Sabtu, 4 Oktober 2025

MotoGp

MotoGP Indonesia, Tinton: Pabrikan Motor Mohon Bantu Jangan Cuma Senang

Pabrikan sepeda motor juga untuk ikut berperan dalam pembangunan Sentul, jangan mereka senang, tapi suatu saat kita jadi tukang sapu," kata Tinton

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Juara dunia MotoGP, Marc Marquez memacu Honda RCV di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/10/2014). Marc Marquez dan rekan satu timnya Dani Pedrosa datang ke Jakarta untuk bertemu penggemarnya. 

Aditya Maulana/KompasOtomotif

TRIBUNNEWS.COM - Peran utama dalam pelaksanaan MotoGP Indonesia di 2017, yakni pemerintah dan pengelola Sirkuit Internasional Sentul.

Tapi, pihak lain termasuk para pabrikan sepeda motor diharapkan bisa ikut andil melancarkan balapan MotoGP Indonesia.

Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Direktur Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto usai Press Conference di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015) lalu.

“Kami mohon pabrikan-pabrikan sepeda motor juga untuk ikut berperan dalam pembangunan ini, jangan mereka senang, tapi suatu saat kita jadi tukang sapunya, karena untuk membuat lancar butuh kemitraan yang professional, jadi jangan dibebankan terlalu banyak kepada pemerintah,” ujar Tinton.

Bantuan yang bisa diberikan oleh pabrikan sepeda motor, lanjut Tinton, bisa berupa apa saja.

Intinya, Tinton menginginkan produsen ikut campur tangan, karena secara populasi, Indonesia merupakan negara pengguna sepeda motor terbesar di dunia.

“Produk sepeda motor yang paling unggul di sini (Indonesia), yakni Satu Hati (Honda) dan Yamaha. Masa kedua pabrikan itu tidak bisa memberikan bantuan?” ucap Tinton.

Sebagai salah satu negara tuan rumah MotoGP musim 2017, Indonesia harus memiliki dana yang cukup besar. Biaya renovasi Sirkuit Sentul Rp 200 miliar dan membayar promotor 7 juta euro.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved