Jumat, 3 Oktober 2025

MotoGP

Here We Go Marc Marquez ke Pabrikan Ducati, Permainan Kata MM93 Rugikan Pramac Racing

Marc Marquez menghadirkan efek kejut dan kerugian lewat permainan katanya untuk MotoGP 2025, Pramac Racing menjadi yang paling ngenes.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
Twitter @MotoGP
(Kiri ke kanan), Francesco Bagnaia, Jorge Martin dan Marc Marquez meraih podium pada balapan MotoGP Prancis 2024 di Sirkuit Le Mans, Minggu (12/5/2024). Jorge Martin finis di depan Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. 

TRIBUNNEWS.COM - Permainan kata yang dilakukan Marc Marquez, sekaligus membuat dirinya menjadi satu-satunya kandidat sebagai pendamping Francesco 'Pecco' Bagnaia di MotoGP 2025, menghadirkan kejutan.

Adalah Pramac Prima Racing yang paling berat menerima efek domino atas perkataan yang disampaikan oleh Marc Marquez.

Cerita ini dimulai sejak Ducati memutuskan untuk mengerucutkan tiga menjadi dua pembalap kandidat partner Peco Bagnaia untuk musim depan.

Mencoret Enea Bastianini, Ducati Lenovo Team tinggal menyisakan Jorge Martin atau Marc Marquez sebagai pilihan.

Media Italia Gazzetta sempat merilis bahwa Jorge Martin merupakan rider yang dipilih oleh pabrikan asal Bologna tersebut. Hal ini sekaligus menjadi angin segar bagi Martin yang sejak meninggalkan KTM 2020.

Membutuhkan waktu empat tahun bagi Martin untuk menunjukkan kesabaran dan keuletannya bisa menembus skuad utama Ducati Lenovo Team.

Sontak artikel yang dirilis Gazzetta mendapatkan respons mengejutkan dari Marc Marquez.

The Baby Alien secara tegas menjawab: "Pramac Racing bukan pilihan saya". Menurutnya, tidak ada gunanya untuk mengubah tim yang sama-sama berstatus satelit.

Hal ini membuat Ducati panik bukan main. Sekaligus mengubah keputusannya ketika balapan MotoGP 2024 berlangsung di Mugello, Italia.

Ducati memutuskan berputar haluan dari Jorge Martin ke MM93. 

JM89 sempat meminta keterangan dari para petinggi The Bologna Bullets. Namun tidak ada kepastian yang memberikan jawaban bahwa dirinya tetap meneken kontrak di tim Ducati.

Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Enea Bastianini Resmi ke KTM, Marc Marquez Sutradara Handal

Walhasil, tanpa pikir panjang Martinator, julukan Jorge Martin, memutuskan menggedor pintu garasi Aprilia. JM89 memilih untuk menjadi rider baru pabrikan Noale itu, menggantikan Aleix Espargaro yang pensiun.

Dan di sisi lain, Enea Bastianini pun sudah dideclare oleh sang manajer, Carlo Pernat, bergabung ke KTM untuk tim GASGAS Tech3.

Kondisinya kini menguntungkan bagi Marc Marquez. Karena secara posisi, Ducati hanya memiliki dirinya sebagai opsi pendamping Pecco Bagnaia.

Akan sulit bagi Ducati jika harus menunjuk pembalap lain di luar penunggang Desmosedici, karena secara adaptasi, Marc Marquez sudah membuktikan kualitasnya dalam kurun 6 balapan musim ini.

Fakatnya yang paling kena apes adalah Pramac Prima.

Seperti artikel dari TheRace, menyebutkan bagaimana seorang Marc Marquez masih menjadi sosok 'Raja' di MotoGP. Bahkan itu secara kualitas, nilai jual, skill, dan daya pikat bagi penontonnya.

Wajar jika kemudian Ducati secara pertimbangan memilih melepaskan JM89 ketimbang MM93.

Apalagi Dorna telah mengetok palu bahwa peraturan motor untuk MotoGP 2027, lebih minim teknologi dan aerodinamika. Dan berbicara soal itu, Marc Marquez sudah membuktikannya ketika meraih juara dunia MotoGP enam kali sejak debut di kelas premier 2013.

Pramac, yang secara skenario memiliki opsi bergabung ke Yamaha sebagai second team, memilih berputar haluan. Karena tim pimpinan Paolo Campinotti ini mengira, Marquez mau untuk menggantikan Jorge Martin.

Kini, akibat penolana tersebut, tim yang mempunyai logo F1 tertempel di bagian buritan motor iti, harus memutar otak, siapa kiranya pembalap yang mengisi kekosongan Jorge Martin.

Praktis, mereka sudah memiliki Fermin Aldguer yang dipromosikan dari Moto2. Namun sebagai penyeimbang, Pramac Prima membutuhkan rider berpengalaman dengan skill yang tak tertinggal jauh dari Martin.

Opsinya jelas ada di Franco Morbidelli. Namun penampilan murid tertua Valentino Rossi ini masih angin-anginan. 

Harapannya di sisa musim MotoGP 2024, Morbidelli bisa menjawab keraguan, sekaligus memberikan kepercayaan agar Pramac meneken kontrak barunya.

(Tribunnews.com/Giri) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved