UFC
Jeka Saragih Menantang Diri Sendiri, Si Tendangan Maut Terjun ke Kelas Bulu UFC
Jeka Saragih menjelaskan alasannya bertarung di kelas bulu alih-alih di kelas ringan saat berada di UFC.
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Petarung MMA kenamaan Indonesia, Jeka Saragih berhasil menjalani debut di UFC dengan luar biasa.
Jeka Saragih hanya membutuhkan waktu kurang dari dua menit kala membukukan kemenangan perdana di UFC.
Sebagaimana diketahui, Jeka Saragih mengalahkan Lucas Alexander dalam debutnya di UFC Fight Night yang digelar 19 November lalu.
Sebenarnya, pertarungan Jeka Saragih kala itu sangat berat untuk ia jalani.

Petarung berjuluk Si Tendangan Maut itu mulanya harus melawan Lucas Alexander yang tak bisa memenuhi standar bobot di kelas bulu.
Untungnya Jeka bisa mengatasi itu dengan baik dan menorehkan kemenangan di akhir laga.
Kesulitan kedua yang harus dihadapi Jeka Saragih bertambah ketika memustukan untuk bertarung di kelas bulu itu sendiri.
Untuk diketahui, Jeka Saragih sebenarnya belum memiliki banyak pengalaman berlaga di kelas bulu.
Pasalnya selama berkarier di One Pride dan Road to UFC, ia selalu tampil di kelas ringan.
Namun saat momen penentuan alias debut, ia akhirnya terjun di kelas bulu UFC.
Ada alasan tersendiri Jeka Saragih menerima peralihan kelas bertarung itu.
Ia menerima banyak masukan dari orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Jeka dipandang akan lebih garang saat tampil di kelas bulu.
Saran beralih ke kelas bulu juga muncul dengan melihat postur tubuh dan jangkauan yang dimiliki Si Tendangan Maut.
Peralihan ke kelas bulu juga memberikan efek lainnya kepada Jeka Saragih.
Baca juga: Jeka Saragih, Petarung Indonesia Pertama di UFC yang Gaungkan Adat Simalungun ke Dunia
Jeka harus berusaha lebih keras lagi dalam memastikan bobot tubuhnya tak melebihi batas saat sesi timbang badan.
Weight-cutting atau penguarangan bobot tubuh yang cukup ekstrem harus dilakukan Jeka.
"Saya turun ke kelas bulu ini karena memang setelah berdiskusi dengan manajemen dan tim," ungkap Jeka Saragih dikutip dari Juara.
"Saya ini cocoknya di mana, memang cocoknya di kelas bulu."
"Kami bahkan juga sempat mendiskusikan kemungkinan saya bertarung di kelas bantam."
"Melihat postur saya, sangat jauh jika dibandingkan petarung kelas ringan UFC."
"Jangkauan saya juga cocoknya di situ, di kelas 60 kg kalau tidak 65 kg."
"Jadi oke saja, saya coba di 65 kilogram dulu," sambungnya.
(Tribunnews.com/Guruh) (Juara.net/Dwi Widijatmiko)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.