Senin, 6 Oktober 2025

Pancasila Boxing Day Jadi Ajang Pembuktian James Mokoginta dan Felmy Sumahe Raih Gelar WBC Asia

Dua petinju tanah air, James Mokoginta dan Felmy Sumaehe akan berjuang mendapatkan gelar tertinggi di Asia pada Minggu (8/9/2019)

Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Jumpa Pers Dua petinju Indonesia dan Thailand timbang badan, James Mokoginta (Indonesia) vs Thoedsak Sinam (Thailand) dan petinju wanita Felmy Sumaehe (Indonesia) vs Saowaluk Nareepangsri (Thalinad) akan merebutkan sabuk WBC Silver Lightweight Championship dan sabuk WBC Asia Female Bantamweight Championship, Sabtu (7/9/2019) di Jakarta dengan promotor Nina Wijoyono. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua petinju tanah air, James Mokoginta dan Felmy Sumaehe akan berjuang mendapatkan gelar tertinggi di Asia pada Minggu (8/9/2019).

James berhadapan dengan petinju asal Thailand, Thoedsak Sinam memperebutkan sabuk WBC Silver Lightweight Championship.

Sedangkan, petinju wanita Felmy Sumahe juga akan menghadapi petinju Tahiland, Saowaluk Nareepangsri guna memperebutkan sabuk WBC Asia Female Bantamweight Championship.

Petinju wanita Felmy Sumaehe (Indonesia) vs Saowaluk Nareepangsri (Thalinad).
Petinju wanita Felmy Sumaehe (Indonesia) vs Saowaluk Nareepangsri (Thalinad). (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Duet kedua petinju ini akan berlangsung di ajang 'Pancasila Boxing Day' yang digelar Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BP3) DKI Jakarta sebagai bagian menumbuhkan industri olahraga dan bakat petinju tanah air.

"Selain dua pertandingan berskala internasional, Pancasila Boxing Day juga menggelar 11 pertandingan petinju profesional dan 11 pertandingan eksibisi," ujar Ketua Pelaksana yang juga Promotor pertandingan, Nina Wijoyono di sela-sela sesi Timbang Badan dan Press Confrence di Jakarta, Sabtu (7/9/2019).

James Mokoginta (Indonesia) vs Thoedsak Sinam (Thailand).
James Mokoginta (Indonesia) vs Thoedsak Sinam (Thailand). (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Dikatakannya, ajang ini juga menjadi wadah bagi para petinju profesional mengasah kemampuannya di tengah jumlah pertandingan tinju di Indonesia yang tidak banyak.

"Saya merasa petinju Indonesia masih kurang wadah. Seorang petinju profesional jika tak bertanding selama satu tahun saja, pasti peringkatnya akan turun dan lepas," ujar  Nina.

Spesialnya, di ajang ini,  peraih sabuk IBO Featherweight dan Lightweight Championship, Daud Yordan akan menjadi komentator.

"Daud Yordan sudah konfirmasi dan mau menjadi komentator. Di tahun depan, kami juga tidak menutup kemunginan untuk menambah pertandingan internasional atau bisa jadi Daud Yordan juga ikut bertanding," ujar Nina.

Petinju wanita Felmy Sumaehe (Indonesia) vs Saowaluk Nareepangsri (Thalinad).
Petinju wanita Felmy Sumaehe (Indonesia) vs Saowaluk Nareepangsri (Thalinad). (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BP3, Hakim mengatakan, industri olahraga, khususnya tinju di Indonesia punya potensi besar.

"Tinju itu olahraga kedua populer di Indonesia setelah sepakbola. Kita ingin industri ini lebih entertaining dan mampu menemukan bibit baru atlet tinju Indonesia," ujar Hakim.

Ditambahkannya, ajang ini pun direncanakan digelar setiap tahun dam akan menambah jumlah pertandingan internasional.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved