Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Greysia Polii Atasi Mental Block Saat Didiskualifikasi Pada Olimpiade 2012: Sempat Frustasi

Dirinya bahkan menceritakan pengalaman pribadinya yang sempat down saat tampil pada Olimpiade London 2012.

Tribunnews/Abdul Majid
Eks pebulutangkis nasional, Greysia Polii saat menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk Growth Mindset in Sport Career yang diadakan NOC Indonesia di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (17/12/2024). 

Cerita Greysia Polii Mengatasi Mental Block Saat Didiskualifikasi Pada Olimpiade 2012: Sempat Frustasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pebulutangkis nasional, Greysia Polii turut mengatakan pentingnya menanamkan mental yang kuat bagi atlet.

Dirinya bahkan menceritakan pengalaman pribadinya yang sempat down saat tampil pada Olimpiade London 2012.

Di mana pada saat itu, Greysia yang tampil bersama Meiliana Jauhari harus didiskualifikasi karena dianggap sengaja kalah saat menghadapi pasangan Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.

Hal itu ia ceritakan dalam talkshow bertajuk Growth Mindset in Sport Career yang diadakan NOC Indonesia di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

“Yang pertama mungkin yang saya belajar sekali di dalam olahraga, kalau berdasarkan pengalaman saya, saya ikut Olimpiade itu di usia 25 tahun, dimana sebenarnya awal-awal itu ya di golden age-nya, di London Olimpiade. Menurut saya itu adalah keterpurukan, waktu itu saya diskors, banned,” cerita Greysia Polii.

“Waktu itu saya sudah benci namanya bulutangkis. Saya sudah tidak mau, dan saya mau menghilang saja,” sambungnya.

“Tapi saya harus sembuhkan dulu, harus direkonsiliasi, harus melihat bulutakis itu sebagai sebuah platform, bukan sebuah tujuan hidup. Sebuah platform untuk gimana bisa mengembangkan dan berkembang. Dari mulai titik balik 2012 hingga pada akhirnya pelan-pelan mulai naik 2013-2014 akhirnya jadi juara Asian Games untuk pertama kalinya ganda putri, terus dari situ 2015 sampai pada akhirnya 2021,” terang Greysia,

Lebih lanjut peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut menegaskan bahwa seorang atlet harus mempunyai mental yang bagus terutama saat dalam fase keterpurukan.

Untuk itu, faktor mental juga harus dilatih oleh atlet-atlet muda Indonesia sehingga nantinya para atlet bisa menyikapi bagaimana ketika down, begitu pun sebaliknya saat berada di masa jaya.

“Jadi saya merasa mental itu yang harus dilatih tapi tinggal atletnya gimana memilihnya respon kegagalan itu sepertinya apa,” pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved