Senin, 6 Oktober 2025

Olahraga Renang di GBK Tak Terpengaruh Cuaca

Asal tidak ada jadwal latihan atlet dan membayar tarif masuk yang ditentukan pengelola, setiap orang yang datang dapat bebas berenang.

Editor: Husein Sanusi
/
SABET EMAS - Perenang Jabar, Raina Saumi G memimpin pada final 400 meter gaya bebas putri cabang olahraga renang PON XIX/2016 Jabar di Kolam Renang UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (14/9/2016). Raina berhasil menyabet medali emas dengan catatan waktu 4:21.23, sedangkan medali perak diraih atlet Jatim Ressa Kania Dewi dan medali perunggu oleh atlet Riau Azzahra Permatahani. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arena untuk olahraga renang di Kompleks Gelora Bung Karno merupakan satu dari beberapa fasilitas olahraga yang dapat dinikmati masyarakat dengan bebas.

Asal tidak ada jadwal latihan atlet dan membayar tarif masuk yang ditentukan pengelola, setiap orang yang datang dapat bebas berenang.

Namun, beberapa orang yang kebetulan kurang bernasib baik, masih tidak bisa berbasah-basahan di kolam renang tersebut. Pasalnya, kolam yang kerap dipergunakan untuk perlombaan ini tidak memiliki atap. Sehingga harus ditutup sementara jika hujan sedang membasahi bumi.

Keadaan semacam itu, bisa tidak lagi terjadi usai proses pemugaran Stadion Aquatik GBK untuk Asian Games 2018. Direktur Pengembangan Usaha Pusat Pengelolaan Kompleks GBK, Gatot Tetuko menyebutkan agar memenuhi standar untuk dapat menggelar pertandingan bertaraf internasional, kolam renang di kompleks olahraga bilangan Senayan, Jakarta itu akan dibuat menjadi berada di dalam ruangan.

"Nantinya (Stadion Aquatik) jadi indoor, sesuai standar internasional. Diharapkan dengan adanya atap, suhu kolam juga lebih stabil," kata Gatot.

Selain itu, bentuk kolam akan berubah secara drastis. Menurut Gatot, setelah pemugaran kolam menjadi lebih dalam dan lebih lebar. "Dalamnya menjadi 3,5 meter dan bisa untuk 10 track," sebutnya. Saat ini, kawasan Stadion Aquatik sudah tertutup rapat untuk umum. Hanya pekerja proyek renovasi yang masih bisa lalu lalang. Namun, berdasarkan foto dari Dirjen Cipta Karya KemenPUPR, kolam utama dan kolam latihan sudah dikeruk alat berat. Tempat duduk penonton pun sudah di lepas.

Meski demikian, Stadion Renang GBK yang masuk dalam bangunan warisan nasional, tetap dipertahankan bentuk aslinya. "Bentuk asli gedung Aquatik malah yang ditonjolkan," jelasnya.

Pemugaran arena untuk pertandingan olahraga air itu akan menghabiskan biaya lebih dari Rp 278 miliar dan dijadwalkan rampung pada Oktober 2018.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved