Asian Games 2018
Polemik Ganti Nama Istora, Menpora Tegaskan Soal Nilai Warisan Sejarah
Imam juga mengingatkan soal keberadaan Istora yang telah menjadi bagian dari semangat para atlet Indonesia untuk menorehkan prestasi.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi kembali menegaskan Istora Senayan adalah warisan sejarah yang tidak boleh diganti oleh siapapun, oleh karena itu harus tetap dipertahankan.
Pernyataan ini menjawab pertanyaan dari warga net soal polemik wacana perubahan nama Istora lewat media sosialnya di sesi TanyaINaja beberapa waktu lalu.
“Apapun dan siapapun tidak berhak untuk mengubah nama ini karena disini ada pengorbanan, darah dan air mata untuk membangun GBK. Karena itu kita harus bergotongroyong dan bersatu padu mempertahankan nama ini," tegas Imam.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menyebut ada fakta PPK GBK membutuhkan dukungan sponsor untuk pemeliharaan dan pembiyaan.
Ia mengatakan hal itu dapat dilakukan secara profesional tanpa harus mengubah namanya.
Imam juga mengingatkan soal keberadaan Istora yang telah menjadi bagian dari semangat para atlet Indonesia untuk menorehkan prestasi di berbagai ajang yang digelar.
Selain bulutangkis,beberapa cabang olahraga yang bertanding, juga pernah mencatatkan sejarah kala Indonesia Raya membahana di hadapan sekitar 12.000 penonton Istora pada 3 Mei 1985, kala pukulan straight kiri Ellyas Pical membuat petinju Korea Selatan Chun Ju Do mencium matras dan sabuk juara kelas bantam junior IBF berpindah ke Ellyas Pical dan ia menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia.
"Sudah barang tentu kita ingin GBK terus melahirkan prestasi prestasi hebat berikutnya di tanah air," ujarnya lagi.