Jumat, 3 Oktober 2025

MotoGP

Tanpa Kehadiran Penguasa Lintasan, Waktunya Ducati Putus Rantai Kutukan MotoGP Argentina

Absennya Marc Marquez memberikan kesempatan bagi Bagnaia dan Miller untuk memutus tren negatif Ducati tak pernah meraih kemenangan di bumi Argentina.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
LLUIS GENE / AFP
Pembalap Italia, Francesco Bagnaia (#63) memimpin balapan di Moto Grand Prix Aragon di sirkuit Motorland di Alcaniz pada 12 September 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - MotoGP Argentina menjadi momentum yang tepat bagi pembalap pabrikan Ducati mengakhiri kutukan lewat aksi Jack Miller dan Francesco Bagnaia.

Kesempatan memenangkan seri MotoGP Argentina yang akan berlangsung, Senin (4/4/2022) dini hari WIB, terbuka lebar setelah sang penguasa sirkuit Termas de Rio Hondo absen.

'Penguasa' MotoGP Argentina yang dimaksud tak lain adalah Marc Marquez.

Cedera penglihatan ganda alias diplopia yang mendera The Baby Alien membuat rider andalan Repsol Honda itu diprediksi kuat akan absen.

Baca juga: Alasan Mengapa Cedera Marc Marquez Terasa Mengkhawatirkan & Ancam Kariernya di MotoGP

Baca juga: Buntut Kecelakaan di MotoGP Mandalika 2022, Marc Marquez Disebut Musim Ini Tak Miliki Kans Juara

ALAMI DIPLOPIA- Marc Marquez merasa tak nyaman saat perjalanan pulang dari Indonesia ke Spanyol. Penglihatan pebalap Repsol Honda asal Spanyol itu kembali terganggu.
ALAMI DIPLOPIA- Marc Marquez merasa tak nyaman saat perjalanan pulang dari Indonesia ke Spanyol. Penglihatan pebalap Repsol Honda asal Spanyol itu kembali terganggu. (Tangkapan layar Instagram)

Cedera tersebut didapat The Baby Alien kala balapan di MotoGP Mandalika, tepatnya sesat setelah mengalami kecelakaan highside di sesi pemanasan.

Marc Marquez bisa dikatakan sebagai pembalap tersukses ketika mengaspal di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Tepatnya di kelas premier, The Baby Alien sudah naik podium kemenangan di bumi Argentina sebanyak tiga kali.

Penampilan ciamik Marquez berbanding lurus catatan menawan timnya. Honda menorehkan empat kali kemenangan di Argentina, diikuti oleh Yamaha (2).

Kondisi berbanding terbalik justru dimiliki pabrikan Italia, Ducati.

Dalam satu dekade terakhir, bahkan sejak MotoGP Argentina dilangsungkan tahun 1961, tidak ada satupun pembalap Ducati yang mampu meraih kemenangan di sana.

Mentok pencapaian apik dari rider Ducati ialah finis di urutan kedua. Saat itu Desmosedici ditunggangi oleh Andrea Dovizioso.

Aksi dari rider Ducati Lenovo, Francesco (Pecco) Bagnaia ketika berada di paddock saat GP perdana di Qatar 2022, Minggu (6/3/2022).
Aksi dari rider Ducati Lenovo, Francesco (Pecco) Bagnaia ketika berada di paddock saat GP perdana di Qatar 2022, Minggu (6/3/2022). (Website Resmi motogp.com)

Dovi mampu finis sebagai runner-up MotoGP Argentina edisi 2015.

Empat tahun berselang, Dovi kembali naik podium ketiga setelah berduel sengit melawan Valentino Rossi di Termas de Rio Honda.

Menjadi tantangan tersendiri bagi Bagnaia dan Miller untuk menorehkan sejarah di bumi Argentina.

Kutukan pabrikan Italia ini wajib berakhir jika tak ingin momentum keterpurukannya berlanjut.

Maklum, dari sepasang seri pembuka MotoGP 2022, tidak ada satupun pembalap pabrikan Ducati yang mampu naik podium.

Upaya duet rider Ducati untuk menyudahi dahaga kemenangan di Argentina bukanlah perkara yang mudah.

Para pembalap dihadapkan kondisi sirkuit yang diprediksi memiliki beragam masalah.

Pertama, Februari lalu, area ruang pers, Race Control dan VIP penonton di Termas de Rio Hondo terbakar.

Belum lagi dalam tiga tahun terakhir ini, aspal lintasan tak digunakan secara intens mengingat aktivtas balapan di Argentina yang minim.

Debu, kotoran dan kondisi racing line menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap MotoGP 2022 di Argentina nanti.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved