MotoGP
Enea Bastianini Beri Kode untuk Gabung Ducati, Sinyal Peringatan bagi Dovizioso
Pembalap kelas Moto2 yang tergabung bersama tim Kalex, Enea Bastianini memberi kode kepada Ducati untuk segera merekrutnya.
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap kelas Moto2 yang tergabung bersama tim Kalex, Enea Bastianini memberi kode kepada Ducati untuk segera merekrutnya.
Kode yang diberikan bagi Ducati juga merupakan sinyal untuk Andrea Dovizioso jika tak ingin kehilangan tempatnya sebagai pembalap utama.
Pun itu juga berlaku bagi Danilo Petrucci jika tak ingin kehilangan slot membalapnya.
Baca: Kode Minta Perpanjangan Kontrak Petrucci untuk Ducati: Saya Belum Puas di MotoGP
Baca: Manajer Ducati Puji Francesco Bagnaia, Sebut Punya Talenta dan Bisa Ikuti Jejak Quartararo
Seperti yang diketahui, dari 5 nama yang telah dikantongi oleh Ducati, praktis Enea Bastianini merupakan kandidat terkuatnya.
Masih berusia 23 tahun plus ditambah talenta yang menjanjikan, Ducati menilai sang pembalap merupakan investasi jangka panjang yang tepat.
Sejauh ini Ducati memang belum menentukan starting line-up pembalap untuk MotoGP 2021 nanti.
Meskipun saat ini masih memiliki Dovizioso dan Petrucci, namun keduanya nampaknya belum memiliki gelagat untuk memperpanjang masa baktinya di tim pabrikan asal Italia itu.
Baik kontra Andrea Dovizioso maupun Danilo Petrucci akan berakhir di musim ini.
Musim ini Ducati sangat berharap sekali untuk mampu mempertahankan Andrea Doizioso untuk MotoGP 2021.
Pasalnya, rider asal Italia itu memiliki peluang besar guna mematahkan dominasi Marc Marquez.
Terbukti dalam 3 musim terakhir, Desmo Dovi -julukan Dovizioso- mampu memberikan penampilan yang ciamik.
Tak tanggung-tanggung, ia mampu mengakhiri kompetisi MotoGP 2019 di posisi kedua.
Meskipun demikian, Ducati nampaknya akan mencari rider bertalenta lainnya jika Dovi masih tetap 'jual mahal'.
Bak gayung bersambut, Enea Bastianini memberikan kode ketertarikannya untuk memperkuat tim pabrikan yang identik dengan warna merah itu.
Kode Bastianini untuk Ducati ialah menyebut Desmosedici merupakan tipikal motor yang cocok dengan gaya membalapnya.
"Saya pikir Ducati adalah motor yang sesuai dengan ciri khas maupun gaya membalapku," kode Bastianini seperti yang dikutip dari laman Paddock-GP.com.
"Gaya membalapku ialah suka mengerem keras dan bermanuver dengan cepat di lintasan."
"Hal itu berulang kali saya lakukan dan tentu saja sudah biasa," bebernya.
"Saya tak akan takut untuk memulai (MotoGP) bersama dengan tim Ducati," jelasnya lebih lanjut.

Desmosedici bersama RC213V milik Repsol Honda memang dikenal sebagai motor yang sulit dikendalikan.
Bahkan daya ledak yang dimiliki oleh kedua motor tersebut membuatnya kesulitan untuk bermanuver di tikungan.
Beda halnya GSX-RR maupun YZF-M1, motor milik Suzuki dan Yamaha terkenal lebih 'ramah' bagi rookie yang mentas perdana dari ajang Moto2.
"Yamaha dan Suzuki merupakan motor yang digunakan bagi pemula, sedangkan Honda hanya bisa dikendarai oleh Marc Marquez saja," tuturnya.
Secara terang-terangan, Bastianini bertekad mewujudkan ambisinya untuk masuk ke tim utama Ducati melalui penampilannya di kelas Moto2.
"Saya akan berjuang sendiri guna membuktikan kualitas yang saya miliki," tukas rider asal Italia itu.

Baca: Daftar Lengkap Kontrak Pembalap untuk MotoGP 2021: Ducati Paling Lamban
Baca: Bukan Rossi, Claudio Domenicali Justru Sebut Casey Stoner sebagai Rider Terkuat Ducati
Carlo Pernat yang merupakan manajer dari Bastianini membenarkan bahwa Ducati menaruh minat kepada ridernya itu.
"Kami memang telah menjalni komunikasi dengan mereka (Ducati)."
"Tetap untuk masa depannya semua terkait hasil untuk tahun 2020 hingga 2021 nanti," tegas Pernat.
Kendati demikian, layak ditunggu langkah apa yang akan diambil oleh tim asal Negri Pizza itu.
Apakah mereka ingin mempertahankan Dovi maupun petrucci.
Atau justru meniru Yamaha dan Honda melakukan regenarasi pembalapnya dengan memberikan kepercayaan Desmosedici di tangan rookie seperti bastianini.
(Tribunnews.com/Giri)