Syaiful Iqbal Asyofa Atlet Paralayang Tewas Terlilit Parasutnya
Kabar duka datang dari dunia olahraga, yakni Atlet paralayang Syaiful Iqbal Asyofa berusia 40 tahun, asal Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Sela
Editor:
Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Kabar duka datang dari dunia olahraga, yakni Atlet paralayang Syaiful Iqbal Asyofa berusia 40 tahun, asal Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, meninggal dunia saat mengudara, Kamis (5/10/2017) sore.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 4 sore. Korban terjatuh di kawasan Villa Songgoriti, Kota Batu, dari ketinggian sekitar 20 meter.
Korban yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Muara Enim ini terjatuh karena tidak bisa mengendalikan parasut saat masih di udara.
Saat berada diketinggian dan terjadi angin kencang, diduga korban kehilangan kendali sampai tidak bisa mengendalikan parasutnya.
Hal itu dikatakan oleh Kerabat korban, Husain Tarang.
"Parasutnya terlilit dan tidak bisa mengembang dengan sempurna hingga membuatnya terjatuh di pepohonan," kata Husain.
Korban mengalami luka pendarahan di kepala bagian belakang dan langsung dilarikan ke rumah sakit Karsa Husada.
Dan kemudian sempat dibawa ke ke RSUD Saiful Anwar, Malang.
Menurut Husain, kerabatnya ini telah memiliki lisensi untuk melakukan terbang solo.
Padahal, saat lepas landas, korban berhasil mengudara dengan baik dan tidak ada kesalahan atau hambatan apapun.
"Iya beliau sudah memiliki lisensi untuk terbang solo. Saat take-off sekitar 10 menit tidak ada apa-apa. Tapi pas angin kencang mungkin dia tidak bisa mengendalikan laju dan terlilit parasutnya," kata Husain menjelaskan.
Dikatakan Husain, Korban yang merupakan alumni Universitas Merdeka Malang ini memang gemar berolahraga Paralayang.
Sementara itu, Ketua Pengelola Paralayang, Bambang Harianto, mengimbau kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati ketika berada di Gunung Banyak.
"Kalau untuk atlet paralayang yang sudah punya SOP dari FASI, mereka tahu kapan bisa terbang. Kalau untuk wisatawan seperti himbauan yang sudah terpasang, jangan aktifkan ponsel saat cuaca mendung, jangan berteduh d bawah pohon saat hujan dan angin," ujar Bambang.