Sabtu, 4 Oktober 2025

Gara-gara Ini, Roy Suryo Ditanya Netter Lagi soal Panci dan Cobek Udah Dibalikin Belum?

Komentar 'nylekit' Roy Suryo soal Rio Haryanto yang tak lagi jadi pebalap utama F1 Tim Manor mengundang reaksi netizen.

Penulis: Robertus Rimawan
Tribunnews.com/FX Ismanto
Menteri Pemuda dan Olah Raga (Mempora) Roy Suryo, kunjungi kantor Tribunnews Jakarta dalam acara Dialog dan Livechate, Kamis (20/3/2014). 

TRIBUNNEWS.COM - Komentar 'nylekit' Roy Suryo soal Rio Haryanto yang katanya jadi korban PHP rezim pemerintahan saat ini berbuah sindiran, Kamis (11/8/2016).

Rio Haryanto tak lagi menjadi pebalap utama F1 Tim Manor dan komentar inilah yang bikin Roy Suryo merasakan bully netizen.

"Kasihan Rio dan keluarganya yang telah di-PHP-in rezim ini," kata Roy seperti dikutip dari Kompas.com.

Netizen ternyata tak terima dengan komentar Roy Suryo.

Dan masih ingatkah dengan peristiwa Roy Suryo yang dituding Kemenpora masih membawa banyak aset yang nilainya besar pada bulan Juni 2016 lalu?

Kemenpora berikan daftar dan rincian aset-aset yang masih dibawa dan menjadi catatan BPK RI.

Sementara Roy Suryo membantah hal tersebut, Roy menilai itu merupakan pengalihan isu karena pemeriksaan BPK menunjukkan kalau Kemenpora mendapat disclaimer.

Hal ini kemudian diungkit kembali oleh netter.

"RS...Panci sudah dibalikin atau belum?" Tanya akun dengan nama Roshi pada kolom komentar berita terkait pada portal Tribunnews.com.

Netizen lainnya juga menanyakan hal yang sama, "ngomong aja loe. panci, pengorengan sama cobek udah di balikin belum."

Roy Suryo mengaku prihatin

Diberitakan sebelumnya Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, menyatakan prihatin atas kegagalan Rio Haryanto menyelesaikan musim balap Formula 1 (F1) 2016 secara penuh. 

Posisi Rio di Manor Racing Team digantikan oleh pebalap yunior Mercedes yang berlaga di ajang DTM 2016, Esteban Ocon.

Pergantian kursi pebalap dalam tubuh Manor terjadi setelah Rio, yang berstatus pay driver, gagal menuntaskan sisa pembayaran yang telah jatuh tempo. 

"Kasihan Rio dan keluarganya yang telah di-PHP-in rezim ini," kata Roy saat dihubungi, Kamis (11/8/2016).

Menpora di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat pada 2013-2014 ini, menjelaskan, Rio memiliki sejarah panjang untuk sampai ke ajang tertinggi Formula 1.

Sejak bertarung di ajang GP2, Rio mendapatkan dukungan tinggi dari Ketua Ikatan Motor Indonesia saat itu, Nanan Soekarna.

Saat itu, lanjut dia, Kemenpora juga menggalang sponsor agar Rio bisa lanjut ke F1.

Menurut Roy, ada beberapa komitmen dari sejumlah BUMN. Jika dikumpulkan, dana yang didapat dari sponsor itu bisa mencapai Rp 150 miliar.

"Ketika rezim berganti, mendadak pemerintah berjanji memberi Rp 100 miliar dari APBN tanpa usulan sebelumnya di APBN-P maupun RAPBN, jelas ditolak Komisi X DPR-RI. Karena ada "angin surga" 100 M inilah, BUMN-BUMN hengkang semuanya," ujar Roy.

"Kenyataannya, tahu semua dan rakyat Indonesia mencatat, 100 M tersebut hanya PHP," kata Roy.

Padahal, lanjut Roy, Rio adalah pembalap yang potensinya sangat luar biasa. Ketika berlaga di GP2, dia beberapa kali naik podium.

Hanya saja, di F1, menurut politisi Demokrat ini, Rio mendapat tim "underdog" yang tidak akan pernah bisa menang, karena start selalu dari belakang.

"Ini faktanya , coba dia tidak di-PHP-in, mungkin BUMN-BUMN tidak mundur dananya cukup untuk membalap satu kompetisi penuh," ujar Roy.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved