Sabtu, 4 Oktober 2025

MotoGP

Peran Tim Satelit sebagai Arena Pendadaran jadi Kunci Ducati Jaga Dominasi di MotoGP 2023

Berkat fungsi tim satelit sebagai ladang pendadaran jadi kiat sukses Ducati untuk jaga dominasi di MotoGP 2023.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AFP/MOHD RASFAN
Pebalap pemenang Ducati Lenovo Italia Francesco Bagnaia (kanan) merayakan dengan timnya setelah balapan motor Grand Prix MotoGP Malaysia di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang pada 23 Oktober 2022. (Photo by MOHD RASFAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Percaya proses merupakan hal yang tengah dirasakan buah maisnya oleh tim MotoGP asal Italia, Ducati Corse.

Keberhasilan Fracesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022 merupakan puncak dari penantian dengan segala upaya para kru yang terbayar lunas.

Uniknya, satu di antara kiat Ducati tampil menggila di MotoGP 2022 tak lepas dari peran pabrikan asal Bologna ini mengubah tim satelit menjadi arena pendadaran.

Baca juga: MotoGP 2023: Singkirkan Kesetiaan, Marc Marquez Buka Peluang Tinggalkan Honda

Pebalap Italia Francesco Bagnaia berkompetisi selama balapan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, pada 6 November 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)
Pebalap Italia Francesco Bagnaia berkompetisi selama balapan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, pada 6 November 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP) (AFP/JAVIER SORIANO)

Sebagaimana yang diketahui, Ducati memiliki tim satelit yang terdapat pada Pramac Ducati. Selain itu, masih ada dua tim lain yang 'bermitra' dengan Ducati ialah Gresini Racing dan VR46 Racing.

Namun yang utama, Pramac Racing menjadi 'venue' khusus bagi pabrikan Italia melahirkan para rider muda bertalenta.

Ini menjadi kiat sukses Ducati bisa mengakhiri paceklik gelar juara dunia yang ditunggu sejak 2007. Saat itu gelar juara MotoGP 2007 dipersembahkan Casey Stoner.

Pramac Ducati dalam dua hingga tiga musim terakhir disulap pabrikan Italia tak ubahnya sebagai 'tempat 'sekolah' atau arena pendadaran calon pembalap tim utama.

Sebagai contoh nyata ialalah 'Pecco' Bagnaia. Rider asal Italia ini merupakan jebolan sekolah balap milik Valentino Rossi, VR46.

Namun dia memilih bergabung dengan Pramac di musim 2019. Dia bahkan membutuhkan izin sang guru untuk mengambil keputusan itu.

Dan benar, bertahan selama dua musim di tim satelit Ducati membuat namanya melambung dan dipercaya menjadi rider tim utama di musim 2021.

Bermodal Pramac Ducati yang mendapatkan spek motor Desmosedici yang tak beda jauh dengan rider pabrikan, para pembalapnya tak kesulitan untuk beradaptasi.

Pun dengan Bagnaia. Di musim pertama bersama pabrikan Ducati, dia menjadi runner-up MotoGP 2021, sebelum ending manis di MotoGP 2022 menyabet gelar juara dunia.

Pun ketika Ducati menentukan pendamping Bagnaia untuk MotoGP 2023, pabrikan asal Italia ini memasukkan kandidat yang dari Pramac Ducati.

Saat itu ialah Jorge Martin. Sayangnya, dia kalah saing dengan Enea Bastianini yang tampil moncer bersama Gresini Racing.

Namun yang menjadi poin utama, Ducati memberikan contoh bahwa peran tim satelit sangat besar dalam regenerasi pembalap ke tim utama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved