Ketahui Roundnet, Olahraga yang Berkembang di Indonesia Selama Pandemi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama pandemi Covid-19, banyak hal yang jarang terdengar berkembang.

Salah satunya olahraga roundnet. 

Roundnet sebenarnya olahraga yang diperkenalkan oleh Jeff Krunek tahun 1989.

Awalnya hanyalah sebagai permainan keluarga di halaman belakang (backyard games) di Amerika

Namun, Roundnet di bawa ke Indonesia,pada awalnya di Bandung, tanggal 26 Februari 2020 oleh Ketua Umum Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia (PORSI) Genta Fajar. 

Baca juga: Indonesia Siap Gelar Kejuaraan Roundnet Asia di Bali Pada 21-24 September 2023

Olahraga ini pun mulai berkembang di awal pandemi Covid-19. 

"Kami memulai awal pandemi, waktu itu PSBB, harus menjaga imun, tidak boleh kemana-mana. Saya mencoba menyebarluaskan informasi olahraga ini," ungkapnya media briefing dalam rangka Hari Olahraga Nasional 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). 

Permainan ini cukup digemari karena tidak memerlukan ruangan yang besar dan bisa bermain di mana saja seperti ruang tamu, halaman rumah dan sebagainya. 

Roundnet pun semakin berkembang karena selama pandemi, banyak orang yang tidak bisa beraktivitas di luar ruangan.  

Lalu bagaimana cara bermain roundnet? 

"How to play? Simple. Alat yang digunakan, hanya sebuah bola karet yang bisa diremas. Lalu memerlukan trampolin khsusus dengan diamter 90, tinggi 21 cm dari tanah," jelas Genta. 

Dalam turnamen, permainan ini dimainkan dengan dua orang per tim. 

Cara bermainnya hampir mirip dengan voli pantai dan tenis. 

Pemain memukul bola ke trampolin menuju ke arah lawan. Lalu sentuhan bola maksimal tiga kali.

Hitungan nilai adalah 21 poin dan standar turnamen adalah dua babak permainan.

"Tidak ada wasit, hanya observer dan, tidak butuh peralatan banyak. Roundnet 360 derajat boleh berputar di sekitar trampolin," kata Genta.