiri.

GS Caltex Seoul KIXX harus kembali terjebak dalam hasil minor usai menuntaskan pertandingan Liga Voli Korea 2024/2025.

Pertandingan penuh drama terjadi dalam lanjutan Liga Voli Korea 2024/2025  berlangsung pada, Rabu (5/2/2025).

Dua tim yang terlibat yaitu GS Caltex dan AI Peppers harus sama-sama berjuang dengan keras hingga lima set.

Bertindak sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Lee Young-taek tersebut harus menelan malu usai kalah dari AI Peppers 2-3 (31-33, 27-25, 24-26, 25-23, 12-15).

Pemain Red Sparks Park Megawati Hangesti mencoba melakukan spike saat Fun Volleyball Match melawan Indonesia All Star di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Fun Volleyball digelar  untuk?menandai dimulainya kompetisi Nasional Proliga 2024 yang akan dimulai pada 25 April 2024 mendatang, Indonesia All Star yang diisi oleh sejumlah Pevoli Proliga yang juga Timnas Indonesia seperti Yolla Yuliana, Shella Bhernadeta Onnan,?Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi,?Ajeng Viona Adelea hingga Ratri Wulandari sementara Red Sparks yang menghadirkan Pevoli Korea juva diperkuat salah satu Opposite Timnas Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
SMES MEGAWATI HANGESTRI - Pemain Red Sparks Park Megawati Hangesti mencoba melakukan spike saat Fun Volleyball Match melawan Indonesia All Star di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu (20/4/2024). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Sejatinya, GS Caltex sendiri memiliki peluang besar untuk meraih tiga poin sempurna dalam laga melawan AI Peppers ini.

Tim yang pernah menjuarai Liga Voli Korea selama sembilan musim beruntun tersebut memiliki kendali penuh terutama di set ketiga.

Gyselle Silva dan kolega yang sudah unggul lumayan jauh harus mengakhiri set ketiga tersebut dengan kekalahan usai dicomeback oleh AI Peppers.

Kegagalan merebut set ketiga benar-benar membawa dampak meski GS Caltex bisa meraih kemenangan di set berikutnya terlepas dari hasil minor yang didapatkan.

Hasil manis yang seharusnya sudah berada dalam genggaman tersebut lenyap seketika setelah Lee Young-taek melakukan keputusan konyol.

Dia melakukan rotasi kepada dua pemainnya yaitu Kim Ji-won di pos setter dan penyerang utama mereka Gyselle Silva.

Alih-alih mampu melanjutkan momentum keunggulan itu, petaka justru dialami GS Caltex yang akhirnya terkejar oleh upaya dari AI Peppers.

Baca juga: Megawati dan Bukilic Saling Butuh, Barengan Gendong Red Sparks di Liga Voli Korea

Puncaknya terjadi pada masa set point, alih-alih memasukkan Silva lagi agar bisa mengamankan set ketiga, Lee justru tertangkap kamera melarangnya untuk masuk lapangan.

Dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan, mantan pelatih Palembang Bank SumselBabel tersebut mengakui bahwa keputusannya melakukan rotasi adalah hal yang salah.

Sejatinya, coach Lee bermaksud menyimpan dua pemain pentingnya tersebut agar berada dalam kondisi prima di set keempat usai unggul cukup jauh di pertengahan set ketiga.

Akan tetapi, para pemain gagal mempertahankan momen itu hingga terpaksa menjalani deuce yang berujung dengan kekalahan.

Dalam kesempatan yang sama, Lee juga menegaskan alasannya enggan memasukkan kembali Silva pada masa genting tersebut.

"Saya pikir kami memiliki sebuah peluang untuk menang saat melewati pertengahan set ketiga," kata Lee Young-taek, dikutip dari laman Naver.

"Dan saya pikir, tidak ada salahnya untuk merotasi (dengan melakukan pergantian pemain) dengan mempertimbangkan manajemen kekuatan fisik dan semacamnya."

"Saya keliru mengganti Lee Ju-ah dan Kwon Min-ji (pada kedudukan 23-21)."

"Dan saya pikir saya masih memiliki kartu pergantian pemain lagi, jadi saya mengganti (Silva dan Kim Ji-won). Itu adalah kesalahan saya."

"Jika Silva berada di depan, saya akan memasukannya, namun saya pikir itu tidak ada artinya karena dia berada di posisi belakang," imbuhnya.

Rasa sesal tentu menyelimuti Lee karena dia adalah orang yang paling bertanggung jawab atas hasil minor yang didapatkan ini.

"Saya meminta maaf kepada para pemain setelah pertandingan," kata Lee menegaskan.

"Kami semua bermain dengan baik hari ini, tetapi kami kalah karena satu kesalahan. Saya akan menanggung semua kesalahannya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Lee juga melontarkan permintaan maaf secara khusus kepada Silva dan apresiasinya atas apa yang sudauh dia tunjukkan di lapangan.

Bagaimana tidak? Salah satu saingan pemain Indonesia yang membela Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi itu tampil impresif.

Selama pertandingan ini, Silva menorehkan statistik gila dengan menyumbang 55 poin dari 106 kali usahanya dalam melancarkan serangan alias attack.

"Saya selalu berterima kasih kepada Silva, yang memberikan segalanya di setiap pertandingan," kata Lee.

"Saya berjanji kepadanya bahwa saya akan menjaga kebugarannya semaksimal mungkin, menyesuaikan latihannya dan membantunya bermain seperti ini."

Meski belum berhasil membawa GS Caltex menang, raihan 55 poin Silva cukup membawanya berada di puncak klasemen top skor Liga Voli Korea 2024/2025.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved