Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2022
BATC 2022, Gregoria Akui Paksa Menang di Set Kedua Hingga Strategi Nita/Lanny yang Ciamik
Kapten tim putri, Gregoria akui memaksakan untuk menang di set kedua hingga strategi dan chemistry yang ciamik dari pasangan baru Nita/Lanny.
TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan yang di raih tim putri Indonesia atas Korea bukanlah perjuangan yang mudah.
Gregoria cs hampir tertikung pada pertandingan ketiga karena poin Korea sempat unggul atas Indonesia.
Kendati demikian, perjuangan garuda pertiwi ini tak pantang mundur hingga sang kapten, Gregoria memaksakan diri agar bisa menang straight game.
Sementara itu pasangan baru Nita/Lanny juga ungkapkan bagaimana strateginya dalam menghadapi Korea sore tadi, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Ikuti Jejak Tim Putra, Gregoria Cs Tundukkan Korea Selatan dan Jadi Juara Grup Z BATC 2022
Baca juga: Update Skor BATC 2022, Tim Putri Indonesia vs Korea Selatan, Gregoria Menang Straight Game
Sang kapten tim putri, Gregoria Mariska Tunjung ungkapkan ketegangannya di game pertama.
Dilansir @badmintonasia.official, meski berhasil menang melalui straght game, namun Grego mengaku bahwa ia masih merasakan tegang.
Ketegangan Gregoria itu membuatnya main dengan tidak leluasa selama melakoni dua set game.
"Jujur di set kedua itu sempat kesusul, dan itu karena rasanya masih tegang dan ga leluasa," kata Gregoria.

"Jadinya buru-buru dan sering melakukan kesalahan," tambahnya.
"Tapi selama game pertama dan kedua pelan-pelan bisa ngatur rasa tegang," ujar Gregoria.
Menanggapi ketika di set kedua berhasil di susul oleh pemain Korea, Gregoria mengaku memaksakan diri agar dapat menyelesaikan di set kedua.
"Daripada nanti rubber, mending maksain sekalian biar selesai di game kedua," ucap Gregoria.
"Karena kalau lanjut di game ketiga, nanti dia mentalnya lebih baik, jadi saya di game kedua maksain untuk tidak buat kesalahan lagi," tambahnya.

Ia juga mengaku bahwa tidak begitu memikirkan bagaimana bermain.
Namun ia mengatakan bahwa lebih banyak menahan pukulan tajam dari lawan.
"Sebenernya ga terlalu mikir gimana caranya main cuma lebih harus di tahan aja gitu," kata Gregoria.
"Nahan pukulannya dia kan lumayan tajam, jadi lebih nahan pukulan dia," pungkasnya.
Sementara itu, pasangan baru sektor ganda putri Nita/Lanny mengungkapkan bagaimana mereka membangun chemistry.
Nita mengaku bahwa usianya lebih tua daripada Lanny, sehingga ia yang berusaha meredam ketegangan pasangannya itu.
"Di latihan juga sering main, kebetuluan aku umurnya di atas Lanny, jadi aku harus ngeredam tegangnya dia, dan sebisa mungkin aku gaboleh panik," kata Nita.

Sementara dari sisi teknis, Nita mengaku bahwa dia mencari cara agar dapat memberi bola yang enak untuk Lanny.
Tujuannya agar Lanny bisa memberikan serangan maksimal untuk lawan.
"Kalo dari segi teknis sih aku cuma harus cari bola dan gimana caranya ngenakin partner, dan gimana caranya supaya parner saya bisa nyerang dan dapet bola yang enak," ucap Nita.
Sementara itu, Lanny juga menyatakan peran Nita yang selalu memotivasinya sehingga tak ada kata canggung.
"Lebih kaya memotivasi saya untuk bisa fight dan tidak terlalu canggung sama dia," ujar Lanny.
Nita sendiri juga menerangkan strategi permainan ketika berhasil melawan Korea.
"Caranya ya kita tadi kalo main satu-satu bakalan kalah, jadi gimana caranya bola yang kita mainkan itu nyambung terus supaya lawan mainnya ga nyaman," kata Nita.
Berkat strategi dan chemistry yang ciamik, pun pasangan baru sektor ganda putri itu berhasil menyamakan kedudukan untuk Indonesia.
Usaha Nita/Lanny pun di sambut oleh Stephanie yang dapat menyelesaikan pertandingan pamungkas dengan kemenangan untuk Indonesia.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)