Pelatih Top Karate Olimpiade Jepang Mengundurkan Diri, Diisukan Membuli Atlitnya
Masao Kagawa pelatih top karate Jepang tingkat olimpiade menyatakan mengundurkan diri kemarin mala
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masao Kagawa pelatih top karate Jepang tingkat olimpiade menyatakan mengundurkan diri kemarin malam (6/4/2021) karena merasa bertanggungjawab atas luka mata kiri atlitnya Ayumi Uekusa. Diisukan Kagawa membuli Uekusa 30 Maret 2021.
"Saya harus bertanggung jawab karena menyebabkan masalah kepada orang-orang yang bersangkutan. Saya pikir saya harus berhenti dari segalanya," papar Kagawa kemarin (6/4/2021).
Disposisi kepada Kagawa diharapkan akan diputuskan oleh dewan direksi Federasi Karate Jepang pada tanggal 9 April mendatang , dan tidak biasa jika orang yang bertanggung jawab (posisi top) memperkuat karate di kompetisi baru, mendadak berhenti dalam 100 hari sebelum Olimpiade berlangsung.
Baca juga: Cerita Kakak Beradik Juara Karate Dunia Kategori U-11 dan U-7: Wasitnya Ngantuk, Jadi Disuruh Ulang
Federasi sangat mengharapkan Jepang meraih banyak medali di kejuaraan karate untuk Olimpiade mendatang antara lain lewat Uekusa di kelas kumite karate putri di atas 61 kg.
Dalam kesaksian sebelumnya Uekusa mengakui, "Saya terluka karena memar mata kiriku dengan pedang bambu saat latihan."
Federasi Karate Jepang masih melakukan penyelidikan untuk mempertimbangkan pengundurusan diri kagawa tersebut.
Baca juga: Jadwal Acara TV Kamis, 11 Februari 2021: Indonesias Next Top Model di NET, The Karate Kid TRANS TV
Akhir Maret lalu banyak pemberitaan menyebutkan perlakuan Kagawa sebagai buli terhadap Uekusa dengan melakukan pelecehan kekuasaan kepada muridnya tersebut.
Kagawa pun segera membantah isu tersbeut dan menyatakan bahwa itu memang dalam full latihan yang butuh konsentrasi penuh tetapi kemudian terjadi kecelakaan.
Pelatihan karate di Jepang sebenarnya telah melarang menggunakan bambu karena dapat membahayakan bagian tubuh manusia khususnya mata dan kali ini kejadian hal yang ditakutkan tersebut benar-benar terjadi, mengena mata kiri Uekusa.
Baca juga: PM Yoshihide Suga Terima Kehormatan Dan-9 dari Federasi Karate Jepang
Skandal ‘pelecehan kekuasaan’ terbaru yang melanda olahraga Jepang, pada 2018 lalu. Federasi gulat Jepang meminta maaf kepada juara Olimpiade empat kali, Kaori Icho atas klaim bullying (ijime) yang dilakukan kepadanya.
Uekusa, juara dunia 2016, mengklaim dalam sebuah posting blog pada hari akhir Maret lalu bahwa Kagawa mulai menggunakan pedang bambu sebagai bagian dari pelatihannya, dengan tujuan memaksanya untuk menghindari ayunan dan tusukannya.
Uekusa mengatakan dia dan atlet lain menderita mata memar setelah Kagawa memukul wajah mereka dengan pedang saat berlatih tanpa tutup kepala pelindung. Kagawa membantah tuduhan tersebut.
Uekusa juga mengklaim Kagawa sering meneriakinya dan menegurnya tentang kehidupan pribadinya, merusak harga dirinya dan membuatnya tidak bisa berlatih karena stres.
"Bertemu dengan instruktur saya menjadi sangat sulit, air mata yang membanjir dalam perjalanan ke dojo menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari,” tulisnya di blog Uekusa.
"Saya tidak akan pernah melakukan hal seperti menusuk wajah seorang atlet Olimpiade dan melukai mereka" bantah Kagawa.