Menpora Beberkan Sebab Prestasi Olahraga Indonesia Masih Minim
Zainudin Amali menyatakan bahwa dirinya masih berat untuk membawa Indonesia lebih meningkat prestasinya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menilai bahwa prestasi olahraga Indonesia kini belum bisa kembali masa kejayaannya.
Di Asia Tenggara saja, Indonesia yang punya populasi manusia paling banyak masih belum menyaingi Thailand dan Vietnam.
Padahal dahulu, Indonesia sempat dijuluki Macan Asia.
Baca: Menpora: Saya Terkagum-Kagum, PKS Mau Bahas Olahraga
“Yang membuat kenapa kita tertinggal adalah negara-negara yang dulunya di belakang kita sekarang sudah menyusul bahkan sudah ada di depan kita,” kata Menpora dalam webinar yang diadakan Fraksi PKS, Kamis (16/7/2020).
Seperti diketahui, prestasi Indonesia pada SEA Games 2017 berada di peringkat kelima dengan perolehan 38 medali emas.
Baca: SEA Games Baru Dihelat Tahun Depan, Timnas Vietnam U22 Sudah Tancap Gas
Dua tahun kemudian, perolehan medali Indonesia naik dua kali lipat di SEA Games Filipina. Namun hal itu dikatakan Menpora masih berkat pembinaan di Asian Games 2018.
Prestasi yang selama ini didapatkan Indonesia dikatakan Menpora bukan lah hasil dari grand design. Untuk itu ia beserta jajarannya terus mematangkan strategi tersebut.
Salah satunya upaya untuk merevisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) nomor 3 tahun 2005.
“SEA Games 2019 itu kita medali meningkat tapi itu karena kita baru saja jadi tuan rumah Asian Games 2018, masih ada sisa-sisa pembinaan Asian Games yang mengantarkan kita menjadi 100 persen perolehan medali,” kata Menpora.
“Tapi ini bukan by design, salah satu kelemahan kita. Kita tak mendesain (road map) olahraga kita,” sambungnya.
Bahkan, pada eranya ia menjabat sebagai Menpora, Zainudin Amali menyatakan bahwa dirinya masih berat untuk membawa Indonesia lebih meningkat prestasinya.
Untuk mencapai itu butuh pembinaan yang struktur, untuk itu ia kini fokus membentuk pondasi olahraga Indonesia.
“Kalau ditanya apa prestasi yang saya akan capai selama periode jadi Menpora. Saya bilang, jangan berharap saya bisa mengukir prestasi-prestasi spektakuler, tapi saya ingin membuat pondasi olahraga yang kuat sebagai basis olahraga kita. Maka itu kami membuat grand design dan peta jalan olahraga nasional,” jelas Menpora.
“Itu sebabnya kemenpora sepakat merevisi Undang-Undang tentang SKN. Banyak perkembangan yang telah terjadi dan tidak terakomodir di dalam Undang-Undang (SKN) sekarang. Menteri, Pak Sesemenpora, Para Deput boleh berpikir tinggi-tinggi tapi tanpa dukungan regulasi yang memadai itu tidak akan terjadi,”