MotoGp
MotoGP Indonesia, Empat Hari Penyelenggaraan Keluarkan Rp 1,4 Triliun
Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat adanya potensi keuntungan sangat besar dari penyelenggaraan MotoGP di Tanah Air.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat adanya potensi keuntungan sangat besar dari penyelenggaraan MotoGP di Tanah Air.
Peluang itu dilhat Arif setelah menerima kedatangan CEO Dorna SL, Carmelo Ezpeleta bersama Direktur Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto ke Jakarta untuk menanyakan ketertarikan Indonesia menjadi tuan rumah.
"Menurut perhitungan sementara, dalam empat hari berlangsungnya MotoGP, akan ada pengeluaran sekitar 91,73 juta dolar AS atau setara Rp 1,4 triliun," ujarnya.
Oleh karena itu, Menpar meminta adanya kerja sama lintas kementerian guna menyiapkan diri. Selanjutnya, dalam kurun waktu tiga bulan, pemerintah diharapkan sudah menandatangani MoU dengan Dorna, seraya menantikan perombakan Sirkuit Sentul.
Tinton Soeprapto pun antusias pada wacana ini. Ia berjanji, dalam kurun waktu sebulan, pihaknya bakal merancang program-program agar Sirkuit Sentul memenuhi syarat. "Jika Sentul sudah menjadi grade A, semua kejuaraan internasional bisa digelar di sini," katanya.
Pada 1996 dan 1997, Sirkuit Sentul sudah pernah jadi tuan rumah Grand Prix. Mick Doohan (Australia) dan Tadayuki Okada (Jepang) jadi juara saat itu untuk kelas 500 cc.
Pemimpin klasemen sementara MotoGP 2015, Valentino Rossi, juga pernah merasakan balapan di Sentul. Dia memulai karier balap pada 1996 di kelas 125 cc, dan finis pada posisi ke-11 di Sentul. Tahun berikutnya, dia finis pada posisi pertama.