Bulu Tangkis
Bagas Maulana Ceritakan Perjalanan Kariernya hingga Juara All England 2022
Cerita perjalanan karier Bagas Maulana di dunia bulu tangkis, hingga masih tidak percaya dirinya meraih juara All England 2022.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Juara All England 2022, Bagas Maulana memiliki kisah menarik sebelum akhirnya terjun sebagai atlet Pelatnas PBSI.
Atlet kelahiran 1998 itu mengaku memulai kariernya sebagai pebulu tangkis bersama PB Djarum sejak tahun 2012.
Sejak saat itu, ia di gembleng habis-habisan untuk menjadi atlet berprestasi.
Ayah Bagas Maulana memberikan target agar dapat menyabet gelar juara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas).
Baca juga: Bagas/Fikri Juara All England 2022, Regenerasi Ganda Putra Pelatnas Berjalan Mulus
Baca juga: Sosok Bagas Maulana Juara Ganda Putra All England 2022, Tetangga Sampai Menangis Saksikan Hal Ini
Apabila target tersebut tidak terpenuhi, Bagas harus mengakhiri kariernya sebagai atlet bulu tangkis dan ikut seleksi tentara, dilansir PB Djarum.
Beruntung, Bagas berhasil menyabet gelar juara di ajang Kejurnas pada tahun 2016.
Setelah itu, Bagas juga berhasil masuk atlet Pelatnas PBSI pada tahun 2017.
Sejak saat itu, ia banyak belajar banyak serta puncak kariernya saat ini adalah berhasil menjuarai All England 2022.
Bersama partnernya M. Shohibul Fikri, Bagas membuktikan kepada keluarganya bahwa ia bisa menyabet gelar bergengsi seperti, All England.
Hingga kini, Bagas sendiri masih tidak mempercayai bahwa dirinya berhasil menyabet gelar juara itu.
"Ini masih beneran ga sih juara," kata Bagas.
Terlebih gelar itu berhasil ia raih setelah menyingkirkan dua kompatriotnya.
Adalah Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di babak semifinal.
Serta Moh Ahsan/Hendra Setiawan di partai final.
Bagas sendiri mengungkapkan telah diberikan target untuk lolos ke babak perempat final.
Namun pada kenyataannya, target itu memang berhasil di raih.
Akan tetapi, Bagas sekaligus dapat bonus untuk menjuarai gelaran All England 2022.
Pada perhelatan All England 2022, Bagas mengaku kaget ketika berhasil mengalahkan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayasi di babak perempat final.
"Waktu lawan Jepang kaget banget bisa balikin poin," katanya.
Usaha itu berbuah kemenangan dan melaju ke semifinal.
Di semifinal, ia berhadapan dengan rekan satu negaranya, Marcus/Kevin.
Sempat ada rasa takut, namun akhirnya ia bersama parternya, Fikri berhasil mengatasi ketakutan itu sekaligus berbuah kemenangan.
Pada partai final, Bagas begitu merinding sebelum memasuki lapangan untuk menghadapi Ahsan/Hendra.
Sementara Fikri merasakan mulas pada perutnya.
Namun, pada saat pemanasan, Bagas menerangkan bahwa perasaan itu hilang dengan sendirinya.
Mereka lebih fokus bermain sekaligus berhasil mengalahkan seniornya, Ahsan/Hendra.
The Daddies sebagai senior memberikan nasihat untuk tetap konsisten dan rendah hati kepada Bagas/Fikri usai menjuarai All England 2022.
Rentetan performa apik Bagas/Fikri di All England itu berhasil mengalahkan ganda putra unggulan dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Sayang, di Swiss Open 2022, langkah Bagas/Fikri hanya berhasil sampai di babak 32 besar.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)
