MotoGP
Biaya Sewa Motor Ducati di MotoGP 2023: Capai Rp 24 Miliar, Lebih Murah Ketimbang Pabrikan Jepang
Tim independen di MotoGP 2023 merogoh kocek hingga rp 24 miliar untuk menyewa motor pabrikan Ducati, seperti halnya Mooney VR46 dan Gresini Racing.
TRIBUNNEWS.COM - Setiap pembalap di MotoGP 2023 jelas menginginkan spek motor terbaru, plus memiliki spesifikasi terbaik jika dibandingkan dengan kuda besi tim lain.
Namun case di MotoGP 2023, pabrikan asal Italia, Ducati disebut sebagai tim yang memiliki paket komplet dalam hal pengembangan motornya.
Tak heran jika kemudian Ducati menjadi pabrikan yang paling digemari pada MotoGP 2023. Terbukti, total pabrikan Borgo Panigale ini digawangi oleh 8 pembalap.
Rinciannya ialah satu pabrikan, satu satelit, dan dua independen.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Bezzecchi Ajukan Syarat Bertahan, Rins & Morbidelli Kena Getahnya
Hal ini kemudian menjadi pertanyaan, berapa bujet alias biaya yang harus dikeluarkan oleh tim independen seperti Gresini Racing Ducati dan Mooney VR46 Ducati yang berafiliasi dengan pabrikan Italia tersebut di MotoGP 2023.
Dalam artikel The Race yang berjudul " How much does it really cost to run a MotoGP team?, tim harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendatangkan paket motor pabrikan.
Bujet menyewa paket motor per pembalap berada di kisaran 2 juta euro (32,6 miliar rupiah) untuk motor lama sampai 4 juta euro (65 miliar rupiah) untuk motor pabrikan.
Hal ini berbeda halnya dengan tim-tim independen seperti halnya Gresini Racing dan Mooney VR46.
Dua tim asal Italia ini harus mengeluarkan 1,5 juta euro atau sekitar 24 miliar rupiah per pembalap untuk mendapatkan paket lengkap dari motor pabrikan Ducati Lenovo Team.
Tentu saja spek motor Desmosedici Ducati GP23 akan sama persis yang digunakan oleh Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini di tim utama.
Pada MotoGP 2023, ada lima pembalap yang menggunakan spek motor Ducati terbaru. Kelimanya adalah Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Johann Zarco, Jorge Martin dan Luca Marini.

Sedangkan dua pembalap Gresini, Alex Marquez-Fabio Di Giannantioni, maupun rider Mooney VR46, Marco Bezzecchi memperoleh spek motor Ducati tahun lalu saat Bagnaia menjadi juara dunia.
Hal ini bisa dilihat perbedaannya. Desmosedici Ducati terbaru memang dalam hal kecepatan sedikit lebih berkurang. Namun keunggulannya dalam hal akselerasi dan corneringnya yang lebih soft.
Ini yang kemudian membuat Desmosedici GP23, disebut kuda besi yang 'ramah' di semua lintasan.
Sedangkan untuk Desmosedici GP22, top speednya memang lebih baik ketimbang versi terbarunya. Namun bagian depannya lebih keras untuk melakukan cornering.
Dalam case ini, Marco Bezzecchi lah yang negebt untuk menggunakan spek motor Ducati terbaru di MotoGP 2024.
Pembalap yang akrab disapa Bez memang tengah moncer performanya, meski menggunakan spek motor Ducati lama. Dia mengemas dua kemenangan dari 8 seri.
Hasil tersebut berbanding terbalik dengan Luca Marini yang justru disokong kuda besi keluaran paling gresi dari pabrikan berjuluk The Bologna Bullets itu.
Sayang, performa adik Valentino Rossi ini tak sementereng rekan setimnya.

Lantas bagaimana dengan bujet sewa motor tim Honda? yang disebut-sebut cukup mencekik para tim satelitnya.
Dilansir laman GPOne, Honda sebagai contohnya, memasang bujet 2 juta euro atau sekitar 32 miliar rupiah untuk mendapatkan spek motor yang sama dengan tim utama.
Pabrikan Jepang, dalam hal ini Honda dan Yamaha, memang terkenal mahal untuk bujet sewa motornya.
Tak heran jika kemudian Petronas SRT, memutuskan untuk tak memperpanjang kerjasamanya dengan Yamaha.
Mereka memutuskan untuk berafiliasi dengan Aprilia Racing (Italia). Selain faktor ongkos biaya sewa yang mahal, pengembangan motor Yamaha jauh tertinggal dibandingkan dengan Aprilia yang kini menunjukkan progres positif.
Sedangkan LCR Honda, masih setia dengan HRC (Honda Racing Corporation) meski di MotoGP 2023, RC213V, menunjukkan arah pengembangan yang terlihat jalan di tempat.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.