Rabu, 1 Oktober 2025

MotoGP

Ada Kisah Pembalap yang Tertukar di MotoGP Doha 2021, Murid Rossi Lakukan Kesalahan Konyol

Sekelumit kisah di MotoGP Doha 2021 soal rider yang tertukar terjadi di tubuh Ducati antara pembalap pabrikan dan satelitnya.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
KARIM JAAFAR / AFP
Monster Energy Yamaha MotoGP Pembalap Prancis Fabio Quartararo (kanan) berkendara selama Moto GP Qatar Grand Prix di Losail International Circuit, di kota Lusail pada 28 Maret 2021. KARIM JAAFAR / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita soal 'rider' yang tertukar terjadi di MotoGP Doha 2021, Minggu (4/4/2021).

Kisah soal pembalap yang tertukar terjadi di tim Ducati di mana rider pabrikan dibuat memble oleh pembalap tim satelit.

Di sisi lain, murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia membuat kesalahan konyol yang berujung dirinya gagal finish maksimal di MotoGP Doha 2021.

Baca juga: Bamsoet: Kampung Sade Salah Satu Daya Tarik Wisata MotoGP Mandalika

Baca juga: Tinjau Langsung, Promotor MotoGP Yakin Sirkuit Mandalika Jadi Sirkuit Terbaik di Dunia

Seri kedua MotoGP 2021 di Sirkuit Losail, Qatar memang menempatkan rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo sebagai pemenang.

Namun di podium kedua dan ketiga menjadi milik dua rider tim satelit Pramac Ducati.

Posisi kedua berhasil disabet oleh Johann Zarco, sedangkan urutan ketiga menjadi milik sang rookie, Jorge Martin.

Kondisi ini jelas nuansa tertukar, di mana rider satelit Ducati jauh lebih gemilang ketimbang dua pembalap pabrikan mereka, yakni Jack Miller dan Francesco Bagnaia.

Bagnaia yang juga merupakan murid Valentino Rossi di akademi VR46 mengakhiri balapan di posisi keenam.

Sedangkan Jack Miller harus puas finis di urutan sembilan.

Pasca balapan, Bagnaia pun buka-bukaan apa yang menjadi kendala dirinya tampil kurang maksimal.

Pembalap Spanyol Pramac Racing, Jorge Martin (kanan) berkendara selama Moto GP Grand Prix Doha di Sirkuit Internasional Losail, di kota Lusail pada 4 April 2021.
KARIM JAAFAR / AFP
Pembalap Spanyol Pramac Racing, Jorge Martin (kanan) berkendara selama Moto GP Grand Prix Doha di Sirkuit Internasional Losail, di kota Lusail pada 4 April 2021. KARIM JAAFAR / AFP (KARIM JAAFAR / AFP)

Francesco Bagnaia dan pembalap Ducati lainnya memakai alat bernama hole shot device.

Alat ini berguna untuk menurunkan bagian belakang motor saat start sehingga memperoleh gaya gravitasi lebih tinggi.

Sayangnya, Bagnaia gagal mengaktifkan alat tersebut. Imbasnya, ia merosot dari posisi ke-6 jadi 11 pada lap ke-1.

Namun pada lap ke-13, dia kembali rebut posisi tiga besar.

Namun lagi-lagi kesalahan ambil keputusan membuat posisinya merosot.

Saat berada di belakang Johann Zarco dan Jorge Martin, dia memilih untuk merawat ban belakang.

Kesalahan fatal terjadi saat Fabio Quartararo menyalipnya dan dua pembalap Ducati lain.

Saat slip stream, dia tak bisa mengerem dengan benar sehingga melebar.

Bagnaia paham kesalahan yang dilakukannya tak bisa ditolerir. Maka itu, dia mengaku masih harus banyak belajar.

"Saya harus belajar. Kesalahan seperti ini di tim pabrikan tak bisa diterima," ujarnya, dikutip Crash.

"Tanpa kesalahan itu saya bisa kejar posisi atas. Saya tak merasa lebih kesulitan dibandingkan Pramac, tapi hasil hari ini tak sesuai dengan gaya membalapku saya pikir," pungkas Bagnaia.

Terlepas dari itu, seri ketiga MotoGP 2021 akan berlangsung di Portugal.

Sirkuit Internasional Algarve dipercaya untuk menggelar seri ketiga MotoGP 2021, mulai 16  hingga 18 April mendatang.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved