MotoGP
MotoGP 2024 - Teori Marc Marquez Ujian Berat Ducati dalam Perebutan Gelar Juara Dunia
Teori soal Marc Marquez mulai liar, bakal jadi ujian berat Ducati saat Pecco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marquez rebutan gelar.
TRIBUNNEWS.COM - Pengumuman Ducati yang akhirnya memilih Marc Marquez untuk jadi tandem Francesco 'Pecco' Bagnaia di MotoGP 2024 memunculkan isu liar.
Isu tersebut disudutkan kepada Marc Marquez yang diprediksi tak ingin kalah dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024 antara Pecco Bagnaia dan Jorge Martin.
Hal ini karena Marquez dipastikan bakal bersama Ducati musim depan, membuat sang rider juga ingin mengembangkan Desmosedici GP23 demi bisa bersaing dengan GP24.
Sedangkan Jorge Martin yang dipastikan hengkang dari Ducati ke Aprilia pada MotoGP 2025 nanti, perlakuan tim Borgo Panigale kepada rider #89 mulai dipertanyakan.
Terlebih saat ini Jorge Martin masih menjadi pemuncak klasemen MotoGP 2024 sementara dan cukup konsisten sejak seri balapan pertama.

Hal ini jadi topik obrolan hangat yang jadi perbincangan antara dua jurnalis MotoGP yaitu Jordan Moreland dan Peter McLaren dilansir Crash.
"Apakah ini (Marquez ke pabrikan) mengubah dinamika bagi Ducati untuk tidak memberikan dukungan (kepada Martin)?" tanya Jordan Moreland.
"Apakah ini mengubah hubungan dengan Marquez? Sekarang, dia mungkin menekan Ducati untuk mengatakan ‘Saya ingin upgrade pada motor ’23 ini untuk membuatnya menjadi spesifikasi terbaru," tambahnya.
Peter McLaren memberikan penjelasan dari sudut pandangnya yang menurutnya akan ada isu liar jika Jorge Martin menorehkan hasil minor pada akhir pekan.
Sebab mengingat rider Spanyol itu tak lagi bagian Ducati musim depan, maka akan ada pikiran bahwa perlakuan Ducati kepada sang pembalap mulai berbeda.
Terlebih Martin jika bisa juara dunia MotoGP 2024 bakal membawa nomor #1 ke pabrikan Italia lainnya yaitu Aprilia.
"Jika Martin mengalami akhir pekan yang buruk, atau jika dia kesulitan, orang-orang akan mengatakan 'apakah dia mendapatkan semua bantuan yang seharusnya dia dapatkan?" ujar McLaren.
"Mengingat bahwa, jika ia menang, ia akan membawa nomor satu ke pabrik saingannya di Italia."
"Jangan lupakan hal itu. Ini bukan hanya pabrik lain. Ini adalah pabrik Italia yang lain!" terangnya menambahkan.
Baca juga: Drama Transfer MM93 Berlanjut, Ducati Diguncang Isu Sabotase Perebutan Juara Dunia MotoGP 2024
Teori itu baru di awali soal Jorge Martin yang menarik dinanti tentang bagaimana perlakukan Ducati nantinya.
Lalu, Ducati masih memiliki ujian lagi yakni Marquez yang dikabarkan bahwa dirinya akan mengembangkan motor GP23 demi lebih kompetitif.
Bak dapat senjata baru pasca-tes MotoGP 2024 Mugello, kepala kru Gresini, Frankie Carchedi menerangkan hal tersebut merupakan bonus.
"Sangat menghargai ketertarikan dan pesan yang disampaikan. 100 persen fokus pada tahun ini. Masih banyak yang bisa digali dari GP23, Ini adalah tahun pertama Marc Marquez di atas Ducati dan kami masih terus berkembang, jika ada peningkatan, itu hanya bonus," ujar Frankie melalui media sosial (X) pribadinya.
Dari situ, ada teori lagi tentang ambisi Marquez yang ingin membuat motor GP23 lebih moncer lagi untuk juara dunia MotoGP 2024.
"Pada saat yang sama, Anda juga bisa mendengar Marquez mengatakan ‘ayolah teman-teman, bantu saya, dukung saya, saya adalah pembalap pabrikan Anda tahun depan, jika saya menang atau Pecco menang, saya akan tetap bersama Ducati tahun depan’," ungkap McLaren.
"Semua hal itu, akan menjadi tugas yang sangat berat bagi Ducati untuk memastikan semua orang diperlakukan sebaik mungkin," tukasnya.
Posisi saat ini di tabel klasemen MotoGP 2024, Martin unggul dengan 171 poin, delapan belas lebih baik ketimbang Bagnaia yang berada di posisi kedua.
Lalu Marc Marquez mengintai dari posisi tiga dengan koleksi 136 poin miliknya dan bersiap untuk menatap seri balapan selanjutnya di Belanda.
Yap, agenda MotoGP 2024 selanjutnya akan berlangsung di Sirkuit Assen, Belanda, pada 28-30 Juni mendatang.
Poin Klasemen MotoGP 2024
1. Jorge Martin (171 poin)
2. Francesco Bagnaia (153 poin)
3. Marc Marquez (136 poin)
4. Enea Bastianini (114 poin)
5. Pedro Acosta (101 poin)
6. Maverick Vinales (100 poin)
7. Brad Binder (85 poin)
8. Aleix Espargaro (82 poin)
9. Fabio Di Giannantonio (74 poin)
10. Alex Marquez (51 poin)
11. Marco Bezzechi (45 poin)
12. Raul Fernandez (32 poin)
13. Fabio Quartararo (32 poin)
14. Franco Morbidelli (31 poin)
15. Miguel Oliveira (31 poin)
16. Jack Miller (27 poin)
17. Augusto Fernandez (13 poin)
18. Joan Mir (13 poin)
19. Johann Zarco (9 poin)
20. Alex Rins (8 poin)
21. Takaaki Nakagami (8 poin)
22. Dani Pedrosa (7 poin)
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.