Raden Isnanta: Pembangunan SKO Beserta Sekolah Olahraga Sudah Mulai Dibangun
Kementerian Pemuda dan Olahraga sangat serius menyiapkan calon atlet masa depan Indonesia yang salah satunya adalah dengan membangun Sekolah Khusus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga sangat serius menyiapkan calon atlet masa depan Indonesia yang salah satunya adalah dengan membangun Sekolah Khusus Olahraga di seluruh wilayah Indonesia yang nantinya akan menggantikan usat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP).
“Kedepannya bapak Menpora Imam Nahrawi meminta tidak ada lagi PPLP tapi sudah terintegrasi menjadi Sekolah Olahraga,” kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta usai memberikan pembekalan kepada 100 orang pemuda yang mengikuti pelatihan peningkatan kebugaran jasmani pemuda berprestasi di Auditorium Sugondo Joyopuspito Cibubur Jakarta Timur, Rabu (2/11/2016)
Salah satu langkah nyata yang dilakukan Kemenpora adalah membuat petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis terkait dengan implementasi Nota Kesepahaman dalam menyiapkan calon-calon atlet olimpiade melalui pembinaan Sekolah Khusus Olahraga (SKO).
“Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerja Sama sebagai turunan Nota Kesepahaman. Saat ini pembangunan SKO beserta sekolah olahraga sudah mulai dibangun. Kita akan duduk bareng untuk menyusun petunjuk teknisnya,” kata Isnanta lebih lanjut.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan Nota Kesepahaman (MoU) Nomor 0999.A/MoU/MENPORA/10/2013 dan Nomor 04/X/NK/2013 tanggal 17 Oktober 2013 tentang Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Olahraga.
Menurut Isnanta, nantinya SKO akan dibangun diseluruh Indonesia, bahkan pada acara pemberian bonus kepada atlet peraih medali olimpiade dan paralimpiade, Menpora membisikan kepada Sekjen Kemendikbud untuk mengembangkan SKO ini hingga ke Kabupaten Kota di seluruh Indonesia.
“Hingga sekarang sudah ada 12 SKO diseluruh Indonesia, kami berharap akan segera dibangun di seluruh Indonesia,” kata Isnanta.
Dengan adanya juklak dan juknis akan memudahkan calon-calon atlet masa depan Indonesia untuk lebih fokus berlatih. Selama ini menurutnya, kendala yang terjadi di PPLP adalah tempat antara sekolah dan latihan berjauhan, yang akan menghambat perkembangan anak, selain itu aturan ditempatnya bersekolah juga menjadi salah satu faktor anak potensi ini untuk mengembangkan diri.
“Permsalahan terbesar anak diklat adalah anak sekolah terhambat dengan aturan sekolah, nantinya kalau di SKO anak akan berlatih pagi dan sore hari dengan kurikulum yang disesuaikan. Masak sudah latihan pagi sore seperti TC nggak jagoan sih,” seloroh Isnanta.
12 SKO yang ada saat ini ada di Kota Jakarta, Sidoarjo, Palembang, Riau, Kaltim, Sumbar, Sulteng, Papua, Lampung, Sulsel, Kalsel, Jawa Tengah. “Nantinya semua provinsi akan ada SKO, itu harapan Menpora,” tutup Isnanta.