Selasa, 7 Oktober 2025

Olimpiade Paris 2024

Keajaiban Batal Tersaji, Ini Efek Tersingkirnya Apriyani/Fadia di Olimpiade Paris 2024

Keajaiban batal tersaji, inilah efek pahit tersingkirnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia di babak penyisihan Olimpiade Paris 2024 cabor badminton.

AFP/ARUN SANKAR
Siti Fadia Silva Ramadhanti asal Indonesia melakukan tembakan dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri selama Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 27 Juli 2024. (Photo by Arun SANKAR / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah efek pahit tersingkirnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia di babak penyisihan Olimpiade Paris 2024 cabor badminton.

Nasib pahit harus diterima Apriyani/Fadia yang bertarung sebagai satu-satunya pasangan ganda putri Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Duet Apriyani/Fadia baru saja kalah kalah dua set langsung saat menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan, Minggu (28/7/2024).

Pada set pertama, Apriyani/Fadia kalah dengan selisih skor yang cukup jauh yakni 12-21 melawan ganda China tersebut

Apriyani/Fadia bisa saja memaksakan rubber game dalam laga ini. namun hal itu gagal pada situasi genting set kedua.

Sempat beberapa kali unggul saat situasi deuce, Apriyani/Fadia kehilangan momentum dan akhirnya malah kalah 22-24.

Baca juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024: Digeprek Unggulan China, Apriyani/Fadia Gagal ke 8 Besar

Kekalahan dengan skor 12-21 dan 22-24 akhirnya membuat Apriyani/Fadia menelan kekalahan keduanya di Olimpiade Paris.

Sebelumnya, Apriyani/Fadia juga kalah saat bertemu pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara di laga pertama.

Lewat permainan straight game pula, Apriyani/Fadia kalah dengan skor 22-24 dan 15-21 menghadapi musuhnya tersebut.

Kekalahan ganda itulah yang akhirnya membuat nasib Apriyani/Fadia berada di ujung tanduk pada ajang Olimpiade kali ini.

Bahkan dapat dikatakan, Apriyani/Fadia sudah dipastikan tersingkir di fase grup sekaligus gagal lolos ke perempat final.

Meskipun masih menyisakan satu laga lagi di Grup A, tepatnya melawan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Hasil laga pamungkas jumpa ganda putri asal Malaysia itu takkan menolong langkah Apriyani/Fadia untuk lolos ke fase gugur.

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) melakukan pukulan di samping Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 27 Juli 2024. (Photo by Arun SANKAR / AFP)
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) melakukan pukulan di samping Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris pada 27 Juli 2024. (Photo by Arun SANKAR / AFP) (AFP/ARUN SANKAR)

Tersingkirnya Apriyani/Fadia seakan membuat harapan keduanya untuk mendapat keajaiban batal tersaji di Olimpiade kali ini.

Ya, keajaiban memang dibutuhkan Apriyani/Fadia setelah mengawali perjuangan di Olimpiade Paris 2024 dengan kekalahan.

Kekalahan dengan dua gim langsung membuat langkah Apriyani/Fadia terasa berat untuk lolos dari jeratan grup neraka.

Ditambah, keduanya harus bertemu ganda putri terbaik dunia sekaligus finalis ganda putri Olimpiade edisi sebelumnya.

Alhasil sebuah keajaiban dibutuhkan Apriyani/Fadia yang secara performa memang tidak konsisten menuju Olimpiade.

Berbeda dengan pasangan Chen Qingchen/Jia Yifan yang menjadi lawannya hari ini yang jauh lebih konsisten dan tajam.

Ganda putri no.1 dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan ketika beraksi di French Open 2024.
Ganda putri no.1 dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan ketika beraksi di French Open 2024. (BWF)

Hingga pada akhirnya, keajaiban batal terjadi, Apriyani/Fadia tumbang dan harus mengubur impian untuk lolos ke fase gugur.

Kini, Apriyani/Fadia tinggal memiliki satu misi saja di Olimpiade Paris 2024 yakni memenangkan laga terakhir babak penyisihan.

Kemenangan melawan Pearly/Thinaah pada laga terakhir setidaknya akan menjadi obat pelipur lara Apriyani/Fadia setelah gagal lolos dari jeratan grup neraka.

Efek Tersingkirnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia di Olimpiade Paris 2024

Salah satu efek paling besar dari tersingkirnya Apriyani/Fadia dari Olimpiade Paris 2024 yakni kegagalan Indonesia mempertahankan medali emas di nomor ganda putri.

Seperti diketahui Indonesia merupakan juara bertahan cabor badminton khususnya sektor ganda putri Olimpiade Paris 2024.

Pada edisi sebelumnya, salah satu kontingen Indonesia yang bertarung di ganda putri sukses menyabet medali emas.

Ialah pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang secara gemilang memenangkan emas Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia/Apriyani sukses memenangkan emas setelah mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan di final.

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)

Hanya saja nasib apes diterima wakil ganda putri Indonesia yang bertarung di Olimpiade Paris yang diwakili Apriyani bersama pasangan barunya.

Apriyani dan Siti Fadia gagal mempertahankan medali emas setelah tersingkir di babak penyisihan grup.

Apesnya lagi, momen tersingkirnya pasangan Apriyani/Fadia disebabkan karena Chen/Jia yang menjadi finalis sebelumnya.

Momen balas dendam sempurna pun seakan didapatkan Chen/Jia yang sukses mengalahkan Apriyani/Fadia pada hari ini.

Sementara, Apriyani/Fadia harus mengubur impiannya untuk melangkah lebih jauh di Olimpiade Paris 2024 sebagai debutan anyar.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved